Pemprov DKI Posting Pembuatan Embung di Cempaka Mas, Netizen Nyinyir: Boleh Mancing Ga?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta melalui akun Instagramnya memposting kegiatan pasukan biru yang tengah mengerjakan pembuatan embung di Jalan Letjend Suprapto, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sebanyak 17 personel Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat dikerahkan untuk mengerjakan pembuatan embung tersebut.
Kontan, postingan Pemprov DKI ini langsung diserbu warganet. Beragam tanggapan pro dan kontra memenuhi kolom komentar. Bahkan tidak sedikit komentar netizen yang bernada nyinyir.
"Pak... tabur benih ikan mujair ikan mas ikan bandeng ikan patin ikan nila dong biar kita bisa mancing..," tulis akun @maya.suryawati.
Akun @tommyaditiawan juga menyampaikan nyinyiran yang sama. "Pak boleh mancing ga di sini?" tulis @tommyaditiawan.
"Cakepppp... di desain yg aman, nyaman dan pariwisataable ya, biar orng klo mampir buat ngademnya enak trus gak berbahaya klo orng nyemplung. Hehe," sindir akun @cecepsupriyatna.
Akun @ervanfirdauss juga menyindir keterlibatan pasukan biru dalam pembangunan embung itu. "Pasukan Biru bisa jadi pasukan kontraktor juga".
Namun tidak sedikit juga warganet yang mendukung pembangunan empung tersebut. "Mantap ikhtiar terus..," tulis akun @ardhie182.
"Sehat selalu orang baik???? heran msh ada aja yg nyinyir, mending action dr pd nyinyir," timpal akun @nophew_noviap.
"Abaikan gonggongan buzzer dan terus bekerja untuk warga ibukota," saran akun @anackmouda.
Pemprov DKI menyebutkan, embung yang berada di sisi Selatan Ruko Cempaka Mas tersebut bertujuan untuk menampung air agar tidak banjir.
"Selain pengendali banjir saat musim penghujan, keberadaan embung akan berfungsi sebagai cadangan air saat kemarau," tulis akun Instagram @dkijakarta, dikutip Selasa (2/3/2021).
Kasudin SDA Jakarta Pusat Saiful sebelumnya menuturkan, pembangunan embung ini akan memakan waktu sekitar tiga bulan dengan mengerahkan dua alat eskavator dan enam dump truk untuk penggalian tanah.
“Ini salah satu upaya kita untuk menanggulangi banjir di wilayah Sumur Batu setelah sebelumnya juga membuat sumur resapan di beberapa titik. Dan ini baru bisa kita eksekusi setelah adanya proses administrasi bahwa lahan milik ini milik Pemprov DKI,” jelas Saiful.
Sebanyak 17 personel Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat dikerahkan untuk mengerjakan pembuatan embung tersebut.
Kontan, postingan Pemprov DKI ini langsung diserbu warganet. Beragam tanggapan pro dan kontra memenuhi kolom komentar. Bahkan tidak sedikit komentar netizen yang bernada nyinyir.
"Pak... tabur benih ikan mujair ikan mas ikan bandeng ikan patin ikan nila dong biar kita bisa mancing..," tulis akun @maya.suryawati.
Akun @tommyaditiawan juga menyampaikan nyinyiran yang sama. "Pak boleh mancing ga di sini?" tulis @tommyaditiawan.
"Cakepppp... di desain yg aman, nyaman dan pariwisataable ya, biar orng klo mampir buat ngademnya enak trus gak berbahaya klo orng nyemplung. Hehe," sindir akun @cecepsupriyatna.
Akun @ervanfirdauss juga menyindir keterlibatan pasukan biru dalam pembangunan embung itu. "Pasukan Biru bisa jadi pasukan kontraktor juga".
Namun tidak sedikit juga warganet yang mendukung pembangunan empung tersebut. "Mantap ikhtiar terus..," tulis akun @ardhie182.
"Sehat selalu orang baik???? heran msh ada aja yg nyinyir, mending action dr pd nyinyir," timpal akun @nophew_noviap.
"Abaikan gonggongan buzzer dan terus bekerja untuk warga ibukota," saran akun @anackmouda.
Pemprov DKI menyebutkan, embung yang berada di sisi Selatan Ruko Cempaka Mas tersebut bertujuan untuk menampung air agar tidak banjir.
"Selain pengendali banjir saat musim penghujan, keberadaan embung akan berfungsi sebagai cadangan air saat kemarau," tulis akun Instagram @dkijakarta, dikutip Selasa (2/3/2021).
Kasudin SDA Jakarta Pusat Saiful sebelumnya menuturkan, pembangunan embung ini akan memakan waktu sekitar tiga bulan dengan mengerahkan dua alat eskavator dan enam dump truk untuk penggalian tanah.
“Ini salah satu upaya kita untuk menanggulangi banjir di wilayah Sumur Batu setelah sebelumnya juga membuat sumur resapan di beberapa titik. Dan ini baru bisa kita eksekusi setelah adanya proses administrasi bahwa lahan milik ini milik Pemprov DKI,” jelas Saiful.
(thm)