Sambangi Kantor BPBD DKI, Ariza Pastikan Penanganan Kebencanaan Optimal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memantau Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Kantor BPBD DKI Jakarta . Kunjungannya tersebut untuk memastikan penanganan kebencanaan berjalan optimal.
Ariza memastikan perkembangan penanganan berbagai masalah kebencanaan yang dilakukan dengan kolaborasi pemerintah dan non pemerintah. "Saya hari ini melihat langsung Pusdatin. Alhmadulillah cukup baik, memadai. Peralatan baik dan pelayanan cepat. Masyarakat tinggal menghubungi Call Center 112. Tanpa pulsa bahkan tanpa sim card bisa. Soal banjir, kebakaran, COVID-19, terorisme, sampai masalah KDRT silakan. Ada 18 masalah kebencanaan yang ditangani di BPBD ini. Mudah-mudahan kita bisa cepat menangani masalah kebencanaan," ujar Ariza di Kantor BPBD, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2021).
Adapun 18 masalah kebencanaan yang ditangani BPBD Provinsi DKI Jakarta yaitu (1) Kebakaran (2) Kriminalitas (3) Konflik sosial (4) KDRT (5) Banjir (6) Evakuasi mayat (7) Tanah longsor (8) Pohon tumbang (9) Gempa (10) Kedaruratan medis (11) Kecelakaan (12) Kemacetan (13) Hewan liar (14) Jalan tergenang (15) Penyelamatan korban (16) Kerusakan konstruksi (17) Angin puting beliung (18) Terorisme.
Lebih lanjut, politisi Gerindra itu menyampaikan, berbagai ketersediaan logistik yang membutuhkan kolaborasi dari masyarakat, seperti pompa, parasut, perahu, serta keperluan pengungsi seperti selimut sampai tikar, minum air mineral, susu, pempers. Dengan kolaborasi diharapkan masyarakat bisa bersatu dan penanganan dampak kebencanaan dapat ditangani secara lebih cepat dan optimal. "Tentu yang kami siapkan seperti ini akan lebih baik kalau mendapat bantuan dukungan dari masyarajat. Jadi penting bagi kita menunjukkan kepedulian yang baik. Yakni dengan kolaborasi antara pemerintah dan non pemerintah. Kami memiliki aparat logistik dan lain sebagainya. Tapi yang lebih penting yang ingin kita bangun adalah kesadaran. Kerelaan, kesukarelaan, kepedulian masyarakat lebih penting. Jakarta adalah kota kolaborasi. Mari kita bersinergi positif, berkolaborasi. Mari buktikan kita bisa bersatu, kompak, solid," tuturnya.
Selain kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah juga berkolaborasi bersama 77 organisasi yang bersinergi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta untuk membentuk tim reaksi cepat. Tim tersebut bersama TNI dan Polri bekerja selama 24 jam untuk membangun kolaborasi dalam mengatasi masalah kebencanaan.
Sementara itu turut disampaikan agar masyarakat tetap wasapada terhadap potensi banjir akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi beberapa hari ke depan. "Kita bersama-sama mempersiapkan. Cuaca ini harus kita hadapi dengan bijak, tenang, sabar. Kita tidak tahu datangnya hujan, rob, dan kiriman dari hulu, kita harus siap. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir tahun ini seperti sebelum-sebelumnya. Sekarang korban jauh menurun, pengungsi, genangan semua menurun. Karena kerja sama kita semua," tuturnya kembali.
Dalam kunjungan tersebut, Wagub Ariza disambut dan didampingi Plt Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto dan Kepala Disgulkarmat Provinsi DKI Jakarta, Satriadi Gunawan.
Ariza memastikan perkembangan penanganan berbagai masalah kebencanaan yang dilakukan dengan kolaborasi pemerintah dan non pemerintah. "Saya hari ini melihat langsung Pusdatin. Alhmadulillah cukup baik, memadai. Peralatan baik dan pelayanan cepat. Masyarakat tinggal menghubungi Call Center 112. Tanpa pulsa bahkan tanpa sim card bisa. Soal banjir, kebakaran, COVID-19, terorisme, sampai masalah KDRT silakan. Ada 18 masalah kebencanaan yang ditangani di BPBD ini. Mudah-mudahan kita bisa cepat menangani masalah kebencanaan," ujar Ariza di Kantor BPBD, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2021).
Adapun 18 masalah kebencanaan yang ditangani BPBD Provinsi DKI Jakarta yaitu (1) Kebakaran (2) Kriminalitas (3) Konflik sosial (4) KDRT (5) Banjir (6) Evakuasi mayat (7) Tanah longsor (8) Pohon tumbang (9) Gempa (10) Kedaruratan medis (11) Kecelakaan (12) Kemacetan (13) Hewan liar (14) Jalan tergenang (15) Penyelamatan korban (16) Kerusakan konstruksi (17) Angin puting beliung (18) Terorisme.
Lebih lanjut, politisi Gerindra itu menyampaikan, berbagai ketersediaan logistik yang membutuhkan kolaborasi dari masyarakat, seperti pompa, parasut, perahu, serta keperluan pengungsi seperti selimut sampai tikar, minum air mineral, susu, pempers. Dengan kolaborasi diharapkan masyarakat bisa bersatu dan penanganan dampak kebencanaan dapat ditangani secara lebih cepat dan optimal. "Tentu yang kami siapkan seperti ini akan lebih baik kalau mendapat bantuan dukungan dari masyarajat. Jadi penting bagi kita menunjukkan kepedulian yang baik. Yakni dengan kolaborasi antara pemerintah dan non pemerintah. Kami memiliki aparat logistik dan lain sebagainya. Tapi yang lebih penting yang ingin kita bangun adalah kesadaran. Kerelaan, kesukarelaan, kepedulian masyarakat lebih penting. Jakarta adalah kota kolaborasi. Mari kita bersinergi positif, berkolaborasi. Mari buktikan kita bisa bersatu, kompak, solid," tuturnya.
Selain kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah juga berkolaborasi bersama 77 organisasi yang bersinergi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta untuk membentuk tim reaksi cepat. Tim tersebut bersama TNI dan Polri bekerja selama 24 jam untuk membangun kolaborasi dalam mengatasi masalah kebencanaan.
Sementara itu turut disampaikan agar masyarakat tetap wasapada terhadap potensi banjir akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi beberapa hari ke depan. "Kita bersama-sama mempersiapkan. Cuaca ini harus kita hadapi dengan bijak, tenang, sabar. Kita tidak tahu datangnya hujan, rob, dan kiriman dari hulu, kita harus siap. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir tahun ini seperti sebelum-sebelumnya. Sekarang korban jauh menurun, pengungsi, genangan semua menurun. Karena kerja sama kita semua," tuturnya kembali.
Dalam kunjungan tersebut, Wagub Ariza disambut dan didampingi Plt Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto dan Kepala Disgulkarmat Provinsi DKI Jakarta, Satriadi Gunawan.
(mhd)