Bendung Katulampa Pos Pemantau Debit Air Warisan Belanda

Minggu, 01 November 2020 - 11:32 WIB
loading...
A A A
Menurutnya, kawasan Bendung Katulampa yang merupakan barometer pemberi peringatan banjir, setidaknya DKI Jakarta harus dilakukan perawatan dan diberi perhatian khusus. "Misalnya saat air Sungai Ciliwung tinggi, dipastikan banyak menyisakan sampah dan sedimentasi tanah. Sehingga terjadi pendangkalan. Selama ini dalam mengangkut sedimentasi dan sampah di Bendung Katulampa masih manual," jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan tentang pentingnya penegakan aturan sekitar Bendung Katulampa dan sarana penunjang lainnya."Beberapa peralatan pendukung atau penunjang di Bendung Katulampa harus di optimalkan. Seperti kamera CCTV yang bisa terpantau online, dari mulai Katulampa hingga Manggarai itu seharusnya bisa di akses oleh publik warga Jakarta dan sekitarnya, khususnya yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung. Selama ini kan hanya kalangan instansi tertentu saja," jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya berharap kordinasi DKI dan Jabar dalam mengatasi banjir dengan memaksimalkan kawasan resapan air. "Selain membangun waduk untuk menampung aliran sungai Ciliwung agar tak langsung mengalir ke Jakarta. Juga penting merawat atau mempertahankan eksistensi situ atau danau yang ada di Jabodetabek ini, jangan sampai alih fungsi," jelasnya.

Menurutnya, jika beralih fungsi tentunya air hujan yang mestinya meresap ke tanah jadi mengalir langsung ke sungai."Saya kira itu yang terpenting dan perlu perhatian serius. Perlu diingat juga pihaknya berharap para pejabat yang melakukan kunjungan ke Bendung Katulampa jangan hanya sebatas monitoring saat menjelang kampanye tapi harus juga memberikan kontribusi melalui kebijakannya dalam menunjang operasional pemberian informasi dan kordinasi terkait banjir itu sendiri," jelasnya.
(hab)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)