Ponpes Cendekia Amanah Depok Ingin Cetak Generasi Qurani Berwawasan Global
loading...
A
A
A
DEPOK - Pondok Pesantren Cendekia Amanah menggelar peringatan Maulid Nabi SAW dan haflah milad Pondok Pesantren Cendekia Amanah II yang sekaligus peletakan batu pertama pembangunan asrama putripada Sabtu, 31 Oktober 2020 kemarin.
Sejumlah tokoh nasional di antaranya Menkopolhukam, Mahfud MD, Wantimpres Mardiono, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Bin Sumaith, Habib Muhammad Syahab, Ketua PBNU, Hanief Saha Ghafur, Ketua Jatman, Ali Abdillah hadir dalam acara tersebut.
Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, Kiai Cholil Nafis dalam sambutan mengatakan, pendidikan ini ingin mencetak generasi qurani yang berwawasan global, ulama yang intelektual memadukan antara khazanah klasik dan kemajuan ilmu pengetahuan. Lulusan SMP Pesantren Cendekia Amanah minimal dapat membaca kitab fathul qarib dan minimal hafal lima juz Alquran.
"Pendidikan integratif ini untuk merealisasi hadits Nabi Muhammad SAW yang mengimpikan umatnya yang kaya dermawan dan alim yang mengamalkan dan mengajarkan," kata Cholis Nafis. (Baca: UMP DKI Naik Rp4,4 Juta kecuali Kegiatan Usaha Terdampak Covid)
Menkopolhukam Mahfud MD menuturkan, pesantren adalah penyanggah Indonesia dan kemerdekaan diraih karena ada pesantren. Maka adanya pesantren ini merupakan kelanjutan dan bagian dari mengisi kemedekaan."UU No. 18/2019 tentang Pesantren dan adanya Hari Santri Nasional menggambarkan betapa penghargaan pemerintah dan masyarakat kepada peran santri dalam membangun bangsa Indonesia," ujarnya.
Wantimpres, Mardiono menambahkan, sangat bangga terhadap keberadaan pesantren. Dia menyatakan ingin menjadi bagian dari Pesantren Cendekia Amanah. Hadir ke pesantren ini sebagai apresiasi kepada perjuangan warga nahdliyin yang ciri khasnya adalah komunitas pesantren."Kita menyaksikan banyak ulama dan pahlawan nasional yang lahir dari pesantren," ujarnya. (Baca: Umrah Kembali Dibuka, AMPHURI Kirim Tim Advance ke Saudi Siang Ini)
Ketua Rabithah Alawiyah, Habib Zein bin Umar bin Sumaith mendukung dan medoakan mudah-mudah Pesantren cendekia Amanah menjadi tempat pendidikan yang menyiapkan kader hebat untuk bangsa dan negara. Sebab di pesantrenlah generasi kita ditempa dengan Pendidikan ilmu agama dan kepemimpinan.
Sejumlah tokoh nasional di antaranya Menkopolhukam, Mahfud MD, Wantimpres Mardiono, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Bin Sumaith, Habib Muhammad Syahab, Ketua PBNU, Hanief Saha Ghafur, Ketua Jatman, Ali Abdillah hadir dalam acara tersebut.
Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, Kiai Cholil Nafis dalam sambutan mengatakan, pendidikan ini ingin mencetak generasi qurani yang berwawasan global, ulama yang intelektual memadukan antara khazanah klasik dan kemajuan ilmu pengetahuan. Lulusan SMP Pesantren Cendekia Amanah minimal dapat membaca kitab fathul qarib dan minimal hafal lima juz Alquran.
"Pendidikan integratif ini untuk merealisasi hadits Nabi Muhammad SAW yang mengimpikan umatnya yang kaya dermawan dan alim yang mengamalkan dan mengajarkan," kata Cholis Nafis. (Baca: UMP DKI Naik Rp4,4 Juta kecuali Kegiatan Usaha Terdampak Covid)
Menkopolhukam Mahfud MD menuturkan, pesantren adalah penyanggah Indonesia dan kemerdekaan diraih karena ada pesantren. Maka adanya pesantren ini merupakan kelanjutan dan bagian dari mengisi kemedekaan."UU No. 18/2019 tentang Pesantren dan adanya Hari Santri Nasional menggambarkan betapa penghargaan pemerintah dan masyarakat kepada peran santri dalam membangun bangsa Indonesia," ujarnya.
Wantimpres, Mardiono menambahkan, sangat bangga terhadap keberadaan pesantren. Dia menyatakan ingin menjadi bagian dari Pesantren Cendekia Amanah. Hadir ke pesantren ini sebagai apresiasi kepada perjuangan warga nahdliyin yang ciri khasnya adalah komunitas pesantren."Kita menyaksikan banyak ulama dan pahlawan nasional yang lahir dari pesantren," ujarnya. (Baca: Umrah Kembali Dibuka, AMPHURI Kirim Tim Advance ke Saudi Siang Ini)
Ketua Rabithah Alawiyah, Habib Zein bin Umar bin Sumaith mendukung dan medoakan mudah-mudah Pesantren cendekia Amanah menjadi tempat pendidikan yang menyiapkan kader hebat untuk bangsa dan negara. Sebab di pesantrenlah generasi kita ditempa dengan Pendidikan ilmu agama dan kepemimpinan.
(hab)