Ridwan Kamil Pantau Distribusi Bansos Dampak Covid-19 di Kota Bekasi
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mulai mendistribusikan bantuan sosial (bansos) bagi keluarga rawan miskin Kota Bekasi saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi, Rabu (15/4/2020). Bantuan itu bakal dikirim langsung ke rumah warga melalui Kantor Pos Indonesia dan ojek online.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau langsung proses pendistribusian di Kantor Pos Indonesia yang terletak di Jalan Lapangan Multiguna, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dia melihat kesiapan pendistribusian bantuan sosial bagi warga Kota Bekasi."Hari ini mulai kita distribusikan," kata Ridwan Kamil kepada wartawan Rabu (15/4/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini sengaja datang langsung ke Kota Bekasi untuk melihat kesiapan proses pendistribusian bantuan ke warga dan memastikan bantuan itu segera terkirim pada hari pertama penerapan PSBB."Semua bukan di Kota Bekasi saja, wilayah Bodebek. Hari ini kita distribuskan langsung ke alamat bersangkutan," ujarnya.
Menurut dia, Pemprov Jabar menganggarkan dana Rp3,4 triliun untuk pemberian bantuan itu. Bantuan itu bakal diberikan selama empat bulan. Adapun nilai bantuan itu sebesar Rp500.000 dari Jawa Barat. Rinciannya, Rp350.000 sembako dan Rp150.000 uang tunai yang diberikan langsung.
Kemudian, bantuan tunai sebesar Rp150.000 per keluarga per bulan dan bantuan pangan nontunai berupa beras 10 kilogram (kg), terigu 1 kg, vitamin C, makanan kaleng 2 kg (4 kaleng), gula pasir 1 kg, mi instan 16 bungkus, minyak goreng 2 liter, dan telur 2 kg senilai Rp350.000 per keluarga.
Warga Jawa Barat selama kabupaten dan kota yang melaksanakan PSBB tak boleh sampai kelaparan. Apalagi, saat ini sedikitnya terdapat tujuh pintu bantuan yang dapat dimanfaatkan warga tak terkecuali untuk para perantau atau pendatang di wilayah Jabar, khususnya yang menerapkan PSBB.
Bansos tersebut, berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota."Semua bertahap pendistribusiannya, bagi yang terlewatkan bisa mengadukannya ke hotline atau Pikobar Jabar. Kemudian akan didata dan mendapatkan bantuan langsung," tegasnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, ada 20.000 bansos yang disalurkan pada hari pertama penerapan PSBB. Bantuan itu berasal dari anggaran Pemerintah Kota Bekasi yang bagikan kepada warga di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Bansos hari ini yang kami sebanyak 20.000 paket," katanya. Menurut dia, akan ada 130.000 bansos non-DTKS yang salurkan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Bansos itu berisi sembako senilai Rp200.000 lebih. Namun, 130.000 bansos bakal tersebar di masyarakat sesuai data dalam waktu 4-5 hari.
Saat ini, kata dia, pemerintah juga menyiapkan dapur umum ditiap kecamatan Kota Bekasi.Di dapur umum disiapkan nasi bungkus bagi warga yang tak terdata karena tak memiliki identitas seperti pemulung dan lainya."Kita akan ada penyisiran menyiapkan dapur umum di setiap kecamatan di Kota Bekasi," ucapnya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau langsung proses pendistribusian di Kantor Pos Indonesia yang terletak di Jalan Lapangan Multiguna, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dia melihat kesiapan pendistribusian bantuan sosial bagi warga Kota Bekasi."Hari ini mulai kita distribusikan," kata Ridwan Kamil kepada wartawan Rabu (15/4/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini sengaja datang langsung ke Kota Bekasi untuk melihat kesiapan proses pendistribusian bantuan ke warga dan memastikan bantuan itu segera terkirim pada hari pertama penerapan PSBB."Semua bukan di Kota Bekasi saja, wilayah Bodebek. Hari ini kita distribuskan langsung ke alamat bersangkutan," ujarnya.
Menurut dia, Pemprov Jabar menganggarkan dana Rp3,4 triliun untuk pemberian bantuan itu. Bantuan itu bakal diberikan selama empat bulan. Adapun nilai bantuan itu sebesar Rp500.000 dari Jawa Barat. Rinciannya, Rp350.000 sembako dan Rp150.000 uang tunai yang diberikan langsung.
Kemudian, bantuan tunai sebesar Rp150.000 per keluarga per bulan dan bantuan pangan nontunai berupa beras 10 kilogram (kg), terigu 1 kg, vitamin C, makanan kaleng 2 kg (4 kaleng), gula pasir 1 kg, mi instan 16 bungkus, minyak goreng 2 liter, dan telur 2 kg senilai Rp350.000 per keluarga.
Warga Jawa Barat selama kabupaten dan kota yang melaksanakan PSBB tak boleh sampai kelaparan. Apalagi, saat ini sedikitnya terdapat tujuh pintu bantuan yang dapat dimanfaatkan warga tak terkecuali untuk para perantau atau pendatang di wilayah Jabar, khususnya yang menerapkan PSBB.
Bansos tersebut, berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota."Semua bertahap pendistribusiannya, bagi yang terlewatkan bisa mengadukannya ke hotline atau Pikobar Jabar. Kemudian akan didata dan mendapatkan bantuan langsung," tegasnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, ada 20.000 bansos yang disalurkan pada hari pertama penerapan PSBB. Bantuan itu berasal dari anggaran Pemerintah Kota Bekasi yang bagikan kepada warga di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Bansos hari ini yang kami sebanyak 20.000 paket," katanya. Menurut dia, akan ada 130.000 bansos non-DTKS yang salurkan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Bansos itu berisi sembako senilai Rp200.000 lebih. Namun, 130.000 bansos bakal tersebar di masyarakat sesuai data dalam waktu 4-5 hari.
Saat ini, kata dia, pemerintah juga menyiapkan dapur umum ditiap kecamatan Kota Bekasi.Di dapur umum disiapkan nasi bungkus bagi warga yang tak terdata karena tak memiliki identitas seperti pemulung dan lainya."Kita akan ada penyisiran menyiapkan dapur umum di setiap kecamatan di Kota Bekasi," ucapnya.
(hab)