Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Padamkan Kebakaran Bedeng Proyek BSD, Satu Petugas Damkar Hirup Asap Menyengat
loading...
Seorang petugas pemadam kebakaran Kota Tangerang menghirup asap menyengat saat memadamkan kebakaran 12 unit bedeng area proyek apartemen kawasan BSD, Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Okezone/Hambali
A
A
A
TANGERANG - Seorang petugas pemadam kebakaran Kota Tangerang Selatan menghirup asap menyengat saat memadamkan kebakaran 12 unit bedeng area proyek apartemen kawasan BSD, Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang . Petugas terse but langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami sesak napas.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Uci Sanusi mengatakan, seorang anggota pemadam kebakaran bernama Iskandar dievakuasi karena terlalu banyak menghirup asap di lokasi. "Satu anggota kita tadi sempat dibawa ke rumah sakit. Korban lain nggak ada," ucapnya, Sabtu (27/3/2021).
Uci mengungkapkan, sumber api yang meludeskan 12 unit bangunan bedeng diduga berasal dari korsleting listrik. Saat kejadian, kondisi bedeng sedang kosong karena ditinggal para penghuninya untuk bekerja. Tak ada korban jiwa akibat kejadian itu. (Baca juga; Bedeng Proyek di BSD Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa Hanya Kerugian Materiil Rp40 juta )
Dia menambahkan, meskipun lokasi kebakaran masuk wilayah Kabupaten Tangerang, namun pihaknya tetap mengirim bantuan ke lokasi. Total ada sebanyak 6 unit pemadam yang diterjunkan. "Semua ada 6 unit, dari Tangsel 4 unit, dari BSD 1 unit, dan dari Kabupaten 1 unit," katanya.
Sementara itu, Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) proyek, Supardiyanto menjelaskan, kobaran api pertama kali terlihat pukul 10.00 WIB. Dia lantas berteriak agar petugas keamanan setempat mengambil Alat Pemadam Api Ringan (Apar).
"Terus saya teriak-teriak agar yang lain cepat bantu. Tadi posisinya kosong karena semua sedang bekerja," tuturnya. (Baca juga; Kebakaran Hebat di Kampung Akuarium, Rumah Bedeng dan Belasan Motor Hangus Dilahap Api )
Akibat peristiwa itu, nyaris seluruh barang-barang pribadi milik pekerja di dalam bedeng habis terbakar. Sampai kini, sebagian pekerja terlihat tengah memungut puing-puing material bedeng yang terbakar. "Habis semua, isinya pakaian sama perlengkapan pekerja aja," tukas Supardiyanto.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Uci Sanusi mengatakan, seorang anggota pemadam kebakaran bernama Iskandar dievakuasi karena terlalu banyak menghirup asap di lokasi. "Satu anggota kita tadi sempat dibawa ke rumah sakit. Korban lain nggak ada," ucapnya, Sabtu (27/3/2021).
Uci mengungkapkan, sumber api yang meludeskan 12 unit bangunan bedeng diduga berasal dari korsleting listrik. Saat kejadian, kondisi bedeng sedang kosong karena ditinggal para penghuninya untuk bekerja. Tak ada korban jiwa akibat kejadian itu. (Baca juga; Bedeng Proyek di BSD Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa Hanya Kerugian Materiil Rp40 juta )
Dia menambahkan, meskipun lokasi kebakaran masuk wilayah Kabupaten Tangerang, namun pihaknya tetap mengirim bantuan ke lokasi. Total ada sebanyak 6 unit pemadam yang diterjunkan. "Semua ada 6 unit, dari Tangsel 4 unit, dari BSD 1 unit, dan dari Kabupaten 1 unit," katanya.
Sementara itu, Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) proyek, Supardiyanto menjelaskan, kobaran api pertama kali terlihat pukul 10.00 WIB. Dia lantas berteriak agar petugas keamanan setempat mengambil Alat Pemadam Api Ringan (Apar).
"Terus saya teriak-teriak agar yang lain cepat bantu. Tadi posisinya kosong karena semua sedang bekerja," tuturnya. (Baca juga; Kebakaran Hebat di Kampung Akuarium, Rumah Bedeng dan Belasan Motor Hangus Dilahap Api )
Akibat peristiwa itu, nyaris seluruh barang-barang pribadi milik pekerja di dalam bedeng habis terbakar. Sampai kini, sebagian pekerja terlihat tengah memungut puing-puing material bedeng yang terbakar. "Habis semua, isinya pakaian sama perlengkapan pekerja aja," tukas Supardiyanto.
(wib)
Explore More