11 Banjir Besar di Ibu Kota DKI Jakarta Sejak 1918 Hingga 2020

Senin, 25 Januari 2021 - 05:00 WIB
loading...
11 Banjir Besar di Ibu Kota DKI Jakarta Sejak 1918 Hingga 2020
Hujan yang mengguyur Jakarta pada Minggu (24/1/2021) pagi menyebabkan sejumlah ruas jalan dan beberapa kawasan tergenang banjir. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hujan yang mengguyur Jakarta pada Minggu (24/1/2021) pagi menyebabkan sejumlah ruas jalan dan beberapa kawasan tergenang banjir .

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta ada 7 Rukun Tetangga (RT) dan 15 ruas jalan tergenang akibat hujan deras dengan ketinggian bervariasi mulai dari 10 hingga 45 centimeter. (Baca juga; Beberapa Wilayah Jakarta Terendam, Warganet: Akhirnya Banjir Juga )

Banjir memang sudah menjadi langganan ibu kota. Okezone akan mengulas riwayat banjir yang pernah terjadi.

1. Banjir Jakarta 1918
Pada 1918, Jakarta yang masih bernama Batavia dilanda banjir besar di tenggarai akibat maraknya perambahan hutan di kawasan Puncak, Bogor untuk dijadikan kebun teh. Disebutkan banyak korban jiwa dalam peristiwa itu.

Pemerintah Hindia Belanda kemudian membuat perencanaan mencegah terjadinya lagi banjir serupa dengan mengendalikan air agar tak masuk ke kota. Belanda membuat kanal agar air dari Puncak bisa mengalir ke laut.

2. Banjir Jakarta 1979
Pada 19 sampai 20 Januari 1979, banjir besar juga pernah melanda sebagian besar Jakarta, mengakibatkan 714.861 orang mengungsi dan 20 orang dilaporkan hilang. (Baca juga; BPBD Bekasi Catat 4 Jalan Protokol Diterjang Banjir )

3. Banjir Jakarta 1996
Pada 9 sampai 11 Februari 1996, DKI Jakarta kembali mengalami banjir besar. Ketinggian air di kawasan tertentu mencapai 7 meter. Sedikitnya 20 orang tewas dan 30.000 lainnya mengungsi.

4. Banjir Jakarta 2007
Pada 1 sampai 2 Februari 2007, DKI Jakarta kembali terendam air. Ini termasuk bencana terburuk di mana 80 orang tewas, 320.000 terpaksa mengungsi. Kerugian akibat banjir tahun ini mencapai 4,3 triliun.

5. Banjir Jakarta 2010
Banjir besar menghantam Jakarta dan sekitarnya pada 10 Februari 2010. Sebanyak 863 orang harus mengungsi. Banjir ini ditenggarai akibat buruknya sistem pengendalian air sehingga meluap ke permukiman.

6. Banjir Jakarta 2013
Pada medio Januari 2013, Jakarta dilanda banjir terbesar akibat tingginya intensitas hujan sejak akhir Desember 2012, ditambahkan dengan buruknya sistem drainase dan jebolnya beberapa tanggul. Sedikitnya 20 orang dilaporkan meninggal dunia, 33.500 orang mengungsi. Kerugian ditaksir mencapai 20 triliun.

7. Banjir Jakarta 2014
Januari 2014, sejumlah kecamatan di DKI Jakarta diterjang banjir menyusul tingginya curah hujan. Genangan di beberapa titik mencapai 4 meter. 23 orang meninggal dunia dan 62.819 jiwa mengungsi di 253 titik. 134.662 orang terdampak banjir.

8. Banjir Jakarta 2015
Banjir besar kembali melanda DKI Jakarta sejak 9 Februari 2015. Ada 38 kecamatan terendam. Beberapa kawasan terparah adalah Kelapa Gading, Mangga Dua, dan Grogol. Sebanyak 231.566 orang terdampak banjr dan 41.202 jiwa lainnya mengungsi.

Banjir juga berimbas pada lumpuhnya beberapa pusat perbelanjaan dan sebagian aktivitas masyarakat, serta terganggungnya perjalanan KRL. Kerugian akibat banjit ini ditaksi 1,5 triliun.

9. Banjir Jakarta 2016
Banjir terjadi pada Januari dan Februari 2016, Jakarta juga pernah banjir. Sedikitnya 74 kecamatan tergenang. Warga yang mengungsi sekitar 1.137 jiwa.

10. Banjir Jakarta 2019
Banjir pada 26 April 2019 akibat tingginya curahnya hujan di Jabodetabek. Banjir merendam puluhan titik di Jakarta menewaskan dua orang. 2,5 ribu lebih warga mengungsi ke belasan titik karena rumahnya terendam.

11. Banjir Jakarta 2020
Banjir terjadi pada Rabu 1 Januari 2020 akibat meluapnya sejumlah kali dan sungai menyusul tingginya curah hujan sejak, Selasa 31 Desember 2019 sore.

Akibat banjir ini sebagian besar wilayah Ibu Kota terendam dengan ketinggian bervariasi. Selain merendam banyak rumah, jalan-jalan juga ikut tergenang bahkan beberapa di antaranya tak bisa dilalui kendaraan pada pagi hingga siang.

Perjalanan KRL dan kereta api juga terganggu, bahkan ada rute yang tak bisa beroperasi akibat jalur perlintasannya banjir. Banyak kendaraan baik mobil maupun motor terendam, bahkan ada yang terseret arus.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1793 seconds (0.1#10.140)