Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Pantau Operasi Yustisi di Jakarta Utara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengunjungi Pos Operasi Yustisi di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara Jumat (18/9/2020).
Kapolda Metro Jaya, Nana Sudjana mengatakan, pemantauan ini untuk memastikan bahwa operasi berjalan dengan baik. "Hari ini sudah menginjak hari keempat, yang kita rencanakan akan digelar selama 2 minggu atau 14 hari ke depan sejak 14 sampai 27 September 2020," katanya.
Nana menuturkan, pengecekan Pos Operasi Yustisi untuk memastikan pengawasan dari pihak pemerintah beserta TNI-Polri terhadap warga yang masih melanggar protokol terkait pencegahan COVID-19.
"Kita ketahui bersama sampai saat ini peningkatan pandemi COVID-19 cukup tinggi dan wilayah DKI dan sekitarnya ini merupakan daerah berisiko tinggi," kata Nana. (Baca juga; DKI Libatkan 6.000 Personel TNI-Polri Disiplinkan Protokol Kesehatan di Pasar dan Mal )
Nana pun berharap dengan operasi Yustisi di setiap wilayah ini bisa membuat masyarakat Jakarta semakin disiplin dan sadar akan bahaya COVID-19. "Kalau tidak kita tidak memberikan shock therapy, ya masyarakat biasa-biasa saja," katanya.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menambahkan, di setiap kota administrasi di wilayah Jakarta juga dikerahkan berbagai komponen masyarakat untuk ikut mengawasi protokol kesehatan. (Baca juga; 40 Warga Koja Pelaku Balap Lari Liar Diamankan Polisi )
"Ada lima kelurahan di DKI Jakarta sebagai pilot project. Jadi nantinya setiap kelurahan tergabung dari berbagai komponen masyarakat yang langsung menyampaikan atau bersosialisasi kepada masyarakat secara langsung," ucap Dudung.
Dalam pelaksanaan operasi yustisi, Baik Polisi, TNI, Pemprov DKI Jakarta serta Kejaksaan dan Kehakiman mengerahkan 6.900 personel gabungan untuk mengawasi dan mengamankan pelaksanan PSBB ketat yang berlaku hingga 27 September 2020.
Kapolda Metro Jaya, Nana Sudjana mengatakan, pemantauan ini untuk memastikan bahwa operasi berjalan dengan baik. "Hari ini sudah menginjak hari keempat, yang kita rencanakan akan digelar selama 2 minggu atau 14 hari ke depan sejak 14 sampai 27 September 2020," katanya.
Nana menuturkan, pengecekan Pos Operasi Yustisi untuk memastikan pengawasan dari pihak pemerintah beserta TNI-Polri terhadap warga yang masih melanggar protokol terkait pencegahan COVID-19.
"Kita ketahui bersama sampai saat ini peningkatan pandemi COVID-19 cukup tinggi dan wilayah DKI dan sekitarnya ini merupakan daerah berisiko tinggi," kata Nana. (Baca juga; DKI Libatkan 6.000 Personel TNI-Polri Disiplinkan Protokol Kesehatan di Pasar dan Mal )
Nana pun berharap dengan operasi Yustisi di setiap wilayah ini bisa membuat masyarakat Jakarta semakin disiplin dan sadar akan bahaya COVID-19. "Kalau tidak kita tidak memberikan shock therapy, ya masyarakat biasa-biasa saja," katanya.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menambahkan, di setiap kota administrasi di wilayah Jakarta juga dikerahkan berbagai komponen masyarakat untuk ikut mengawasi protokol kesehatan. (Baca juga; 40 Warga Koja Pelaku Balap Lari Liar Diamankan Polisi )
"Ada lima kelurahan di DKI Jakarta sebagai pilot project. Jadi nantinya setiap kelurahan tergabung dari berbagai komponen masyarakat yang langsung menyampaikan atau bersosialisasi kepada masyarakat secara langsung," ucap Dudung.
Dalam pelaksanaan operasi yustisi, Baik Polisi, TNI, Pemprov DKI Jakarta serta Kejaksaan dan Kehakiman mengerahkan 6.900 personel gabungan untuk mengawasi dan mengamankan pelaksanan PSBB ketat yang berlaku hingga 27 September 2020.
(wib)