DKI Akan Tata Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru dengan Konsep Complete Street
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan menata trotoar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penataan trotoar di Jakarta dilakukan dengan konsep complete street.
"Rencana Penataan Trotoar Kebayoran Baru oleh @binamargadki... Hallo .... warga Jakarta khususnya yg ada di Jakarta Selatan. Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta akan melakukan Rencana Penataan Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru," tulis akun instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan , @aniesbaswedan yang dikutip Kamis (25/2/2021).
Penataan trotoar dilakukan dengan konsep penataan complete street, yaitu penataan ulang ruang jalan sesuai dengan fungsinya untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna jalan sesuai porsi yang tepat dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi umum.
Rencana Penataan Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yaitu di Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Gunawarman yang akan dilakukan mulai Mei 2021 sampai Desember 2021 sepanjang +/- 4,6 Km.
Kawasan Kebayoran Baru sebagai destinasi tempat tinggal, bisnis, pusat perbelanjaan, dan wisata dengan potensi pengembangan wisata kulinernya. Hal ini perlu didukung oleh fasilitas publik lainnya dengan tidak menghilangkan identitasnya sebagai Kawasan Cagar Budaya dan menjadikannya Kawasan Oriented Development (TOD) dengan kemudahan aksesibilitas pejalan kaki serta kemudahan menuju berbagai akses moda transportasi (MRT, BRT, Bus Non BRT) di kawasan tersebut.
Tujuan Penataan Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yaitu;
mendukung Kawasan TOD Kebayoran Baru, mendukung mobilitas 15-minute City untuk ragam kelas sosial ekonomi. Mendorong shifting perpindahan pengguna moda transportasi pribadi di dalam kawasan dengan transportasi publik dan atau sepeda.
Mendorong (Micro-Mobility) mobilitas jarak pendek dengan moda transportasi tidak bermotor. Menata saluran utilitas kabel udara menjadi bawah tanah. "Ingin berpartisipasi untuk mengeluarkan aspirasi? Yuk silahkan isi kuesioner di bawah ini ya kalian bisa pindai QR Code pada gambar atau buka tautan berikut bit.ly/TrotoarKebayoranBaru2021," lanjut tulisan itu.
Penataan trotoar di Jakarta saat ini baru sekitar 15% dari target total 2.600 kilometer trotoar yang direncanakan. Rendahnya penataan trotoar akibat penataan trotoar tidak masuk dalam kegiatan prioritas. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, progres pembangunan trotoar yang ditargetkan pada 2020 sekitar 104 kilometer terpaksa dihentikan lantaran adanya pandemi Covid-19.
Dimana, anggaran penataan dialihkan untuk penanganan Covid-19. "Secara keseluruhan ya baru sekitar 15 persen trotoar yang ditata di Jakarta dari target 2.600 kilometer trotoar yang akan dibangun," kata Hari Nugroho.
Hari menjelaskan, kecilnya angka persentasi pembangunan trotoar itu karena pembangunan trotoar tidak dijadikan kegiatan prioritas oleh pemimpin DKI sebelumnya. Menurutnya, pembangunan trotoar baru menjadi prioritas pada 2016 dan seterusnya. Khususnya menjelang perhelatan Asian Games 2018.
Kemudian, lanjut Hari, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah arah pembangunan. Dimana sebelumnya pembangunan jalan menjadi prioritas, kini trotoar dan fasilitas pejalan kaki yang menjadi prioritas.
"Rencana Penataan Trotoar Kebayoran Baru oleh @binamargadki... Hallo .... warga Jakarta khususnya yg ada di Jakarta Selatan. Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta akan melakukan Rencana Penataan Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru," tulis akun instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan , @aniesbaswedan yang dikutip Kamis (25/2/2021).
Penataan trotoar dilakukan dengan konsep penataan complete street, yaitu penataan ulang ruang jalan sesuai dengan fungsinya untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna jalan sesuai porsi yang tepat dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi umum.
Rencana Penataan Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yaitu di Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Gunawarman yang akan dilakukan mulai Mei 2021 sampai Desember 2021 sepanjang +/- 4,6 Km.
Kawasan Kebayoran Baru sebagai destinasi tempat tinggal, bisnis, pusat perbelanjaan, dan wisata dengan potensi pengembangan wisata kulinernya. Hal ini perlu didukung oleh fasilitas publik lainnya dengan tidak menghilangkan identitasnya sebagai Kawasan Cagar Budaya dan menjadikannya Kawasan Oriented Development (TOD) dengan kemudahan aksesibilitas pejalan kaki serta kemudahan menuju berbagai akses moda transportasi (MRT, BRT, Bus Non BRT) di kawasan tersebut.
Tujuan Penataan Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yaitu;
mendukung Kawasan TOD Kebayoran Baru, mendukung mobilitas 15-minute City untuk ragam kelas sosial ekonomi. Mendorong shifting perpindahan pengguna moda transportasi pribadi di dalam kawasan dengan transportasi publik dan atau sepeda.
Mendorong (Micro-Mobility) mobilitas jarak pendek dengan moda transportasi tidak bermotor. Menata saluran utilitas kabel udara menjadi bawah tanah. "Ingin berpartisipasi untuk mengeluarkan aspirasi? Yuk silahkan isi kuesioner di bawah ini ya kalian bisa pindai QR Code pada gambar atau buka tautan berikut bit.ly/TrotoarKebayoranBaru2021," lanjut tulisan itu.
Penataan trotoar di Jakarta saat ini baru sekitar 15% dari target total 2.600 kilometer trotoar yang direncanakan. Rendahnya penataan trotoar akibat penataan trotoar tidak masuk dalam kegiatan prioritas. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, progres pembangunan trotoar yang ditargetkan pada 2020 sekitar 104 kilometer terpaksa dihentikan lantaran adanya pandemi Covid-19.
Dimana, anggaran penataan dialihkan untuk penanganan Covid-19. "Secara keseluruhan ya baru sekitar 15 persen trotoar yang ditata di Jakarta dari target 2.600 kilometer trotoar yang akan dibangun," kata Hari Nugroho.
Hari menjelaskan, kecilnya angka persentasi pembangunan trotoar itu karena pembangunan trotoar tidak dijadikan kegiatan prioritas oleh pemimpin DKI sebelumnya. Menurutnya, pembangunan trotoar baru menjadi prioritas pada 2016 dan seterusnya. Khususnya menjelang perhelatan Asian Games 2018.
Kemudian, lanjut Hari, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah arah pembangunan. Dimana sebelumnya pembangunan jalan menjadi prioritas, kini trotoar dan fasilitas pejalan kaki yang menjadi prioritas.
(hab)