Selama Pandemi Covid-19, Omzet Warteg di Jakarta Turun Drastis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak pada para pengusaha di Jakarta, tak terkecuali pengusaha warung Tegal (warteg) . Omzet yang didapatkan pengusaha warteg pun turun drastis dibandingkan sebelum pandemi.
Salah satu pengusaha warteg di Jalan Pejaten Raya, Arman mengatakan, selama pandemi ini, omzet yang didapatkan turun drastis hingga 50% dibandingkan sebelum pandemi. Sebelum pandemi, wartegnya bisa mendapatkan omzet Rp4 juta lebih per hari.
"Sejak pandemi, omzet cuma dapat Rp1-2 juta per hari, itu juga di masa PSBB Transisi. Tapi saat di PSBB Ketat, sehari dapat Rp500.000 juga sudah syukur," ujarnya saat berbincang di lokasi, Sabtu (14/11/2020).
Sedangkan biaya sewa tempat wartegnya itu, kata dia, mencapai Rp20 juta per tahun, belum lagi untuk membayar gaji karyawannya. Adapun satu-satunya cara agar bisa bertahan selama pandemi ini dengan mengambil tabungan, mengurangi jumlah karyawan, dan memotong gaji untuk sementara waktu.
"Mau gimana lagi, selama pandemi memang begini, pelanggan juga masih sepi. Tapi sejak PSBB transisi sudah mulai pulih, begitu sudah normal kita juga normal lagi dan gaji kita bayarkan lagi yang dipotong sementara," tuturnya. (Baca: DPRD DKI Setujui 24 Rancangan Peraturan Daerah Masuk Propemperda 2021)
Sama halnya dengan Arman, pengusaha warteg lainnya, Kiki menerangkan, selama pandemi ini satu-satunya cara agar bisa bertahan menjalani usaha wartegnya di Jalan Kemang Raya itu dengan meminjam uang dan membayarnya di kemudian hari. Dia juga masih belum berpikiran untuk memindahkan usahanya itu ke luar Jakarta.
"Sementara sih gali lubang tutup lubang dahulu, sejauh masih bisa bertahan di sini dijalani saja karena selama ini juga masih bisa bertahan," katanya. Dia berharap agar pandemi di Jakarta ini bisa segera berakhir. Dengan begitu, usaha wartegnya pun bisa berjalan normal kembali seperti biasanya.
Sebelumnya dikabarkan, puluhan ribu pengusaha warteg di DKI Jakarta menutup usahanya. Para pengusaha memilih membuka warteg di wilayah Bodetabek yang biaya sewanya lebih murah.
Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, sebanyak 10.000 pengusaha warteg yang semula berjualan di kawasan Jakarta akhirnya memutuskan untuk pindah lokasi berdagang.
Jumlah pedagang warteg di Jabodetabek ada 40.000. Lalu sekitar 25% atau 10.000 pedagang yang berjualan di Jakarta memutuskan untuk pindah ke Bodetabek karena mencari harga sewa kontrakan yang lebih murah.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
Salah satu pengusaha warteg di Jalan Pejaten Raya, Arman mengatakan, selama pandemi ini, omzet yang didapatkan turun drastis hingga 50% dibandingkan sebelum pandemi. Sebelum pandemi, wartegnya bisa mendapatkan omzet Rp4 juta lebih per hari.
"Sejak pandemi, omzet cuma dapat Rp1-2 juta per hari, itu juga di masa PSBB Transisi. Tapi saat di PSBB Ketat, sehari dapat Rp500.000 juga sudah syukur," ujarnya saat berbincang di lokasi, Sabtu (14/11/2020).
Sedangkan biaya sewa tempat wartegnya itu, kata dia, mencapai Rp20 juta per tahun, belum lagi untuk membayar gaji karyawannya. Adapun satu-satunya cara agar bisa bertahan selama pandemi ini dengan mengambil tabungan, mengurangi jumlah karyawan, dan memotong gaji untuk sementara waktu.
"Mau gimana lagi, selama pandemi memang begini, pelanggan juga masih sepi. Tapi sejak PSBB transisi sudah mulai pulih, begitu sudah normal kita juga normal lagi dan gaji kita bayarkan lagi yang dipotong sementara," tuturnya. (Baca: DPRD DKI Setujui 24 Rancangan Peraturan Daerah Masuk Propemperda 2021)
Sama halnya dengan Arman, pengusaha warteg lainnya, Kiki menerangkan, selama pandemi ini satu-satunya cara agar bisa bertahan menjalani usaha wartegnya di Jalan Kemang Raya itu dengan meminjam uang dan membayarnya di kemudian hari. Dia juga masih belum berpikiran untuk memindahkan usahanya itu ke luar Jakarta.
"Sementara sih gali lubang tutup lubang dahulu, sejauh masih bisa bertahan di sini dijalani saja karena selama ini juga masih bisa bertahan," katanya. Dia berharap agar pandemi di Jakarta ini bisa segera berakhir. Dengan begitu, usaha wartegnya pun bisa berjalan normal kembali seperti biasanya.
Sebelumnya dikabarkan, puluhan ribu pengusaha warteg di DKI Jakarta menutup usahanya. Para pengusaha memilih membuka warteg di wilayah Bodetabek yang biaya sewanya lebih murah.
Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, sebanyak 10.000 pengusaha warteg yang semula berjualan di kawasan Jakarta akhirnya memutuskan untuk pindah lokasi berdagang.
Jumlah pedagang warteg di Jabodetabek ada 40.000. Lalu sekitar 25% atau 10.000 pedagang yang berjualan di Jakarta memutuskan untuk pindah ke Bodetabek karena mencari harga sewa kontrakan yang lebih murah.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
(hab)