Pemkot Bogor Kucurkan Dana Rp2,8 Miliar untuk Kembangkan Wisata Alam di Mulyaharja
loading...
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor mengucurkan bantuan hibah sebesar Rp2,8 miliar dari APBD 2020 kepada Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan di area persawahan Kampung Ciharashas. Penyerahan hibah secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya kepada pengurus Kompepar Mulyaharja dan dampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Atep Budiman.
Menurut Bima Arya, alokasi anggaran tersebut diperuntukan untuk pembangunan sarana prasarana guna mengembangkan wisata alam di Kampung Ciharashas, Mulyaharja. Diharapkan, sektor pariwisata ini mampu menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat setempat karena memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat dan melibatkan banyak tenaga kerja.
“Akan kita garap sekitar 2 hektare (area persawahan) di sini, akan kita jadikan sebagai kampung tematik wisata alam yang keren Insya Allah, yang memberikan maslahat untuk warga. Kita alokasikan anggaran Rp2,8 miliar, saya serahkan kepada Kompepar Mulyaharja. Mudah-mudahan lancar. Dengan ini kita mulai pembangunan di sini,” ungkap Bima.
Sementara itu, Kadisparbud Kota Bogor Atep Budiman menjelaskan hibah dari APBD ini bagian dari klaster recovery economy di masa pandemi. “Tren masyarakat sekarang wisata lebih ke alam, cari suasana alam, berjemur, hiking, gowes. Mulyaraharja punya magnet itu untuk kita kembangkan ke arah sana,” ujar Atep.
Atep mengaku pemanfaatan lahan pertanian untuk wisata alam juga banyak dilakukan di daerah-daerah lain, salah satunya di Svargabumi, Magelang. (Baca: Dalam Setahun, Pemkot Jakut Mengklaim Perbaiki 6.671 Jalan Rusak)
“Karena potensi di Kota Bogor karakternya hampir mirip dengan Swargabumi, kita punya view Gunung Salak, sawah-sawah, kalau malam hari juga bagus. Lalu kita kerja sama dengan pemilik lahan dan petani, tanpa mengganggu pokok usaha masyarakat di sini, yakni pertanian, kita tingkatkan supaya ada nilai tambah lain untuk masyarakat juga nantinya,” jelas dia.
Wisata alam Mulyaharja ini pengelolaannya dilakukan langsung oleh Kompepar yang sudah Disparbud Kota Bogor bina empat tahun terakhir. “Hanya saja dulu masih fokus di agro edukasi wisata. Sekarang diperluas lagi cakupan wisatawannya sesuai dengan tren masa pandemi."
"Kompepar tingkat kelurahan ini di dalamnya berisi masyarakat setempat, para tokoh, para pemudanya dan supporting RT/RW dan kelembagaan yang ada di sini, seperti karang taruna,” ucapnya.
Menurut Bima Arya, alokasi anggaran tersebut diperuntukan untuk pembangunan sarana prasarana guna mengembangkan wisata alam di Kampung Ciharashas, Mulyaharja. Diharapkan, sektor pariwisata ini mampu menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat setempat karena memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat dan melibatkan banyak tenaga kerja.
“Akan kita garap sekitar 2 hektare (area persawahan) di sini, akan kita jadikan sebagai kampung tematik wisata alam yang keren Insya Allah, yang memberikan maslahat untuk warga. Kita alokasikan anggaran Rp2,8 miliar, saya serahkan kepada Kompepar Mulyaharja. Mudah-mudahan lancar. Dengan ini kita mulai pembangunan di sini,” ungkap Bima.
Sementara itu, Kadisparbud Kota Bogor Atep Budiman menjelaskan hibah dari APBD ini bagian dari klaster recovery economy di masa pandemi. “Tren masyarakat sekarang wisata lebih ke alam, cari suasana alam, berjemur, hiking, gowes. Mulyaraharja punya magnet itu untuk kita kembangkan ke arah sana,” ujar Atep.
Atep mengaku pemanfaatan lahan pertanian untuk wisata alam juga banyak dilakukan di daerah-daerah lain, salah satunya di Svargabumi, Magelang. (Baca: Dalam Setahun, Pemkot Jakut Mengklaim Perbaiki 6.671 Jalan Rusak)
“Karena potensi di Kota Bogor karakternya hampir mirip dengan Swargabumi, kita punya view Gunung Salak, sawah-sawah, kalau malam hari juga bagus. Lalu kita kerja sama dengan pemilik lahan dan petani, tanpa mengganggu pokok usaha masyarakat di sini, yakni pertanian, kita tingkatkan supaya ada nilai tambah lain untuk masyarakat juga nantinya,” jelas dia.
Wisata alam Mulyaharja ini pengelolaannya dilakukan langsung oleh Kompepar yang sudah Disparbud Kota Bogor bina empat tahun terakhir. “Hanya saja dulu masih fokus di agro edukasi wisata. Sekarang diperluas lagi cakupan wisatawannya sesuai dengan tren masa pandemi."
"Kompepar tingkat kelurahan ini di dalamnya berisi masyarakat setempat, para tokoh, para pemudanya dan supporting RT/RW dan kelembagaan yang ada di sini, seperti karang taruna,” ucapnya.
(hab)