Pembangunan dan Integrasi Antarmoda Transportasi Umum Jakarta Tingkatkan Produktivitas Warga

Selasa, 09 Februari 2021 - 14:03 WIB
loading...
Pembangunan dan Integrasi Antarmoda Transportasi Umum Jakarta Tingkatkan Produktivitas Warga
Anggota Dewan Perwakilan DPD RI Fahira Idris menilai selama tiga tahun terakhir terjadi transformasi mobilitas kota yang sangat signifikan di DKI Jakarta.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapatkan penghargaan 21 Heroes 2021 dari Tranformative Urban Mobility Initiative (TUMI). Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu dianggap mampu melakukan terobosan dalam pengelolaan transportasi umum.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Fahira Idris menilai selama tiga tahun terakhir terjadi transformasi mobilitas kota yang sangat signifikan di DKI Jakarta. Hal itu akibat semakin bermutunya transportasi umum di ibu kota negara itu.

“Selain progrom integrasi antarmoda transportasi umum yang semakin mantap, berbagai inovasi mulai dari perluasan jalur dan penambahan fasilitas sepeda, penataan kawasan transportasi, revitalisasi halte dan trotoar, penataan fasilitas pejalan kaki ke kampung-kampung mulai membuahkan hasil,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (9/2/2021).

Senator asal DKI Jakarta itu menyebut warga merasa nyaman menggunakan transportasi. Secara perlahan, mereka mulai meninggalkan kendaraan bermotor. Bahkan, ada yang beralih ke sepeda dan berjalan kaki. Baca: Terpilih Dalam 21 Pahlawan 2021, Anies Malah Puji Kolaborasi Seluruh Warga Jakarta

“Berbagai penghargaan di bidang transportasi yang diraih Jakarta karena Anies mampu mengubah paradigma pembangunan transportasi yang mengutamakan pejalan kaki, pesepeda, dan transportasi umum,” tuturnya. Dengan cara ini, kompleksitas persoalan yang selama ini membelenggu kualitas sebuah kota, yakni kemacetan dan polusi udara, bisa diselesaikan.

Kemacetan dan dan polusi udara mengakibatkan turunnya kualitas warga kota dan kerugian ekonomi. “Pembangunan transportasi umum bukan hanya sebagai bentuk pelayanan pemerintah agar aktivitas warga kota lebih mudah dan berkualitas. Akan tetapi, dijadikan strategi untuk mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan produktivitas kota tersebut,” pungkas Fahira.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1480 seconds (0.1#10.140)