Pandemi Corona, 58.801 Warga DKI Malah Tinggalkan Ibu Kota
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini jangan diikuti. Di saat situasi pandemi Corona, sebanyak 58.801 warga malah meninggalkan Ibu Kota selama periode 1 – 17 April 2020. Padahal, Jakarta merupakan episentrum penyebaran Covid-19.
"Rinciannya, 23.577 orang menggunakan bus AKAP dan 35.224 orang menggunakan kereta api antarkota," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Sabtu (18/4/2020).
Untuk penumpang bus AKAP, mereka berangkat dari empat terminal terpadu, yaitu Terminal Kampung Rambutan, Pulogebang, Kalideres, dan Tanjung Priok. (Baca juga: Kisah Tenaga Medis Corona, Mulai Ditolak Warga hingga Digoda Pasien)
Sementara, penumpang kereta api jarak jauh berangkat dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, serta Jakarta Kota.
Jumlah kedatangan dalam periode yang sama juga cukup tinggi, yaitu mencapai 53.896 penumpang. "Rinciannya, 18.348 penumpang tiba di Jakarta menggunakan bus AKAP dan 35.548 orang dengan kereta api," sebutnya.
Sekadar mengingatkan, Pemprov DKI menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 - 23 April 2020. Kemungkinan PSBB itu bakal diperpanjang.
"Rinciannya, 23.577 orang menggunakan bus AKAP dan 35.224 orang menggunakan kereta api antarkota," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Sabtu (18/4/2020).
Untuk penumpang bus AKAP, mereka berangkat dari empat terminal terpadu, yaitu Terminal Kampung Rambutan, Pulogebang, Kalideres, dan Tanjung Priok. (Baca juga: Kisah Tenaga Medis Corona, Mulai Ditolak Warga hingga Digoda Pasien)
Sementara, penumpang kereta api jarak jauh berangkat dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, serta Jakarta Kota.
Jumlah kedatangan dalam periode yang sama juga cukup tinggi, yaitu mencapai 53.896 penumpang. "Rinciannya, 18.348 penumpang tiba di Jakarta menggunakan bus AKAP dan 35.548 orang dengan kereta api," sebutnya.
Sekadar mengingatkan, Pemprov DKI menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 - 23 April 2020. Kemungkinan PSBB itu bakal diperpanjang.
(jon)