Pemkab/Pemkot Bogor Gencarkan Rapid Test di Akses Masuk Wilayah

Minggu, 01 November 2020 - 15:01 WIB
loading...
Pemkab/Pemkot Bogor Gencarkan Rapid Test di Akses Masuk Wilayah
Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor (Bogor Raya) sejak Kamis, 29 Oktober hingga Minggu (01/11/2020) terus gencar melakukan rapid test di sejumlah akses masuk wilayah.Foto/SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor ( Bogor Raya ) sejak Kamis, 29 Oktober hingga Minggu (01/11/2020) terus gencar melakukan rapid test di sejumlah akses masuk wilayah. Sudah puluhan wisatawan yang dinyatakan reaktif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) kemudian disuruh putar balik alias pulang kembali ke daerah asalnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor selaku Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor, R. Irwan Purnawan mengimbau masyarakat yang ingin berwisata untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Berdasarkan data yang dirangkum Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor pada hari keempat pelaksanaan rapid test massal di kawasan Simpang Gadog, Puncak sebanyak 12 dari 110 wisatawan ditemukan reaktif.

"Wisatawan yang reaktif dalam rapid test langsung dilakukan swab dan dianjurkan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab. Data wisatawan akan disampaikan ke Dinas Kesehatan tempat domisili wisatawan," kata Irwan kepada wartawan Minggu (1/11/2020).(Baca: 360 Jamaah Umrah Berangkat ke Tanah Suci Melalui Bandara Soetta)

Dia melanjutkan, penerapan protokol kesehatan dengan baik dan benar menjadi tameng terkuat dalam mencegah sebaran Covid-19, khususnya di tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.
"Masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan dengan menaati protokol kesehatan, yaitu memakai masker dengan benar, tidak menurunkan masker di bawah hidung atau di bawah dagu," ujarnya.

Kemudian, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta sering mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir atau menyediakan selalu cairan pencuci tangan berbasis alkohol bila air mengalir tidak tersedia. Sekadar diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor bersama Satpol PP menggelar rapid tes massal covid-19 bagi wisatawan di tiga titik kawasan wisata Puncak sejak Kamis 29 Oktober 2020 lalu.

Di tempat terpisah Pemkot Bogor bersama petugas gabungan Satgas Penanganan Covid-19 juga gencar menggelar rapid test massal di Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang yang diketahui sebagai gerbang atau akses masuk kota hujan. Seperti di terminal, stasiun dan tempat wisata. Khusus di Stasiun KRL Bogor, rapid test digelar tiga hari berturut-turut, yakni Kamis, Jumat dan Sabtu.

"Rapid test ini sesuai dengan arahan Wali Kota Bogor agar pengunjung yang datang ke Kota Bogor bisa diketahui reaktif atau nonreaktif tidaknya," ujar Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Theofilo Patrocinio, saat memantau rapid test di Stasiun Bogor.

Theo sapaan akrabnya mengatakan, pada pelaksanaan rapid test ini pihaknya mengarahkan penumpang kereta yang baru turun untuk melakukan pendaftaran rapid test. Setiap harinya ditargetkan 100 penumpang KRL mengikuti rapid test gratis ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan pengunjung yang datang ke Kota Bogor sehat, begitu juga saat pulang tetap dalam keadaan sehat.

Sementara itu, Kepala Seksi P3MS Dinkes Kota Bogor, Djohan Misali mengatakan, rapid test ini sesuai keputusan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor berkoordinasi dengan Dinkes Jawa Barat.

Sejauh ini dari hasil rapid test massal, tercatat enam orang yang hasilnya reaktif dan langsung karantina mandiri. "Test Swab akan dilakukan setelah lima hari karantina menunggu masa inkubasi, namun bagi warga luar Kota Bogor protapnya harus pulang kembali ke kota asalnya" ujar Djohan.

Sementara itu, salah satu peserta rapid test Nur Sukma Wijayanti mengatakan, ia datang dari Jakarta untuk menemui temannya di Bogor.

Ia mengakui, sudah pernah tiga kali rapid test termasuk hari ini dan hasilnya non reaktif. Meski begitu, ia menyadari hasil rapid test belum bisa dipastikan apakah positif atau negatif mengingat ada beberapa kejadian saat hasilnya nonreaktif dan kemudian di swab test hasilnya positif.

"Kalau mau safety (aman) bagusnya test swab, cuma memang nunggu hasilnya bisa beberapa hari. Tapi dengan test rapid ini sudah cukup bagus dan orang-orang jadi lebih aware. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berjalan dan Pandemi Covid-19 cepat berlalu," pungkasnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)