Kasus Covid Kota Bekasi Tembus 16 Ribu Pasien, Ruang ICU Tersisa 8 Unit
loading...
A
A
A
BEKASI - Kasus Covid-19 di Kota Bekasi sejak Maret 2020 hingga awal tahun 2021 tembus mencapai angka 16.000. Berdasarkan data situs corona.bekasikota.go.id kasus terkonfrimasi mencapai 16.008 pasien.
Angka itu tercatat sejak Maret 2020. Pasien yang masih menjalani isolasi mencapai 581 orang. Sementara pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 15.154 orang dan pasien meninggal dunia 273 orang.
Sementara itu, ketersediaan ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk pasien Covid-19 di Kota Bekasi memasuki fase kritis. Dari 80 ICU yang disediakan, hanya tersisa 8 unit yang masih kosong. (Baca: Ditutup 3 Hari, Begini Suasana Gedung DPRD DKI Jakarta)
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho, menuturkan, kesulitan rumah sakit dalam menambah kapasitas ICU adalah tenaga kesehatan. Untuk menambah kapasitas daya tampung ICU diperlukan juga tenaga kesehatan yang berpengalaman dan mumpuni.
"Ketika kita mau menambah ruang isolasi, misalnya ICU kita mau tambah, jadi yang susah justru bukan memperbaiki ruangan atau investasi alatnya tapi yang susah adalah mencari tenaga kesehatannya," kata Eko kepada wartawan Senin (4/1/2021).
Beberapa rumah sakit, mampu berinvestasi pada alat. Namun, kendala yang ditemui adalah masalah pengadaan sumber daya manusia. "Ada beberapa rumah sakit yang masih mampu berinvestasi untuk alat kesehatan dan ruangannya masih tapi justru susah mencari tenaga kesehatannya," ungkapnya.
Eko tak merinci berapa jumlah tenaga kesehatan yang ada saat ini. Akan tetapi, menurut laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat ini rumah sakit mulai kekurangan tenaga kesehatan."Saat ini justru di setiap rumah sakit lagi kekurangan tenaga perawat ya," jelasnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Pemerintah Kota Bekasi, jumlah fasilitas ICU di Kota Bekasi berjumlah 80 unit. Namun, sebanyak 72 unit telah terpakai. Sehingga, saat ini hanya tersisa 8 unit ICU saja yang beroperasi.
Angka itu tercatat sejak Maret 2020. Pasien yang masih menjalani isolasi mencapai 581 orang. Sementara pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 15.154 orang dan pasien meninggal dunia 273 orang.
Sementara itu, ketersediaan ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk pasien Covid-19 di Kota Bekasi memasuki fase kritis. Dari 80 ICU yang disediakan, hanya tersisa 8 unit yang masih kosong. (Baca: Ditutup 3 Hari, Begini Suasana Gedung DPRD DKI Jakarta)
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho, menuturkan, kesulitan rumah sakit dalam menambah kapasitas ICU adalah tenaga kesehatan. Untuk menambah kapasitas daya tampung ICU diperlukan juga tenaga kesehatan yang berpengalaman dan mumpuni.
"Ketika kita mau menambah ruang isolasi, misalnya ICU kita mau tambah, jadi yang susah justru bukan memperbaiki ruangan atau investasi alatnya tapi yang susah adalah mencari tenaga kesehatannya," kata Eko kepada wartawan Senin (4/1/2021).
Beberapa rumah sakit, mampu berinvestasi pada alat. Namun, kendala yang ditemui adalah masalah pengadaan sumber daya manusia. "Ada beberapa rumah sakit yang masih mampu berinvestasi untuk alat kesehatan dan ruangannya masih tapi justru susah mencari tenaga kesehatannya," ungkapnya.
Eko tak merinci berapa jumlah tenaga kesehatan yang ada saat ini. Akan tetapi, menurut laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat ini rumah sakit mulai kekurangan tenaga kesehatan."Saat ini justru di setiap rumah sakit lagi kekurangan tenaga perawat ya," jelasnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Pemerintah Kota Bekasi, jumlah fasilitas ICU di Kota Bekasi berjumlah 80 unit. Namun, sebanyak 72 unit telah terpakai. Sehingga, saat ini hanya tersisa 8 unit ICU saja yang beroperasi.
(hab)