Cerita Bank Sampah dan Dukungan Sandi Berdayakan Masyarakat di Kali Sunter

Selasa, 17 November 2020 - 12:50 WIB
loading...
Cerita Bank Sampah dan...
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno melihat budidaya sayuran yang dikembangkan Kelompok Tani Hutan Rumah Kaum Jayakarta di bantaran Kali Sunter, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Berbagai inovasi dilakukan masyarakat secara swadaya untuk pemberdayaan ekonomi mereka. Mereka memanfaatkan berbagai lahan untuk pengolahan sampah hingga pengembangan urban farming .

Salah satunya apa yang dilakukan Kelompok Tani Hutan Rumah Kaum Jayakarta di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Awalnya selama tiga tahun mereka berjibaku dengan sampah. Dari sekadar bank sampah , kelompok tani ini mulai merambah kegiatan pertanian dan perikanan untuk menarik minat warga agar lebih peduli lingkungan. (Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Sosmed Cukup Bantu UMKM di Tengah Pandemi)

Memanfaatkan lahan tidur di bantaran Kali Sunter, mereka membudidayakan aneka sayuran, perikanan, maupun tanaman obat. "Kami kelola secara swadaya, hasilnya kami berikan gratis untuk warga yang membutuhkan," kata Didi Suprijadi, warga Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (17/11/2020).

Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang daya belinya menurun akibat dampak Covid-19. "Kami coba semampunya walaupun gerak perlahan untuk pengelolaannya," tuturnya. (Baca juga: RIB Lawan COVID-19 dan Warga Rusun Pengadegan Kembangkan Urban Farming)

Namun upaya melestarikan lingkungan ini bukan tanpa hambatan. Keterbatasan modal dan minimnya sarana membuat hasilnya masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan kelompok maupun warga sekitar.

Relawan Indonesia Bersatu berinisiatif menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat. Mereka memberikan 100 unit budikdamber, 10.000 ekor bibit lele, 9 indukan lele jenis Sangkuriang, 400 kg pakan, 5 kg bibit kangkung, dan 5 kg bibit bayam.

Ketua Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno mengatakan, gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budi daya ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran merupakan inovasi yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup. "Metode budikdamber sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kemandirian pangan yang dilakukan warga," kata Sandi.

Selain manfaat ekonomi, kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong melalui kelompok tani dan usaha UMKM. "Semoga ekonomi bisa bangkit dan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya, sehingga kita bisa bangkit,” jelasnya.

Relawan Indonesia Bersatu juga memberikan pelatihan pengelolaan budidaya pangan dari pakar pertanian. Diharapkan penerima bantuan memiliki keahlian untuk menjalankannya secara mandiri dan berkelanjutan.

Untuk mendukung keberlangsungan bank sampah yang dikelola Kelompok Tani Hutan Rumah Kaum Jayakarta, Relawan Indonesia Bersatu memberikan bantuan mesin pencacah sampah. Sebanyak 200 paket bantuan sosial juga diberikan kepada warga.

Penerima bantuan adalah warga yang tinggal di bantaran Kali Sunter yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh harian lepas dan tukang ojek tersebut. "Semoga usaha kemandirian pangan hasil swadaya warga, dapat berperan dalam membangun perekonomian nasional, termasuk pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar," tandasnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)