Kuliah Subuh Ustaz Das’ad Latif di Tenda ‘Arafah’ Masjid At Tabayyun Taman Villa Meruya

Minggu, 06 Juni 2021 - 10:34 WIB
loading...
Kuliah Subuh Ustaz Das’ad Latif di Tenda ‘Arafah’ Masjid At Tabayyun Taman Villa Meruya
Ustaz kondang Das’ad Latif memberikan tausiyah Subuh di Tenda Masjid At Tabayyun, Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, Minggu (6/6/2021). Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Membangun masjid adalah sebaik-baik amal jariyah manusia. Pahalanya tidak akan berhenti mengalir di akhirat nanti. Balasan yang dijanjikan Tuhan bagi orang yang membangung masjid akan dibangunkan istana megah di surga.

Bukan hanya satu dua orang, tetapi semua yang terlibat mewujudkan masjid itu. Mulai dari pejabat yang menyediakan lahan, yang membiayai pembangunannya, pengurusnya, yang menyumbang tenaga, yang membersihkan, mendoakan, pokoknya semua pihak.
Baca juga: Dari Tenda Masjid At Tabayyun: Kisah Ayah-Anak Jadi Imam dan Bilal Salat Tarawih

Adapun pihak yang menghalangi, doakan saja supaya segera mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Ustaz kondang Das’ad Latif memaparkan itu dalam kuliah /tausiyah subuh di Tenda Masjid At Tabayyun, Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, Minggu (6/6/2021).

Masjid itu setara dengan anak saleh dan ilmu yang bermanfaat. Tiga sekawan yaitu anak saleh, ilmu bermanfaat dan masjid itulah yang bakal menjadi bekal manusia menghadap Ilahi. Menghadap Tuhan.

“Tidak ada yang lain. Harta, pangkat, jabatan, istri cantik atau suami yang ganteng tidak akan bisa dibawa ke alam kubur menghadapi malaikat. Malaikat tidak akan tanya apa gelar pendidikan saudara, tidak peduli apakah Anda lulus Tes Wawasan Kebangsaan atau tidak. Tidak ada itu Bos,“ ujar Das’ad yang mengantongi dua gelar doktor yakni agama dan komunikasi itu.

Jamaah yang memenuhi tenda, sebagian meluber hingga di halaman seputar tenda. Para pengurus Masjid At Tabayyun lengkap menyambut dan mengikuti tausiyah subuh itu antara lain Ilham Bintang, Marah Sakti Siregar, Ending Ridwan, Andrey Suyatman, Refly, dan Apang Taufik. Hadir juga Jamaluddin Mahmud, pengusaha Travel Al Bilad Universal yang merupakan sahabat Ustaz Das’ad Latif. Tak ketinggalan sesi foto - foto jamaah dengan Ustaz yang terkenal dengan ungkapan khas Bugis Makassar, kampung halamannya.

Suling

Tausiyah Ustaz Das’ad di Tenda Masjid At Tabayyun adalah bagian dari program “Suling” atau Subuh Keliling yang dicanangkan sejak tiga tahun lalu. Program itu sempat terhenti karena pandemi, tapi beberapa bulan terakhir kembali dihidupkan. Suling di Tenda At Tabayyun adalah yang pertama di luar Makassar.

“Tausiyah subuh bagus sekali. Dainya masih fresh, jamaahnya pun juga. Masih segar otak dan badan kita untuk menerima ilmu,“ kata Ustaz Das’ad yang baru tiba di Jakarta semalam dari Semarang dan Solo.
Baca juga: Dakwah Syekh Maulana Ishaq, Mulai Bangun Masjid Hingga Gali Sumur

Tidak Bisa Memilih

Mengawali tausiyahnya, Das’ad menggambarkan kesulitan besar yang akan manusia di alam baqa nanti jika tak memiliki bekal amal-amal yang dirangkum dalam tiga sekawan tadi. Ketika manusia wafat dan dikuburkan hanya amal jariyahlah yang akan menemani dan menyelamatkannya. Tidak ada yang lain. Suka atau tidak, nyaman tidak nyaman, kita tidak punya kesempatan untuk mengelak atau menghindar. Begitu masuk kubur, hadapilah persoalan dengan bekal amalmu selama hidup di dunia.

Beda dengan keadaan di dunia. Seumpama kita selama ini tinggal di Kalimantan, kemudian bosan. Kita bisa memilih pindah ke Sulawesi, Sumatera atau Jawa. Di Jakarta kita kesal karena padat dan sering macet yang bikin stres kita bisa pilih pindah ke kampung yang lebih tenang.

“Tapi masuk kubur Anda tidak bisa keluar lagi. Bisa pun, tapi lingkungan Anda pasti berlarian menghindar dia sangka pocong. Orang hanya bisa selamat dari siksa kubur oleh amal - amalnya selama hidup di dunia. Salah satunya amal jariah dari membangun masjid,“ ujar Ustaz yang memiliki puluhan juta pengikut di YouTube.

Di akhir tausiyahnya, Ustaz Das’ad mewanti-wanti pengurus masjid untuk menjaga dan merawat rumah ibadah At Tabayyun. “Itulah rumah masa depan, ucapnya.

Kepada panitia, dia menyampaikan sumbangan Rp10 juta untuk pembangunan masjid. “Jangan lupa kontak saya nanti kalau ada kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan panitia. Insya Allah,” katanya.

Tenda putih Masjid At Tabayyun seluas 100 m2 itu baru didirikan di awal Ramadhan lalu. Sementara pembangunan Masjid At Tabayyun baru akan dimulai Agustus mendatang. Tenda Arafah itulah yang dijadikan tempat ibadah sementara warga muslim yang merupakan minoritas di Taman Villa Meruya. Kunjungan Ustaz Das’ad Latif ditutup dengan acara ramah tamah sambil menikmati sarapan Lontong Sayur Betawi di Kebonnya Oma di kompleks TVM.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1684 seconds (0.1#10.140)