Pesantren Agrokultural Markaz Syariah Bogor, Ponpes Milik Habib Rizieq yang Selalu Dijaga Ketat
loading...
A
A
A
BOGOR - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memiliki pondok pesantren bernama Pesantren Alam dan Agrokultural Markaz Syariah di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tak sembarang orang dapat masuk ke pesantren tersebut.
Kali ini, MNC Media mencoba mendatangi ponpes dengan sepeda motor dari Simpang Gadog. Tak jauh dari situ, perjalanan masih berlanjut memasuki area perkampungan warga dari Simpang Pasir Muncang atau biasa digunaka sebagai jalan alternatif Puncak.
Sekitar 3 kilometer pertama, kondisi jalan masih cukup bersahabat dengan kontur jalan yang landai. Namun semakin ke dalam, jalanan mulai merayap melalui tikungan tajam dan tanjakan serta turunan yang sangat terjal dengan jurang di sisi kanan kiri. (Baca juga: Habib Rizieq Resmikan Masjid Raya Markaz Syariah di Bogor, Polisi Siapkan Kantong Parkir dan Rekayasa Lalin)
Mendekati area pondok pesantren tepatnya di persimpangan menuju Taman Safari jalan kembali melandai, namun lebih sempit dari sebelumnya. Di jalan ini hanya terlihat beberapa rumah penduduk dan sesekali melintasi area perkebunan yang sepi.
Akhirnya, sekitar 20 menit dari persimpangan tersebut tibalah di pintu masuk ponpes Habib Rizieq. Terlihat sebuah pos penjagaan yang cukup besar bertuliskan 'Tamu Wajib Lapor'. Di depannya terdapat papan penunjuk jalan bahwa lokasi ponpes masih berjarak sekitar 3 kilometer dari pintu masuk.
Di lokasi, terdapat beberapa santri yang tengah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq pada Jumat 13 November 2020. Sayang, ketika meminta izin masuk mereka tidak memperbolehkan karena harus seizin pengurus.
"Maaf gak bisa (masuk). Pengurusnya gak ada, lagian jalannya juga lagi dicor," kata salah satu santri di pintu masuk ponpes, Kamis (12/11/2020).
Sementara itu, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, penjagaan di ponpes tersebut memang cukup ketat. Tidak sembarang orang dapat secara bebas keluar masuk pondok pesantren. "Memang ketat di sini mah," ucap warga itu. (Baca juga: Dakwah di Pondok Ranggon Jaktim, Habib Rizieq Minta Jangan Kaitkan Agama dengan Terorisme)
Sebagai informasi, ponpes tersebut didirikan sekitar sembilan tahun lalu oleh Habib Rizieq. Awalnya, Habib Rizieq benar-benar terkejut dengan kuatnya pandangan anti-Islam (Islamphobia) yang tak hanya melanda kalangan non-muslim, tapi bahkan umat Islam sendiri.
Mereka dalam pandangan Habib Rizieq, bahkan takut untuk menegaskan sikap sebagai muslim yang kaffah. Dari situ, pesantren ini dibangun sebagai benteng Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah dan bercita-cita menghidupkan Islam yang benar-benar rahmat bagi alam.
Namun, tak banyak santri yang menimba ilmu di pesantren dengan luas sekitar 2-3 hektare ini karena pesantren belum membuka luas penerimaan santri.
Kali ini, MNC Media mencoba mendatangi ponpes dengan sepeda motor dari Simpang Gadog. Tak jauh dari situ, perjalanan masih berlanjut memasuki area perkampungan warga dari Simpang Pasir Muncang atau biasa digunaka sebagai jalan alternatif Puncak.
Sekitar 3 kilometer pertama, kondisi jalan masih cukup bersahabat dengan kontur jalan yang landai. Namun semakin ke dalam, jalanan mulai merayap melalui tikungan tajam dan tanjakan serta turunan yang sangat terjal dengan jurang di sisi kanan kiri. (Baca juga: Habib Rizieq Resmikan Masjid Raya Markaz Syariah di Bogor, Polisi Siapkan Kantong Parkir dan Rekayasa Lalin)
Mendekati area pondok pesantren tepatnya di persimpangan menuju Taman Safari jalan kembali melandai, namun lebih sempit dari sebelumnya. Di jalan ini hanya terlihat beberapa rumah penduduk dan sesekali melintasi area perkebunan yang sepi.
Akhirnya, sekitar 20 menit dari persimpangan tersebut tibalah di pintu masuk ponpes Habib Rizieq. Terlihat sebuah pos penjagaan yang cukup besar bertuliskan 'Tamu Wajib Lapor'. Di depannya terdapat papan penunjuk jalan bahwa lokasi ponpes masih berjarak sekitar 3 kilometer dari pintu masuk.
Di lokasi, terdapat beberapa santri yang tengah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq pada Jumat 13 November 2020. Sayang, ketika meminta izin masuk mereka tidak memperbolehkan karena harus seizin pengurus.
"Maaf gak bisa (masuk). Pengurusnya gak ada, lagian jalannya juga lagi dicor," kata salah satu santri di pintu masuk ponpes, Kamis (12/11/2020).
Sementara itu, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, penjagaan di ponpes tersebut memang cukup ketat. Tidak sembarang orang dapat secara bebas keluar masuk pondok pesantren. "Memang ketat di sini mah," ucap warga itu. (Baca juga: Dakwah di Pondok Ranggon Jaktim, Habib Rizieq Minta Jangan Kaitkan Agama dengan Terorisme)
Sebagai informasi, ponpes tersebut didirikan sekitar sembilan tahun lalu oleh Habib Rizieq. Awalnya, Habib Rizieq benar-benar terkejut dengan kuatnya pandangan anti-Islam (Islamphobia) yang tak hanya melanda kalangan non-muslim, tapi bahkan umat Islam sendiri.
Mereka dalam pandangan Habib Rizieq, bahkan takut untuk menegaskan sikap sebagai muslim yang kaffah. Dari situ, pesantren ini dibangun sebagai benteng Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah dan bercita-cita menghidupkan Islam yang benar-benar rahmat bagi alam.
Namun, tak banyak santri yang menimba ilmu di pesantren dengan luas sekitar 2-3 hektare ini karena pesantren belum membuka luas penerimaan santri.
(jon)