Hambat Akses Warga, Perbaikan Jalan Ambles Butuhkan Waktu 1 Bulan
A
A
A
JAKARTA - Perbaikan Jalan Kesatrian X di Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, tengah dikerjakan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Akibatnya, akses keluar masuk permukiman warga terhambat.
Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Timur Puryanto mengatakan, untuk tahap awal pengerjaan akan dipasang bronjong kawat dan kayu dolken sebagai penopang jalan yang ambles. Setelah pemasangan bronjong kawat dan dolken selesai, proses selanjutnya yakni memperbaiki jalan tersebut.
"Kita kerjakan dengan konstruksi sementara berupa pemasangan bronjong dan dolken kalau untuk jalannya dari teman-teman Bina Marga," kata Puryanto saat dikonfirmasi, Selasa (3/3/2020). (Baca Juga: Rawan Longsor, Warga Khawatir Kondisi Tanah di Bantaran Ciliwung
Menurut dia, pembangunan turap atau sheet pile di bantaran Sungai Ciliwung merupakan wewenang dari pemerintah pusat dalam hal ini BBWSCC selaku pihak yang memiliki wewenang penuh dalam pembenahan bantaran Sungai Ciliwung. Namun, lanjut dia, karena kondisi jalan yang sudah mengkhawatirkan maka pemerintah kota Jakarta Timur segera betindak melakukan perbaikan melalui koordinasi dengan pihak BBWSCC.
"Sebenarnya itu merupakan kewenangan dari teman-teman BBWSCC namun dikarenakan membahayakan fasilitas umum (jalan) dan warga kita segera perbaiki," kata Puryanto. (Baca Juga: Jalan Ambles Aktivitas Perekonomian Warga Matraman Terganggu
Selanjutnya, dia menyebutkan, proses perbaikan jalan ambles akan memakan waktu hingga 1 bulan. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang memiliki wewenang penuh pun telah memberikan bantuan berupa bronjong dan kayu dolken.
"Sifatnya mereka bisa membantu terkait dengan bahan bronjong namun tenaga dari teman-teman suku dinas sumber daya air Jakarta Timur. Butuh kurang lebih 1 bulan dengan 20 personil," tutur Puryanto.
Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Timur Puryanto mengatakan, untuk tahap awal pengerjaan akan dipasang bronjong kawat dan kayu dolken sebagai penopang jalan yang ambles. Setelah pemasangan bronjong kawat dan dolken selesai, proses selanjutnya yakni memperbaiki jalan tersebut.
"Kita kerjakan dengan konstruksi sementara berupa pemasangan bronjong dan dolken kalau untuk jalannya dari teman-teman Bina Marga," kata Puryanto saat dikonfirmasi, Selasa (3/3/2020). (Baca Juga: Rawan Longsor, Warga Khawatir Kondisi Tanah di Bantaran Ciliwung
Menurut dia, pembangunan turap atau sheet pile di bantaran Sungai Ciliwung merupakan wewenang dari pemerintah pusat dalam hal ini BBWSCC selaku pihak yang memiliki wewenang penuh dalam pembenahan bantaran Sungai Ciliwung. Namun, lanjut dia, karena kondisi jalan yang sudah mengkhawatirkan maka pemerintah kota Jakarta Timur segera betindak melakukan perbaikan melalui koordinasi dengan pihak BBWSCC.
"Sebenarnya itu merupakan kewenangan dari teman-teman BBWSCC namun dikarenakan membahayakan fasilitas umum (jalan) dan warga kita segera perbaiki," kata Puryanto. (Baca Juga: Jalan Ambles Aktivitas Perekonomian Warga Matraman Terganggu
Selanjutnya, dia menyebutkan, proses perbaikan jalan ambles akan memakan waktu hingga 1 bulan. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang memiliki wewenang penuh pun telah memberikan bantuan berupa bronjong dan kayu dolken.
"Sifatnya mereka bisa membantu terkait dengan bahan bronjong namun tenaga dari teman-teman suku dinas sumber daya air Jakarta Timur. Butuh kurang lebih 1 bulan dengan 20 personil," tutur Puryanto.
(mhd)