Jakarta Bisa Jadi Laboratorium Transportasi Umum di Tanah Air

JAKARTA - Penghargaan Sustainable Transport Award (STA) yang diperoleh DKI Jakarta bisa menjadikan Jakarta sebagai laboratorium transportasi perkotaan. Kota-kota lain di Indonesia tidak perlu lagi belajar transportasi ke luar negeri.

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan, Jakarta diganjar penghargaan itu atas usahanya dalam mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta. Selain itu, DKI Jakarta berhasil menaikan jumlah penumpang hingga 200% dalam waktu kurang dari tiga tahun.

“Jakarta juga dinilai berhasil mengintegrasikan sistem BRT dengan layanan mikrobus (angkot). Juga kehadiran sistem metro (MRT) pertama yang memberikan tambahan opsi moda angkutan umum bagi Jakarta,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat itu, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (11/11/2020).

Bukan hanya transportasi umum, Jakarta juga telah meningkatkan fasilitas pejalan kaki dan akses menuju stasiun dan halte. Selain itu, provinsi ini menciptakan hub-hub untuk mengintegrasikan berbagai moda. (Baca: Ini Kunci Kesuksesan DKI di Bidang Transportasi hingga Meraih STA 2021)

STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan. Penghargaan ini dimulai sejak tahun 2005.

Tahun ini, Jakarta berhasil menjadi juara setelah mengalahkan kota-kota besar di dunia, seperti San Francisco, Frankfurt, Auckland, Moscow, Buenos Aires, dan Sao Paulo.“Secara objektif, Jakarta dalam lima tahun terakhir mengalami perbaikan yang signifikan untuk sektor transportasinya. Saat ini Jakarta memiliki Bus Trans Jakarta, LRT dan MRT yang memberikan pelayanan bagus, serta perbaikan pelayanan Transjakarta,” pungkasnya.