Dipimpin Kapten MRR, Begini Komplotan Penodong Beraksi di Terminal Tanjung Priok

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 18:46 WIB
loading...
Dipimpin Kapten MRR, Begini Komplotan Penodong Beraksi di Terminal Tanjung Priok
Pelaku penodongan di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Polres Metro Jakarta Utara, meringkus komplotan penodong di Terminal Tanjung Priok. Para pelaku kerap menggunakan senjata tajam saat beraksi di dalam kawasan terminal.

Pelaku ini biasa melakukan aksinya dengan berkelompok. Ada yang bertugas mengawasi korban dan ada juga yang melakukan eksekutor. Komplotan ini dipimpin oleh seorang yang memiliki postur seperti masih di bawah umur yang sering dijuluki 'Kapten' oleh anak buahnya.

"Kronologinya, korban bernama BA mengantar saksi ke terminal bus. Lalu setelah BA turun dari bus dihampiri MRR alias Kapten dengan modus meminta uang Rp2.000," ujar Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto, Jumat (23/10/2020).

Korban sempat memberi uang yang diminta. Namun tidak berapa lama datang rekan kapten DS, mencekik leher korban, sementara pelaku lain berusaha menggeledah barang bawaan korban. (Baca juga: Polisi Gulung Komplotan Penodong Bersenjata Tajam di Terminal Tanjung Priok)

"Korban sempat melakukan perlawanan, lalu pelaku FI mengeluarkan pisau dan mengarahkan kepada korban dan berusaha menangkis sehingga tangannya terluka. Demikian juga punggungnya mendapat luka tusukan," beber Hadi.

Korban sempat berteriak dan diketahui oleh orang sekitar. Pelaku lalu langsung melarikan diri dan berhasil membawa satu buah ponsel Vivo dan uang tunai Rp55.000 milik korban.

"Setelah menerima laporan, kita langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku ke wilayah terminal dan berhasil menangkap dua orang laki, yakni MRR yang disebut Kapten, dan juga DS yang merupakan anak buah MRR," ucap Hadi.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Paksi Eka Saputra, menambahkan, para pelaku beraksi ketika melihat korban lengah. "Mereka memanfaatkan waktu dan situasi. Jadi saat mangsanya lengah dan tidak fokus disitulah mereka menjalankan aksinya," pungkas Paksi.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2048 seconds (0.1#10.140)