Dampak La Nina dan Hujan, BNPB Gelar Gladi Ruang Antisipasi Banjir Jakarta

Jum'at, 27 November 2020 - 08:35 WIB
loading...
Dampak La Nina dan Hujan, BNPB Gelar Gladi Ruang Antisipasi Banjir Jakarta
Foto/dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin menyelenggarakan geladi ruang atau Tabletop Exercise (TTX) untuk mengantisipasi bahaya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Merefleksikan awal 2020 lalu, banjir yang berdampak luas dan serius di wilayah Jabodetabek menjadi perhatian serius BNPB untuk upaya kesiapsiagaan sejak dini.

Di sisi lain, kesiapsiagaan yang dimulai dari geladi ruang ini merespons fenomena La Nina yang diprakirakan terjadi dengan intensitas sedang hingga kuat, yang memicu peningkatan intensitas curah hujan hingga ekstrem, terutama jika terjadi bersamaan dengan waktu puncak musim hujan. Adapun prakiraan puncak musim hujan berpotensi terjadi pada Januari 2021. (Baca: Ketika Ujian Kekurangan Harta Menerpa)

“DKI Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian. Bencana banjir DKI Jakarta merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan kementerian dan lembaga, baik pemerintah pusat maupun daerah. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan sinergitas multipihak dalam pencegahan, antisipasi, kesiapsiagaan serta penanggulangan bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta dan sekitar,” kata Sekretaris Utama BNPB, Harmensyah dalam keterangannya saat pembukaan TTX, di Graha BNPB Jakarta, kemarin.

Tak hanya bahaya banjir , masyarakat juga diingatkan bahwa saat ini masih menghadapi pandemi virus Covid-19. Maka itulah, rantai penularan Covid-19 yang masih berlangsung juga menjadi perhatian di dalam penyelenggaraan geladi ruang kemarin. Penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu parameter yang harus dipersiapkan, khususnya dalam proses evakuasi maupun penyelenggaraan pelayanan di pos pengungsian apabila terjadi banjir.

“Diharapkan melalui geladi ruang yang berlangsung dua hari ini dapat ditindaklanjuti dengan adanya rencana aksi dalam mendukung upaya penanganan banjir, khususnya di saat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” ujar Harmensyah. (Baca juga: Mendikbud: Hak untuk Guru Akan Terus Diperjuangkan)

Ketua Panitia TTX yang juga Direktur Kesiapsiagaan BNPB Eny Supartini melaporkan sebanyak 70 peserta mengikuti geladi ruang yang berlangsung pada 25-26 November ini. Mereka terdiri dari, antara lain para nara sumber, moderator, pelaku, fasilitator, evaluator, pengendali, pengamat dan penyelenggara.

TTX, dengan tema ‘Penguatan Sinergitas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam Menghadapi Potensi Banjir Akibat Fenomena La Nina di Provinsi DKI Jakarta dan Sekitarnya”, menghadirkan para pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun daerah di wilayah serta perwakilan dari lembaga usaha.

TTX ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan pemahaman akan adanya ancaman nyata banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitar. TTX juga bertujuan untuk melatih dan meningkatkan pemahaman terkait mekanisme kerja sama dan koordinasi penanganan darurat bencana yang efektif antara kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah. (Lihat videonya: Satu Desa Positif Terpapar Covid-19 di Purbalingga)

“Kegiatan ini untuk memperkuat sistem komando penanganan darurat bencana yang melibatkan kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah dalam menghadapi potensi banjir akibat fenomena La Nina di Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya,” ujar Eny Supartini. (Binti Mufarida)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)