Tanggul Sungai Citarum Jebol, 12.000 Warga Bekasi Mengungsi
loading...
A
A
A
BEKASI - Sekitar 12.000 warga di tiga desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi terpaksa mengungsi lantaran permukiman mereka diterjang banjir . Banjir itu lantaran jebolnya tanggul penahan air di sekitar aliran Sungai Citarum sehingga melimpas ke permukiman.
Jebolnya tanggul terjadi pada Sabtu (20/2/2021). Tanggul sepanjang 50 meter itu jebol saat hujan lebat mengguyur wilayah sekitar. Akibatnya, permukiman warga di tiga desa terendam banjir hingga ketinggian 2 meter.
Baca juga: Anak Sungai Citarum Meluap, Rumah Bupati Karawang Kebanjiran
“Petugas kami sudah melakukan evakuasi di lapangan. Warga ditempatkan di pengungsian demi keselamatan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln, Minggu (21/2/2021).
Pertama, desa yang terendam banjir yakni Karangsegar. Banjir mencapai ketinggian 2 meter. Akibatnya, 5.284 warga mengungsi. Kemudian 2.079 kepala keluarga terkena dampaknya. Kedua, Desa Sumberurip yang diterjang banjir hingga ketinggian 2 meter. Daerah ini menjadi yang terparah dengan 12.000 kepala keluarga terdampak. Kemudian, 5.000 orang terpaksa mengungsi.
Ketiga, Desa Sumberreja dengan ketinggian banjir 1-2 meter. Sebanyak 685 kepala keluarga terdampak dan 2.670 orang terpaksa mengungsi. “Untuk korban jiwa nihil dan masih kita inventarisir hingga kini,” ucapnya.
Baca juga: Terseret Banjir, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas
Belasan ribu warga yang mengungsi itu ditempatkan di tujuh lokasi di antaranya Masjid Assyafaah, Desa Sumberurip, Pebayuran sebanyak 1.500 orang. Kemudian di Puskesmas Karangharja (100 orang).
Di sepanjang tanggul irigasi di Kampung Pamahan (3.000 orang), Masjid Rumah Makan Saung Desa (100 orang), dan Kantor Desa Sumbersari (70 orang). Di Kantor Desa Karanghaur dengan jumlah pengungsi 175 orang dan Kantor Kecamatan Pebayuran 20 orang.
Jebolnya tanggul terjadi pada Sabtu (20/2/2021). Tanggul sepanjang 50 meter itu jebol saat hujan lebat mengguyur wilayah sekitar. Akibatnya, permukiman warga di tiga desa terendam banjir hingga ketinggian 2 meter.
Baca juga: Anak Sungai Citarum Meluap, Rumah Bupati Karawang Kebanjiran
“Petugas kami sudah melakukan evakuasi di lapangan. Warga ditempatkan di pengungsian demi keselamatan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln, Minggu (21/2/2021).
Pertama, desa yang terendam banjir yakni Karangsegar. Banjir mencapai ketinggian 2 meter. Akibatnya, 5.284 warga mengungsi. Kemudian 2.079 kepala keluarga terkena dampaknya. Kedua, Desa Sumberurip yang diterjang banjir hingga ketinggian 2 meter. Daerah ini menjadi yang terparah dengan 12.000 kepala keluarga terdampak. Kemudian, 5.000 orang terpaksa mengungsi.
Ketiga, Desa Sumberreja dengan ketinggian banjir 1-2 meter. Sebanyak 685 kepala keluarga terdampak dan 2.670 orang terpaksa mengungsi. “Untuk korban jiwa nihil dan masih kita inventarisir hingga kini,” ucapnya.
Baca juga: Terseret Banjir, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas
Belasan ribu warga yang mengungsi itu ditempatkan di tujuh lokasi di antaranya Masjid Assyafaah, Desa Sumberurip, Pebayuran sebanyak 1.500 orang. Kemudian di Puskesmas Karangharja (100 orang).
Di sepanjang tanggul irigasi di Kampung Pamahan (3.000 orang), Masjid Rumah Makan Saung Desa (100 orang), dan Kantor Desa Sumbersari (70 orang). Di Kantor Desa Karanghaur dengan jumlah pengungsi 175 orang dan Kantor Kecamatan Pebayuran 20 orang.
(jon)