2.550 Tenaga Kesehatan Kota Bogor Gagal Disuntik Vaksin, Ini Penyebabnya

Senin, 01 Februari 2021 - 19:06 WIB
loading...
2.550 Tenaga Kesehatan...
Sebanyak 2.550 dari 9.533 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bogor, gagal disuntik vaksin COVID-19. Foto/SINDOnews
A A A
BOGOR - Sebanyak 2.550 dari 9.533 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bogor, gagal disuntik vaksin COVID-19. Mereka tidak jadi suntik vaksin karena tak lolos screening tes pra-vaksinasi COVID-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, per Minggu 31 Januari 2021 pukul 18.00, jumlah akumulatif tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin sebanyak 6.065 atau 63,6% dari sasaran vaksin sebanyak 9.533 nakes.

"Sejak pencanangan vaksin tiga pekan lalu, Kota Bogor telah melakukan vaksinasi sebanyak 6.065 tenaga kesehatan atau 63,6%," kata Wakil Wali Kota Dedie A Rachim di Bogor, Senin (1/2/2021).

Dia menjelaskan, dari sasaran sebanyak 9.533 orang, dilaporkan juga sebanyak 2.550 atau 23,6% tenaga kesehatan tidak lolos screening dan gagal mendapatkan vaksin. Sementara, untuk jumlah tenaga kesehatan yang ditunda vaksinasi sebanyak 540 orang.

"Rata-rata tenaga kesehatan yang tidak lolos screening karena mempunyai penyakit penyerta. Sedangkan, tenaga kesehatan yang ditunda rata-rata mempunyai tekanan darah tinggi. Setelah dilakukan treatment dipekenankan ulang vaksin," lanjut Dedie.

Sedangkan jumlah vaksin yang sudah digunakan tahap pertama sebanyak 6.065 vial atau 66,2% dari 9.160 vaksin yang diterima. Untuk jumlah vaksin tahap dua sebanyak 237 vial atau 11,45% dari 2.070 vial yang didistribusi. (Baca juga; 238 Pasien COVID-19 Meninggal di Bogor Raya Didominasi Lansia )

Dinas Kesehatan pun menargetkan paling lambat Februari vaksin untuk tenaga kesehatan bisa rampung. Pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut, sebut saja menambah kapasitas, menambah jam layanan, tidak ada pembatasan dan cukup menunjukkan E-KTP.

"Jam layanan di buka dari jam 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Ini untuk mempercepat akselerasi pelaksanaan vaksin nakes. Kota Bogor menerima 9.150 vaksin tahap pertama dan 9.150 di tahap ke-2," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno. (Baca juga; Ruang Terbuka Hijau Lubang Buaya Bakal Jadi Lahan Pemakaman Khusus COVID-19 )

Retno begitu biasa disapa Sri Nowo Retno menuturkan, penerima vaksin memang mendapatkan dua tahap, melalui screening dan tahap wawancara saat waktu vaksinasi. "Untuk tahap pertama memang bagi tenaga medis dan hanya bagi tenaga medis yang lolos, artinya tidak mempunyai penyakit penyerta (komorbid) atau wanita hamil," jelasnya.

Setiap penerima vaksin akan mendapatkan 0,5 cc vaksin Sinovac. Retno pun menyebut, efek samping pascavaksin bisa saja terjadi. Pun demikian, efek yang terjadi tergolong ringan seperti pegal-pegal, atau mengalami demam.

"Artinya vaksin itu sedang bekerja. Tapi ada juga yang tidak mempunyai efek, hal itu tergantung imun masing-masing si penerima vaksin," tambah Retno.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)