Bergaya Modern, Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Tuntas Dibangun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengerjaan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta, tuntas sesuai target.
Dari foto-foto yang dibagikan akun Instagram @lambe_turah, tampak arsitektur terowongan begitu modern namun tidak menghilangkan kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya.
"Terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta sudah selesai lhooo," tulis Instagram @lambe_turah, dikutip Senin (31/5/2021).
Diketahui, proyek pembangunan yang diberi nama Terowongan Silaturahmi dimulai setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perkembangan renovasi Masjid Istiqlal Jumat 7 Februari 2020. Pemerintah lalu menunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku penanggung jawab proyek.
Baca juga: Jokowi Setujui Usulan Terowongan Penghubung Istiqlal-Katedral
Proyek ini merogoh anggaran sebesar Rp37 miliar. Pekerjaan Terowongan Silaturahmi dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai Juni 2021. Itu artinya, pengerjaan proyek sesuai target.
Konstruksi dikerjakan oleh PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya. Lingkup pekerjaan Terowongan Silaturahmi meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP, dan landscape. Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi.
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral, yakni 32 meter. Hal itu untuk memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.
Arsitektur terowongan ini dibangun dengan gaya modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.
Untuk interiornya dilengkapi dengan konsep desain pilar berulang yang menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan railing sebagai simbol jabat tangan. Selain tangga, terowongan ini juga dilengkapi dengan ramp/lift/difabel lift untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.
Terowongan Silaturahmi dihiasi dengan galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Bentuk diorama ini akan tampil dalam bentuk relief maupun media elektronik (digital) di mana konten digitalnya dapat disesuaikan dengan tema yang ingin diangkat.
Pada masing-masing pintu masuk, pengunjung juga akan diperlihatkan kutipan mengenai pentingnya silaturahmi baik dari sisi agama Islam maupun Katolik.
Terowongan Silaturahmi ini akan menjadi ikon kebhinekaan melengkapi tempat ibadah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Di samping sebagai ikon kebhinekaan, pembangunan terowongan ini berfungsi memudahkan akses jamaah antar bangunan rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas saat ini.
Dari foto-foto yang dibagikan akun Instagram @lambe_turah, tampak arsitektur terowongan begitu modern namun tidak menghilangkan kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya.
"Terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta sudah selesai lhooo," tulis Instagram @lambe_turah, dikutip Senin (31/5/2021).
Diketahui, proyek pembangunan yang diberi nama Terowongan Silaturahmi dimulai setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perkembangan renovasi Masjid Istiqlal Jumat 7 Februari 2020. Pemerintah lalu menunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku penanggung jawab proyek.
Baca juga: Jokowi Setujui Usulan Terowongan Penghubung Istiqlal-Katedral
Proyek ini merogoh anggaran sebesar Rp37 miliar. Pekerjaan Terowongan Silaturahmi dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai Juni 2021. Itu artinya, pengerjaan proyek sesuai target.
Konstruksi dikerjakan oleh PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya. Lingkup pekerjaan Terowongan Silaturahmi meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP, dan landscape. Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi.
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral, yakni 32 meter. Hal itu untuk memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.
Baca Juga
Arsitektur terowongan ini dibangun dengan gaya modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.
Untuk interiornya dilengkapi dengan konsep desain pilar berulang yang menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan railing sebagai simbol jabat tangan. Selain tangga, terowongan ini juga dilengkapi dengan ramp/lift/difabel lift untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.
Terowongan Silaturahmi dihiasi dengan galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Bentuk diorama ini akan tampil dalam bentuk relief maupun media elektronik (digital) di mana konten digitalnya dapat disesuaikan dengan tema yang ingin diangkat.
Pada masing-masing pintu masuk, pengunjung juga akan diperlihatkan kutipan mengenai pentingnya silaturahmi baik dari sisi agama Islam maupun Katolik.
Terowongan Silaturahmi ini akan menjadi ikon kebhinekaan melengkapi tempat ibadah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Di samping sebagai ikon kebhinekaan, pembangunan terowongan ini berfungsi memudahkan akses jamaah antar bangunan rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas saat ini.
(thm)