Pasca-kecelakaan Maut, Bupati Bekasi Desak Pembangunan Underpass

Minggu, 22 Desember 2019 - 15:11 WIB
Pasca-kecelakaan Maut, Bupati Bekasi Desak Pembangunan Underpass
Pasca-kecelakaan Maut, Bupati Bekasi Desak Pembangunan Underpass
A A A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menyatakan duka mendalam terkait musibah tewasnya tujuh korban di perlintasan kereta di Jalan Raya Bosih RT 1/25, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (21/12) malam. Demi keselamatan, Kabupaten Bekasi mendesak pemerintah pusat segera menuntaskan pembangunan underpass Cibitung.

Bupati Bekasi, Eka Supri Atmaja meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk segera menyelesaikan pembangunan underpass Cibitung. (Baca: Mobil Sigra Ditabrak KA Argo Parahyangan di Cibitung, 7 Orang Tewas) "Kami minta pusat segera membangun Underpass, karena solusi untuk padatnya kendaraan di perlintasan," kata Eka kepada SINDOnews pada Minggu (22/12/2019).
Menurut dia, pembangunan harus mulai dilaksanakan menyusul proses pembebasan lahan milik warga setempat oleh pemerintah daerah sudah rampung."Kewajiban kami sudah selesai membebaskan lahan seluas 6.061 meter persegi, jadi pusat untuk segera membangunya. Lokasi kecelakaan maut berdekatan dengan underpass ini," ujarnya.

Pembebasan lahan underpass Cibitung menelan anggaran Rp88 miliar dengan proses selama 2 tahun dari APBD Kabupaten Bekasi tahun 2015 Rp47 miliar dan 2016 Rp41 miliar. Anggaran sebesar itu untuk 65 bidang dengan luas lahan mencapai 6.061 meter persegi.

Mengacu pada perencanaan fisiknya underpass ini memiliki lebar 37 meter terbagi atas dua jalur dengan panjang 400 meter yang membentang dari sisi selatan ke utara. Kementerian Perhubungan membangun underpass Cibitung pada 2019. Anggaran yang dibutuhkan tak jauh beda dari underpass Tambun sebesar Rp125 miliar.

Nantinya underpass Cibitung akan mengurangi kemacetan arus lalu lintas dari dua sisi. Sebab, dilokasi tersebut ada permukiman padat penduduk di wilayah Kecamatan Cibitung, Tambelang dan Sukatani."Semuanya berada di sebelah utara rel, jadi underpass ini sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan," jelasnya.

Sementara di lokasi yang akan dibangun underpass itu, kata dia, setiap hari antrean kendaraan yang melintasi rel kereta api mencapai ribuan unit bahkan saat jam sibuk kemacetan kerap terjadi hingga sepanjang dua kilometer."Butuh waktu satu jam untuk jarak satu kilometer saja karena perlintasan sering ditutup akibat kereta melintas," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Daihatsu Sigra B 1778 FZI tertabrak kereta api di perlintasan sebidang di Jalan Raya Bosih RT 1/25, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (21/12) malam. Tujuh penumpang mobil tewas mengenaskan dalam kejadian itu.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5058 seconds (0.1#10.140)