Anies: Makin Tinggi Warga Berada di Luar Rumah, Makin Tinggi Peningkatan Kasus Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Libur panjang akhir pekan beberapa waktu cukup berpengaruh dengan naiknya kasus virus corona di Jakarta . Diketahui pada 28-30 Oktober 2020 terdapat libur Maulid Nabi Muhammad dan cuti bersama.
"Ketika kita sudah mulai turun nih, tiba-tiba ada long weekend, kita tetap laksanakan, konsekuensinya kita sekarang mulai menyaksikan kenaikan lagi peak-nya. Betapa terlihat ada korelasi antara pengetatan kolektif, bukan insiden, dengan pertumbuhan laju angka kasus aktif di Jakarta. Artinya kita betul-betul harus antisipasi, kami menyadari, dari awal bahwa ada dua yang harus dipertimbangkan, aspek kesehatan dan ekonomi," ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam webinar yang digelar oleh DPMPTSP DKI Jakarta bertajuk ‘Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Sosial Ekonomi, Selasa (24/11/2020).
Di sisi lain, lanjut Anies, pihaknya juga menyadari bahwa sumber dari persoalan ini adalah karena krisis kesehatan, karena itulah ini harus di-handle dengan baik. (Baca: Polisi Evaluasi Hasil Klarifikasi Saksi-saksi di Resepsi Anak Habib Rizieq Shihab)
"Kita di Pemprov DKI, bagian kami 3T dijalankan sebaik-baiknya, karena bagaimana mungkin kita bisa meminta masyarakat pakai masker, kalau masyarakat tengok ke pemerintah dan tanya, do you do your homework? Bagaimana dengan testing Anda, tracing Anda, apakah Anda siapkan tempat untuk treatment, untuk isolasi. Nah, we do our part, sehingga kita bisa minta masyarakat untuk mengerjakan bagiannya," ungkapnya.
Mantan Mendikbud itu menegaskan, aktivitas warga di luar rumah sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu, Anies meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah.
"Saya berikan ilustrasi untuk juga sama-sama menyadari, betapa efek mobilitas penduduk terhadap peningkatan kasus itu terasa sekali. Makin tinggi warga berada di luar rumah, makin tinggi peningkatan kasus. Nanti saya tunjukan bagaimana efek warga di luar rumah dengan persentase kasus," ucapnya.
"Ketika kita sudah mulai turun nih, tiba-tiba ada long weekend, kita tetap laksanakan, konsekuensinya kita sekarang mulai menyaksikan kenaikan lagi peak-nya. Betapa terlihat ada korelasi antara pengetatan kolektif, bukan insiden, dengan pertumbuhan laju angka kasus aktif di Jakarta. Artinya kita betul-betul harus antisipasi, kami menyadari, dari awal bahwa ada dua yang harus dipertimbangkan, aspek kesehatan dan ekonomi," ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam webinar yang digelar oleh DPMPTSP DKI Jakarta bertajuk ‘Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Sosial Ekonomi, Selasa (24/11/2020).
Di sisi lain, lanjut Anies, pihaknya juga menyadari bahwa sumber dari persoalan ini adalah karena krisis kesehatan, karena itulah ini harus di-handle dengan baik. (Baca: Polisi Evaluasi Hasil Klarifikasi Saksi-saksi di Resepsi Anak Habib Rizieq Shihab)
"Kita di Pemprov DKI, bagian kami 3T dijalankan sebaik-baiknya, karena bagaimana mungkin kita bisa meminta masyarakat pakai masker, kalau masyarakat tengok ke pemerintah dan tanya, do you do your homework? Bagaimana dengan testing Anda, tracing Anda, apakah Anda siapkan tempat untuk treatment, untuk isolasi. Nah, we do our part, sehingga kita bisa minta masyarakat untuk mengerjakan bagiannya," ungkapnya.
Mantan Mendikbud itu menegaskan, aktivitas warga di luar rumah sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu, Anies meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah.
"Saya berikan ilustrasi untuk juga sama-sama menyadari, betapa efek mobilitas penduduk terhadap peningkatan kasus itu terasa sekali. Makin tinggi warga berada di luar rumah, makin tinggi peningkatan kasus. Nanti saya tunjukan bagaimana efek warga di luar rumah dengan persentase kasus," ucapnya.
(hab)