Begini Percakapan Anies dengan Bocah 14 Tahun yang Bantu Orang Tua Berjualan Pecel Lele Malam Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Malam itu, Kamis (25/3/2021) dalam perjalanan pulang dari Stasiun MRT Lebak Bulus, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berhenti di warung pecel lele tepi Jalan Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Sambil menunggu pesanan makan, Anies memperhatikan seorang anak yang lincah, tangkas dan ceria.
Anak itu berusia sekitar 14 tahun dan serius bekerja. Dia terampil bergerak dari satu tugas ke tugas lain. Memotong sayur-sayuran, menyeduh teh, menyiapkan nasi, ataupun mencuci piring-gelas kotor.
Dipanggilnya anak itu oleh Anies dan dimintanya untuk menghadap apabila pekerjaan sudah selesai. Namun, anak itu tidak juga datang lantaran pekerjaannya tak kunjung berhenti. Di warung itu pengemudi ojek datang silih berganti mengambil pesanan. Pantas saja pekerjaan tidak pernah berhenti.
"Saya selesai makan, baru dia datang. Dia tak canggung, menjawab dengan fasih. Namanya: Muhammad Fahri Husaini Arrosi, panggilannya Rosi," kata Anies dalam akun Instagramnya @aniesbaswedan dikutip Jumat (26/3/2021).
Percakapan terjadi, Rosi merupakan siswa kelas 8 dan memanfaatkan waktu siang untuk sekolah agar di pagi hari bisa istirahat dan belajar. “Saya mau jadi pengusaha, Pak,” jawabnya cepat saat ditanya cita-citanya. "Mimpinya jelas," ungkap Anies.
Berasal dari Jatibarang, Brebes, keluarga ini menjalankan usaha warung pecel lele di tepi jalan. Istri, suami dan anak bekerja bersama. Semua tertib bermasker walau areal penggorengan itu lembab dan panas.
Keluarga ini sederhana, tapi mereka tangguh. Terlihat bahwa sesungguhnya pemilik pecel bernama Agus itu pendidik yang hebat. Dia sedang mendidik anaknya menjadi ulet, terampil dan bersahaja."Yang kami temukan bukan cuma pecel lele yang enak sekali, tapi juga satu keluarga pejuang, keluarga pendidik," ujarnya.
Ibu dan Ayah ini tengah menumbuhkan generasi baru yang hebat. Warungnya adalah ruang pendidikannya, ruang perluasan wawasannya. Mereka latih anaknya untuk kalahkan kantuk dan lelah, menata satu persatu bata untuk bangunan masa depan yang lebih baik.
"Kota ini penuh dengan orang tangguh. Negeri ini memang produsen pekerja keras. Orangtua yang dalam kesederhanaanya -dan tanpa disadarinya- sedang mendidik anak-anaknya jadi pribadi hebat," ungkapnya.
Anies yang memang bertempat tinggal di kawasan Lebak Bulus itu meminta warganet mendoakan Rosi dan jutaan Rosi lainnya di Indonesia. "Kita doakan Rosi, serta jutaan Rosi lain di kota ini dan bangsa ini, makin tangguh ditempa dan kelak jadi pribadi membanggakan bagi ibunya, bagi ayahnya dan bagi kita semua," pungkasnya.
Anak itu berusia sekitar 14 tahun dan serius bekerja. Dia terampil bergerak dari satu tugas ke tugas lain. Memotong sayur-sayuran, menyeduh teh, menyiapkan nasi, ataupun mencuci piring-gelas kotor.
Dipanggilnya anak itu oleh Anies dan dimintanya untuk menghadap apabila pekerjaan sudah selesai. Namun, anak itu tidak juga datang lantaran pekerjaannya tak kunjung berhenti. Di warung itu pengemudi ojek datang silih berganti mengambil pesanan. Pantas saja pekerjaan tidak pernah berhenti.
"Saya selesai makan, baru dia datang. Dia tak canggung, menjawab dengan fasih. Namanya: Muhammad Fahri Husaini Arrosi, panggilannya Rosi," kata Anies dalam akun Instagramnya @aniesbaswedan dikutip Jumat (26/3/2021).
Percakapan terjadi, Rosi merupakan siswa kelas 8 dan memanfaatkan waktu siang untuk sekolah agar di pagi hari bisa istirahat dan belajar. “Saya mau jadi pengusaha, Pak,” jawabnya cepat saat ditanya cita-citanya. "Mimpinya jelas," ungkap Anies.
Berasal dari Jatibarang, Brebes, keluarga ini menjalankan usaha warung pecel lele di tepi jalan. Istri, suami dan anak bekerja bersama. Semua tertib bermasker walau areal penggorengan itu lembab dan panas.
Keluarga ini sederhana, tapi mereka tangguh. Terlihat bahwa sesungguhnya pemilik pecel bernama Agus itu pendidik yang hebat. Dia sedang mendidik anaknya menjadi ulet, terampil dan bersahaja."Yang kami temukan bukan cuma pecel lele yang enak sekali, tapi juga satu keluarga pejuang, keluarga pendidik," ujarnya.
Ibu dan Ayah ini tengah menumbuhkan generasi baru yang hebat. Warungnya adalah ruang pendidikannya, ruang perluasan wawasannya. Mereka latih anaknya untuk kalahkan kantuk dan lelah, menata satu persatu bata untuk bangunan masa depan yang lebih baik.
"Kota ini penuh dengan orang tangguh. Negeri ini memang produsen pekerja keras. Orangtua yang dalam kesederhanaanya -dan tanpa disadarinya- sedang mendidik anak-anaknya jadi pribadi hebat," ungkapnya.
Anies yang memang bertempat tinggal di kawasan Lebak Bulus itu meminta warganet mendoakan Rosi dan jutaan Rosi lainnya di Indonesia. "Kita doakan Rosi, serta jutaan Rosi lain di kota ini dan bangsa ini, makin tangguh ditempa dan kelak jadi pribadi membanggakan bagi ibunya, bagi ayahnya dan bagi kita semua," pungkasnya.
(hab)