3 Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas Masih Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Kamis, 03 September 2020 - 18:00 WIB
loading...
3 Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas Masih Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letjen Bambang Dwi Hasto saat menjelaskan kondisi tiga korban penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, yang hingga kini masih dirawat di RSPAD.Foto/SINDOnews/Okto Rizki Alpino
A A A
JAKARTA - Tiga korban penganiayaan dalam aksi penyerangan Mapolsek Ciracas , Jakarta Timur, masih menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto . Tiga korban tersebut dua di antaranya merupakan anggota Polri dan satu warga sipil.

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal Bambang Dwi Hasto mengatakan, satu korban dari anggota Polri mengalami penurunan oksigen pada saluran napas atau saturasi."Pasien yang ketiga Bripda yang baru dipindahkan ke RSPAD pada Senin saturasinya menurun karena ada masalah di paru-parunya," kata Bambang Dwi Hasto di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) , Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2020).

Bambang tidak menyebutkan secara rinci luka yang dialami pasien dari anggota Polri tersebut. Namun, lanjut dia, pasien itu sudah menjalani CT Scan saat dipindah ke RSPAD. "Kemarin sudah di CT Scan tidak ada patah tulang, dan tidak ada pendarahan di kepala," ujarnya. (Baca: 29 Oknum TNI AD Ditetapkan Sebagai Tersangka Perusakan Mapolsek Ciracas)

Bambang melanjutkan, penurunan saturasi yang diderita pasein ketiga disebabkan karena ada pendarahan disaluran pernafasan akibat trauma pada paru-paru. "Ada gumpalan darah yang menutup saluran nafas. Kondisi pernafasannya baik, tapi kesadarannya belum membaik," katanya.

Sementara itu, dua korban lainnya kondisinya pun masih memprihatinkan. Pasien kedua dengan inisial E yang juga merupakan anggota Polri berpangkat Brigadir mengalami luka dibagian mata dan pipi kanan."Keluhan mata nyeri ada bayangan bulat tegas di maksila rongga sinus di bawah mata. Setelah operasi retina didapatkan ada robekan dilapisan retina termasuka kerusakan," ungkapnya.

Namun saat ditanya soal indikasi kebutaan yang dialami oleh pasien, Bambang enggan menyebutkan kemungkinan terburuk yang dialami korban. "Istilah kita masih belum bisa diprediksi jadi kita akan masih menunggu hasil operasi dan masih dilakukan perawatan menggunakan laser. Update berikutnya akan kita laporkan perkembangannya," ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1566 seconds (0.1#10.140)