Jelang Imlek, Pemprov DKI Pastikan Stok Daging Babi dan Ikan Bandeng Cukup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang perayaan Imlek tahun ini Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan pemantauan terkait dengan ketersediaan dan harga 10 pangan strategis plus 2 komoditas tambahan yaitu daging babi dan ikan bandeng. Pemprov DKI Jakarta akan memastikan menjelang Imlek kondisi pangan tersedia dan stabil harganya.
Plt Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, beberapa komoditas pangan yang diprediksi mengalami kenaikan antara lain cabai rawit merah dan daging sapi, hal ini tidak terjadi di Jakarta saja namun nasional karena untuk cabai musim hujan sangat berpengaruh pada produksi cabai nasional. Sedangkan untuk daging sapi disebabkan meningkatnya harga dari negara asal sehingga harga di Jakarta menyesuaikan
"Untuk daging babi dan ikan bandeng yang menjadi komoditas primadona saat perayaan Imlek sehingga dengan sendirinya pasokan daging babi dan ikan bandeng di Jakarta akan menyesuaikan dengan permintaan pasar. Masyarakat tidak perlu khawatir kedua komoditas itu dipastikan cukup. Berdasarkan pantauan kami permintaan 2 komoditas tersebut sudah mulai meningkat volumenya dan yang masuk wilayah DKI Jakarta," kata Elly sapaan akrabnya, Rabu (10/2/2021).
Menjelang Imlek, lanjut Elly, pihaknya akan melakukan pemantauan ketersediaan dan harga 10 komoditas strategis (beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, cabai merah keriting, gula pasir dan minyak goreng).
"Ini rutin kami lakukan setiap hari dan 2 komoditas tambahan yaitu daging babi dan ikan bandeng," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan pangan segar terpadu hasil pertanian, hasil perikanan dan hasil peternakan di pasar dan swalayan untuk memberikan rasa aman agar pangan yang beredar di Jakarta bebas dari bahan kimia berbahaya. "Pelaksanaan gelar pangan murah berkolaborasi dengan Badan Ketahanan Pangan Kementan fokus pada 10 pangan strategis," ujarnya.
Pemantauan dan pengawasan serta pengambilan sampel ikan bandeng di Pasar Rawa Belong ini menjadi pasar dadakan yang terjadi hanya saat menjelang Imlek saja. DKPKP juga memantau jumlah pedagang, asal ikan dan volume serta akan melakukan pengujian sampel ikan "on the spot" dengan mobil laboratorium keliling. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman bahwa ikan bandeng yang dijual bebas dari formalin
Dinas KPKP juga melakukan pengawasan dan pengambilan sampel ikan di pasar grosir ikan Muara Angke dan pasar ikan modern Muara Baru. Untuk produk peternakan pemantauan dan pengambilan sampel juga dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) . Pengawasan dan pengambikan sampel daging juga dilakukan di swalayan.
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner telah menyiapkan uji mikrobiologi, Kimia dan test eber."Sebagai gambaran kecukupan pangan DKI menjelang Imlek beras stok tersedia 289.441 ton kebutuhan beras DKI Jakarta sehari sekitar 2.747 ton : daging sapi stok tersedia 15.914 ton kebutuhan daging sapi per hari 187 ton : gula pasir 48.526 ton kebutuhan gula sehari 210 ton : minyak goreng 77.819 ton kebutuhan minyak sehari 556 ton artinya hingga Imlek stok aman," tutupnya.
Plt Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, beberapa komoditas pangan yang diprediksi mengalami kenaikan antara lain cabai rawit merah dan daging sapi, hal ini tidak terjadi di Jakarta saja namun nasional karena untuk cabai musim hujan sangat berpengaruh pada produksi cabai nasional. Sedangkan untuk daging sapi disebabkan meningkatnya harga dari negara asal sehingga harga di Jakarta menyesuaikan
"Untuk daging babi dan ikan bandeng yang menjadi komoditas primadona saat perayaan Imlek sehingga dengan sendirinya pasokan daging babi dan ikan bandeng di Jakarta akan menyesuaikan dengan permintaan pasar. Masyarakat tidak perlu khawatir kedua komoditas itu dipastikan cukup. Berdasarkan pantauan kami permintaan 2 komoditas tersebut sudah mulai meningkat volumenya dan yang masuk wilayah DKI Jakarta," kata Elly sapaan akrabnya, Rabu (10/2/2021).
Menjelang Imlek, lanjut Elly, pihaknya akan melakukan pemantauan ketersediaan dan harga 10 komoditas strategis (beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, cabai merah keriting, gula pasir dan minyak goreng).
"Ini rutin kami lakukan setiap hari dan 2 komoditas tambahan yaitu daging babi dan ikan bandeng," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan pangan segar terpadu hasil pertanian, hasil perikanan dan hasil peternakan di pasar dan swalayan untuk memberikan rasa aman agar pangan yang beredar di Jakarta bebas dari bahan kimia berbahaya. "Pelaksanaan gelar pangan murah berkolaborasi dengan Badan Ketahanan Pangan Kementan fokus pada 10 pangan strategis," ujarnya.
Pemantauan dan pengawasan serta pengambilan sampel ikan bandeng di Pasar Rawa Belong ini menjadi pasar dadakan yang terjadi hanya saat menjelang Imlek saja. DKPKP juga memantau jumlah pedagang, asal ikan dan volume serta akan melakukan pengujian sampel ikan "on the spot" dengan mobil laboratorium keliling. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman bahwa ikan bandeng yang dijual bebas dari formalin
Dinas KPKP juga melakukan pengawasan dan pengambilan sampel ikan di pasar grosir ikan Muara Angke dan pasar ikan modern Muara Baru. Untuk produk peternakan pemantauan dan pengambilan sampel juga dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) . Pengawasan dan pengambikan sampel daging juga dilakukan di swalayan.
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner telah menyiapkan uji mikrobiologi, Kimia dan test eber."Sebagai gambaran kecukupan pangan DKI menjelang Imlek beras stok tersedia 289.441 ton kebutuhan beras DKI Jakarta sehari sekitar 2.747 ton : daging sapi stok tersedia 15.914 ton kebutuhan daging sapi per hari 187 ton : gula pasir 48.526 ton kebutuhan gula sehari 210 ton : minyak goreng 77.819 ton kebutuhan minyak sehari 556 ton artinya hingga Imlek stok aman," tutupnya.
(hab)