6 Anggota FPI Tewas, Habib Rizieq Serukan Bentuk Tim Independen
loading...
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Foto/dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengajak seluruh organisasi masyarakat Islam mendorong pembentukan tim pencari fakta (TPF) independen.
Tim tersebut untuk menguak kasus penembakan yang menewaskan enam anggota FPI oleh polisi pada Senin 7 Desember 2020 dini hari.
"Kita kompak semua satu kata bahwa harus dibentuk tim pencari fakta independen yang melibatkan semua elemen, yang melibatkan Amnesty internasional bahkan kami minta juga Komnas HAM (hingga) Komnas Anak untuk ikut berbuat," ujar Habib Rizieq dalam rekaman suara yang diterima MNC Media, Rabu (9/12/2020).
Rizieq mengungkapkan alasan perlunya melibatkan Komnas Anak. Sebab saat kejadian, dalam rombongan terdapat beberapa ibu dan anak-anak bahkan anak bayi berjumlah tiga.
"Jadi pada saat itu tidak kurang dari 12 wanita, tiga bayi dan enam balita yang masih berada usia lima tahun," tuturnya.
( )
Dia menuturkan, pada saat rombongan diduga dikejar-kejar oleh oknum, ibu dan para anak-anaknya merasa diteror hingga beberapa bayi menangis.
"Oleh karena itu, Komnas Perempuan, Komnas Anak, mereka semua harus ikut terlibat karena tidak boleh kejadian seperti ini dibiarkan terjadi di NKRI," ungkapnya. ( )
Rizieq juga mengajak semua elemen bangsa ini dari mulai Presiden, DPR dan seluruh institusi dan aparat untuk bersama-sama untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus penembakan tersebut.
"Kalau hari ini kejadian sadis brutal bisa menimpa saya dan keluarga, bisa menimpa para syuhada maka kalau dibiarkan besok-besok bisa menimpa siapa saja warga negara Indonesia di republik ini," tuturnya.
Tim tersebut untuk menguak kasus penembakan yang menewaskan enam anggota FPI oleh polisi pada Senin 7 Desember 2020 dini hari.
"Kita kompak semua satu kata bahwa harus dibentuk tim pencari fakta independen yang melibatkan semua elemen, yang melibatkan Amnesty internasional bahkan kami minta juga Komnas HAM (hingga) Komnas Anak untuk ikut berbuat," ujar Habib Rizieq dalam rekaman suara yang diterima MNC Media, Rabu (9/12/2020).
Rizieq mengungkapkan alasan perlunya melibatkan Komnas Anak. Sebab saat kejadian, dalam rombongan terdapat beberapa ibu dan anak-anak bahkan anak bayi berjumlah tiga.
"Jadi pada saat itu tidak kurang dari 12 wanita, tiga bayi dan enam balita yang masih berada usia lima tahun," tuturnya.
( )
Dia menuturkan, pada saat rombongan diduga dikejar-kejar oleh oknum, ibu dan para anak-anaknya merasa diteror hingga beberapa bayi menangis.
"Oleh karena itu, Komnas Perempuan, Komnas Anak, mereka semua harus ikut terlibat karena tidak boleh kejadian seperti ini dibiarkan terjadi di NKRI," ungkapnya. ( )
Rizieq juga mengajak semua elemen bangsa ini dari mulai Presiden, DPR dan seluruh institusi dan aparat untuk bersama-sama untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus penembakan tersebut.
"Kalau hari ini kejadian sadis brutal bisa menimpa saya dan keluarga, bisa menimpa para syuhada maka kalau dibiarkan besok-besok bisa menimpa siapa saja warga negara Indonesia di republik ini," tuturnya.
(dam)
Explore More