Dalang Demo Mahasiswa Tuduhan Keji, Aktivis 98 Sebut Anies Fokus Kerja Tangani Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tuduhan sekelompok massa yang menyebut Anies Baswedan mendalangi demo penolakan UU Cipta Kerja (Ciptaker) dinilai sebagai tuduhan keji. Bahkan tuduhan itu masuk dalam kategori pelanggaran hukum dan masuk pencemaran nama baik.
"Tuduhan ke Anies mendalangi demo adalah tuduhan sumir tanpa dasar. Apalagi hanya karena Anies mendatangi lokasi pembakaran halte Busway yang merupakan aset pemprov dan berdialog dengan para pendemo," ungkap aktivis 98 yang juga inisiator Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ) Agung Nugroho kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).
Diberitakan, puluhan massa berdemo Balai Kota DKI pada Rabu 28 Oktober 2020 dan menuduh Anies mendalangi demo buruh serta mahasiswa menolak pengesahan UU Ciptaker. Selain itu, ada juga insiden seorang ibu yang mengamuk dan membawa bensin untuk membakar Balai Kota. (Baca juga; Heboh, Wanita Paruh Baya Bawa Bensin Ingin Bakar Gedung Balai Kota DKI Jakarta )
Agung menambahkan, Anies mendatangi lokasi pembakaran halte busway karena merupakan tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Apalagi di daerah lain juga banyak kepala daerah yang menemui pendemo. (Baca juga; 3 Hari Berhasil Bikin Kinclong Halte yang Dibakar, Anies Banjir Pujian Netizen )
"Kan banyak gubernur dan wali kota menemui pendemo tolak UU Ciptaker diberbagai daerah. Kenapa harus Anies? Inikan aneh. Dialog Anies dengan pendemo itu cara dan gaya Anies sebagai gubernur meredakan situasi agar kembali kondusif dan terbukti berhasil," bebernya.
Terkait tuduhan ambulans membawa logistik dan makanan, Agung kembali mengatakan, itu juga sebagai tuduhan tanpa dasar. Agung justru mensinyalir adanya muatan politik dari demo tersebut. "Motivasinya bisa saja menutup opini atau pengalihan isu sekaligus mendeskreditkan Anies Baswedan," tegasnya. (Baca juga; Libur Panjang, Anies Ingatkan Warga Taati Protokol Kesehatan )
Agung yang juga Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) meminta jangan mengganggu fokus Pemprov DKI di bawah komando Anies dalam penanggulangan wabah Corona. "Rakyat DKI itu cerdas-cerdas dan bisa menilai mana aksi membela rakyat dan mana titipan. Kami bukan penjilat Anies tapi berdasarkan fakta di lapangan ya aneh lah," tambahnya.
"Tuduhan ke Anies mendalangi demo adalah tuduhan sumir tanpa dasar. Apalagi hanya karena Anies mendatangi lokasi pembakaran halte Busway yang merupakan aset pemprov dan berdialog dengan para pendemo," ungkap aktivis 98 yang juga inisiator Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ) Agung Nugroho kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).
Diberitakan, puluhan massa berdemo Balai Kota DKI pada Rabu 28 Oktober 2020 dan menuduh Anies mendalangi demo buruh serta mahasiswa menolak pengesahan UU Ciptaker. Selain itu, ada juga insiden seorang ibu yang mengamuk dan membawa bensin untuk membakar Balai Kota. (Baca juga; Heboh, Wanita Paruh Baya Bawa Bensin Ingin Bakar Gedung Balai Kota DKI Jakarta )
Agung menambahkan, Anies mendatangi lokasi pembakaran halte busway karena merupakan tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Apalagi di daerah lain juga banyak kepala daerah yang menemui pendemo. (Baca juga; 3 Hari Berhasil Bikin Kinclong Halte yang Dibakar, Anies Banjir Pujian Netizen )
"Kan banyak gubernur dan wali kota menemui pendemo tolak UU Ciptaker diberbagai daerah. Kenapa harus Anies? Inikan aneh. Dialog Anies dengan pendemo itu cara dan gaya Anies sebagai gubernur meredakan situasi agar kembali kondusif dan terbukti berhasil," bebernya.
Terkait tuduhan ambulans membawa logistik dan makanan, Agung kembali mengatakan, itu juga sebagai tuduhan tanpa dasar. Agung justru mensinyalir adanya muatan politik dari demo tersebut. "Motivasinya bisa saja menutup opini atau pengalihan isu sekaligus mendeskreditkan Anies Baswedan," tegasnya. (Baca juga; Libur Panjang, Anies Ingatkan Warga Taati Protokol Kesehatan )
Agung yang juga Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) meminta jangan mengganggu fokus Pemprov DKI di bawah komando Anies dalam penanggulangan wabah Corona. "Rakyat DKI itu cerdas-cerdas dan bisa menilai mana aksi membela rakyat dan mana titipan. Kami bukan penjilat Anies tapi berdasarkan fakta di lapangan ya aneh lah," tambahnya.
(wib)