Partner Bisnis Jadi Alasan Crazy Rich Helena Lim Dapat Vaksin Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilik Apotek Bumi, Elly Tjondro mengakui bila Helena Lim merupakan partner bisnisnya. Karena itu, crazy rich Helena Lim layak mendapatkan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
“Bapak lihat saja kami orang yang terdepan menghadapi pasien, seharusnya wajar kita mendapatkan vaksin itu dan memang apotek ditunjuk untuk mandapatkan itu,” kata Elly ditemui wartawan di Apotik Bumi, Green Garden, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021).
Mengenai Helena Lim, Elly menjelaskan wanita tersebut merupakan partner bisnis dan ikut menanam modal sehingga layak mendapatkan vaksin. Selain Elly dan Helena Lim, pemberian vaksin juga diberikan kepada 11 orang petugas atau staf Apotek Bumi.
Namun karena satu punya riwayat darah tinggi, penyuntikan vaksin tak diberikan kepadanya.“Jadi total jadi sepuluh orang,” kata Elly.
Elly menuturkan, sebenarnya dirinya berhubungan langsung dengan para pasien yang tak diketahui penyakitnya. Karena itu, Elly merasa kecewa melihat respons masyarakat terkait vaksin Covid-19 tersebut.“Namun spontan masyarakat saja jadi begitu. Semoga semua dapat mengerti karen kami termasuk frontline menghadapi pasien cukup panjang hingga 10 malam,” tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko menegaskan bila Helen merupakan pemilik Apotik Bumi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Karena merujuk dari Undang Undang No 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan, maka pemilik apotik seperti di pasal 11 masuk dalam kategori tenaga kesehatan.
“Bapak lihat saja kami orang yang terdepan menghadapi pasien, seharusnya wajar kita mendapatkan vaksin itu dan memang apotek ditunjuk untuk mandapatkan itu,” kata Elly ditemui wartawan di Apotik Bumi, Green Garden, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021).
Mengenai Helena Lim, Elly menjelaskan wanita tersebut merupakan partner bisnis dan ikut menanam modal sehingga layak mendapatkan vaksin. Selain Elly dan Helena Lim, pemberian vaksin juga diberikan kepada 11 orang petugas atau staf Apotek Bumi.
Namun karena satu punya riwayat darah tinggi, penyuntikan vaksin tak diberikan kepadanya.“Jadi total jadi sepuluh orang,” kata Elly.
Elly menuturkan, sebenarnya dirinya berhubungan langsung dengan para pasien yang tak diketahui penyakitnya. Karena itu, Elly merasa kecewa melihat respons masyarakat terkait vaksin Covid-19 tersebut.“Namun spontan masyarakat saja jadi begitu. Semoga semua dapat mengerti karen kami termasuk frontline menghadapi pasien cukup panjang hingga 10 malam,” tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko menegaskan bila Helen merupakan pemilik Apotik Bumi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Karena merujuk dari Undang Undang No 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan, maka pemilik apotik seperti di pasal 11 masuk dalam kategori tenaga kesehatan.
(hab)