Pukuli Lima Siswa, Guru di Bekasi Dikenal Temperamen

Rabu, 12 Februari 2020 - 16:33 WIB
Pukuli Lima Siswa, Guru di Bekasi Dikenal Temperamen
Pukuli Lima Siswa, Guru di Bekasi Dikenal Temperamen
A A A
BEKASI - Guru yang memukuli lima murid di SMA Negeri 12 Kota Bekasi secara bertubi-tubi rupanya dikenal temperamen. Bahkan, pria yang menjabat sebagai Staff Wakil Guru Bimbingan Kesiswaan itu pernah ribut dengan guru lain sampai melempar kursi dan komputer dan tidak membuat nyaman para siswa dan guru di sana.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah SMAN 12 Kota Bekasi Ade Saeful Bahri. Dia mengatakan, peristiwa pemukulan itu terjadi di sekolahnya pada Selasa 11 Fabruari 2020, sekitar pukul 7.30 WIB. Saat itu, ada sekitar 120 siswa yang terlambat masuk kelas.

"Ada siswa yang terlambat sebanyak 120 siswa jam 07.30 WIB, sedangkan sekolah tutup jam 06.45 WIB. Kemudian yang telat disuruh berbaris di lapangan lingkungan sekolah," kata Ade di Bekasi, Rabu (12/2/2020).

Kemudian, oknum guru di SMA Negeri 12 Kota Bekasi itu lantas menyetrap muridnya di lapangan. Lantas para siswa tersebut dicek juga kelengkapan atribut seperti ikat pinggang, topi dan lainnya. Namun saat dilakukan pengecekan atribut itu, ada siswa yang tidak pakai ikat pinggang sebanyak 5 orang.

Kemudian Wakasek kesiswaan Idiyanto Muin marah-marah dan langsung mukul ke lima siswa tersebut. "Kalau yang di video itu siswa bernama Wahid Sanjaya kelas 12 IPS 2," ungkapnya.

Ade menyesalkan peristiwa yang sampai menjadi viral itu. Bahkan, dia meminta maaf atas apa yang terjadi kepada para peserta didiknya itu. Ade menilai, oknum guru itu memang terkenal temperamen.

Dia menceritakan, sikap emosional Idiyanto bukan pertama kali. Pernah juga suatu hari kesal dengan seorang siswa dan narik siswa sampai baju siswa tersebut robek. "Dan suka ribut juga dengan guru lain. Pernah lempar kursi dan membanting komputer saat ribut dengan guru," cetusnya.

Saat ini, kata dia, pihak sekolah sudah memberikan sanksi kepada oknum guru yang bersangkutan berupa non job dari jabatannya di SMA Negeri 12 Kota Bekasi. Namun, untuk statusnya Ade belum dapat mengatakan lebih jauh. "Kalau dipecat sebagai ASN nya kita tidak berwenang biar Pemkot Bekasi lah yang memutuskan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah tayangan video berdurasi 14 detik tengah viral di jagat maya. Video itu menampilkan seorang guru yang memukuli muridnya dengan kepalan tangan. Dalam tayangan video itu, nampak terdapat sejumlah murid berbaris di lapangan. Sebagian dari mereka berdiri dan dipukuli secara bertubi-tubi oknum guru.

Peristiwa memilukan itu terjadi di SMA Negeri 12 Kota Bekasi. Sekolah itu berada di wilayah Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Belakangan peristiwa itu dipicu karena beberapa siswa telat masuk sekolah dan tidak menggunakan ikat pinggang sebagaimana yang diterapkan pihak sekolah.

Salah seorang korban dengan inisial RF (17), mengatakan kepada pamannya Andika (28), sebanyak lima murid yang menjadi korban kekerasan. Mereka dipukuli gegara tidak memakai ikat pinggang dan terlambat masuk sekolah. "Keponakan saya pundaknya kesakitan karena dipukul guru sekolah," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5400 seconds (0.1#10.140)