Wali Kota Bekasi Minta Operasi Ketupat Jaya 2021 Berjalan Humanis

Kamis, 06 Mei 2021 - 09:26 WIB
loading...
Wali Kota Bekasi Minta...
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat Apel Operasi Ketupat Jaya, Rabu 5 Mei 2021. Foto: SINDOnews/Abdullah M Surjaya
A A A
JAKARTA - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan,pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya 2021 akan berjalan dengan humanis. Hal tersebut dilakukan mengingat pandemi Covid-19 , khususnya di Kota Bekasi masih berlangsung.

"Tadi sudah jelas bahwa gelar Operasi Ketupat Jaya 2021 ini dilakukan dengan humanis walaupun ada penekananjika masih ada yang melanggar. Humanis itu tentu akhirnya adalah bagaimana untuk pencegahan Covid-19,” kata pria yang karib disapa Pepen ini salam amanatnya saat Apel Operasi Ketupat Jaya, Rabu 5 Mei 2021.

Dia menuturkan, peran serta dan kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi lonjakan Covid-19 akibat dari tradisi mudik sangat dibutuhkan, dengan mengikuti anjuran yang diberikan pemerintah. "Karena kalau kita lihat tren nya sekarang di medsos Jawa Barat dengan Jawa Tengah sudah mulai masuk ke zona merah,” ujarnya.

Untuk arus mudik Tahun 2021, kata dia, pihaknya tidak melakukan penambahan terhadap jumlah titik pantau. Akan tetapi, pada pos pantau atau penyekatan dilakukan dengan lebih intensif oleh para petugas.

"Kita pakai 7 titik dulu itu yang sudah diperhitungkan dan dianalisis kita semua, kalau memang ada tambahan nanti diproses perjalanan, sama seperti kita waktu awal-awal kita punya 32 titik,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Aloysius Suprijadi mengatakan bahwa petugas akan melakukan tindakan tegas terhadap pemudik yang masih nekat melakukan perjalanan mudik.

“Kemudian ada juga cek poin ada dua titik, di Harapan Indah dan Sumber Arta, cek poin ini sifatnya pengecekan, apakah prokes nya berjalan atau tidak kemudian ada putaran balik apabila dia akan melakukan mudik maka akan kita putar balik,” kata Aloysius.

Dia mengatakan, pihaknya akan menjaha posko pengetatan selama 24 jam. "Ini akan kita laksanakan selama 24 jam secara terus menerus kemudian jalur utama seperti Kalimalang yang berbatasan dengan Jakarta Timur kemudian yang arah Cikampek akan kita ketatkan lagi," ungkapnya.

Tak hanya itu, sambungnya, jalur tikus juga tak luput dari pengawasan. “Kemudian Jalur tikus juga akan tetap dilakukan pengawasan secara ketat selama 24 jam oleh Polsek masing-masing,” tambahnya.

Aloysius memaparkan, agomerasi masih diperbolehkan, namun dengan pengecekan secara ketat. Menurut dia, apabila kedapatan ada indikasi mudik atau travel maka akan diambil tindakan tegas bahkan sanksi pidana menanti.

Polres Metro Bekasi Kota, sambunganya juga melibatkan Dai Kamtibmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik. Diharaokan dengan pelibatan ulama, masyarakat bisa lebih mudah memahami.

“Kalau sudah ulama yang bicara mudah-mudahan dapat didengar oleh umat,” pungkasnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)