Radiasi Radioaktif Nuklir di Sekitar Batan Masih Diteliti
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Kepala Bagian Humas Batan Purnomo mengatakan, meningkatnya radiasi radioaktif nuklir bukan berasal dari kebocoran laboratorium nuklir milik Batan.
"Ini bukan dari laboratorium. Lokasinya jauh dari kantor Batan. Jadi bukan kebocoran. Benda yang mengeluarkan radiasi tidak selalu dari lab bisa saja dari rumah sakit yang memakai radioaktif atau industri," ujarnya, Kamis (13/2/2020).
Untuk benda yang memancarkan radioaktif nuklir yang ditemukan Bapeten saat ini masih penelitian Bapeten karena benda itu telah bercampur dengan tanah. "Barangnya sudah ditemukan dan bercampur tanah. Saat ini sudah diamankan dan diproses untuk diteliti. Kalau dari Batan yang sudah dilakukan adalah mengukur paparan radiasi lingkungan dan cleanup benda yang terpapar di lokasi," kata Purnomo. (Baca juga: Bapeten Temukan Tingkat Kenaikan Radioaktif Nuklir di Sekitar Perumahan Batan Indah)
"Ini bukan dari laboratorium. Lokasinya jauh dari kantor Batan. Jadi bukan kebocoran. Benda yang mengeluarkan radiasi tidak selalu dari lab bisa saja dari rumah sakit yang memakai radioaktif atau industri," ujarnya, Kamis (13/2/2020).
Untuk benda yang memancarkan radioaktif nuklir yang ditemukan Bapeten saat ini masih penelitian Bapeten karena benda itu telah bercampur dengan tanah. "Barangnya sudah ditemukan dan bercampur tanah. Saat ini sudah diamankan dan diproses untuk diteliti. Kalau dari Batan yang sudah dilakukan adalah mengukur paparan radiasi lingkungan dan cleanup benda yang terpapar di lokasi," kata Purnomo. (Baca juga: Bapeten Temukan Tingkat Kenaikan Radioaktif Nuklir di Sekitar Perumahan Batan Indah)
(jon)