7 Remaja Tewas di Kali Bekasi, 22 Orang dan 6 Celurit serta 30 Motor Diamankan Polisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 22 orang dengan enam senjata tajam (sajam) serta 30 unit motor sempat diamankan oleh polisi sebelum peristiwa ditemukannya tujuh remaja tewas mengambang di Kali Bekasi . Hal ini dikatakan oleh Kapolsek Rawa Lumbu, Kompol Sukadi.
"22 ya (orang yang diamankan). Motornya ada 30," kata Kompol Sukadi, ketika dikonfirmasi, Minggu (22/9/2024).
Sukadi menyebutkan, tiga orang yang telah ditetapkan jadi tersangka itu didapati membawa tiga buah senjata tajam. Belum diketahui, puluhan orang yang diamankan sudah kembali dipulangkan ataukah ditahan.
Menurut dia, kasus itu ditangani lebih lanjut oleh Polres Metro Bekasi Kota. "Yang tiga itu (celurit) dibawa oleh tiga orang tersangka itu tadi, yang tiga (celurit) lagi tidak ada yang mengakui. Celurit panjang itu, yang ujungnya lancip," ucap dia.
Lebih lanjut Sukadi menjelaskan, penangkapan terhadap puluhan remaja itu bermula ketika tim patroli dari Polres Metro Bekasi Kota mendapati puluhan remaja itu berkumpul di sebuah toko kelontong yang sudah tutup pada Sabtu (21/9/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.
Mereka lalu kocar-kacir ke berbagai arah ketika polisi datang. Beberapa remaja ternyata ada yang lari ke arah kali yang letaknya berada di belakang toko kelontong dan melompat, hingga ditemukan tewas.
"Begitu didatangi pakai rotator karena memang tujuannya itu adalah untuk tawuran, akhirnya pada kabur ke belakang rumah bedeng itu, bangunan bedeng itu adalah kali. Yang warung dipasang garis polisi. Belakangnya itu kali," jelas dia.
Sukadi menyebut, insiden tawuran memang sudah sering terjadi di wilayah hukum Polsek Rawa Lumbu. Menurut dia, tawuran terjadi satu atau dua kali dalam sepekan. Biasanya, tawuran melibatkan beberapa kelompok remaja. Dia pun mengingatkan kepada para orang tua agar lebih intens mengawasi aktivitas anak-anaknya.
"Kalau dulu bisa tiga malem sekali, tapi sekarang udah mulai jarang sebetulnya ini. Bisa seminggu sekali, kadang dua Minggu sekali. Biasanya baru persiapan mau tawuran, polisi datang, akhirnya bubar gitu," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, tujuh mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh ibu-ibu yang sedang mencari kucingnya yang hilang. Temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian dan Koramil setempat.
"22 ya (orang yang diamankan). Motornya ada 30," kata Kompol Sukadi, ketika dikonfirmasi, Minggu (22/9/2024).
Sukadi menyebutkan, tiga orang yang telah ditetapkan jadi tersangka itu didapati membawa tiga buah senjata tajam. Belum diketahui, puluhan orang yang diamankan sudah kembali dipulangkan ataukah ditahan.
Menurut dia, kasus itu ditangani lebih lanjut oleh Polres Metro Bekasi Kota. "Yang tiga itu (celurit) dibawa oleh tiga orang tersangka itu tadi, yang tiga (celurit) lagi tidak ada yang mengakui. Celurit panjang itu, yang ujungnya lancip," ucap dia.
Lebih lanjut Sukadi menjelaskan, penangkapan terhadap puluhan remaja itu bermula ketika tim patroli dari Polres Metro Bekasi Kota mendapati puluhan remaja itu berkumpul di sebuah toko kelontong yang sudah tutup pada Sabtu (21/9/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.
Mereka lalu kocar-kacir ke berbagai arah ketika polisi datang. Beberapa remaja ternyata ada yang lari ke arah kali yang letaknya berada di belakang toko kelontong dan melompat, hingga ditemukan tewas.
"Begitu didatangi pakai rotator karena memang tujuannya itu adalah untuk tawuran, akhirnya pada kabur ke belakang rumah bedeng itu, bangunan bedeng itu adalah kali. Yang warung dipasang garis polisi. Belakangnya itu kali," jelas dia.
Sukadi menyebut, insiden tawuran memang sudah sering terjadi di wilayah hukum Polsek Rawa Lumbu. Menurut dia, tawuran terjadi satu atau dua kali dalam sepekan. Biasanya, tawuran melibatkan beberapa kelompok remaja. Dia pun mengingatkan kepada para orang tua agar lebih intens mengawasi aktivitas anak-anaknya.
"Kalau dulu bisa tiga malem sekali, tapi sekarang udah mulai jarang sebetulnya ini. Bisa seminggu sekali, kadang dua Minggu sekali. Biasanya baru persiapan mau tawuran, polisi datang, akhirnya bubar gitu," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, tujuh mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh ibu-ibu yang sedang mencari kucingnya yang hilang. Temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian dan Koramil setempat.
(maf)