Pengabdian Masyarakat di Kembangan, UMB Manfaatkan Limbah Minyak Jelantah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Mercu Buana (UMB) kembali melakukan pengabdian masyarakat mengenai pemanfaatan limbah minyak jelantah guna menghasilkan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terdiri dari sosialisasi pemanfaatan limbah minyak jelantah, praktik teknik penyaringan dan penjernihan minyak jelantah, praktik pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi, sosialisasi dan praktik teknik audio-visual dalam pemasaran produk, serta pendampingan dan evaluasi penjualan produk.
Kegiatan pertama dilaksanakan pada Kamis, 4 Juli 2024. Kegiatan ini dihadiri ibu-ibu PKK RW 02 di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Materi pertama menjelaskan mengenai bahaya limbah minyak jelantah terhadap lingkungan yang dijelaskan Syafwan selaku ketua bank sampah wilayah setempat. Hal ini bertujuan memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa dampak yang ditimbulkan masa mendatang dapat berupa banjir karena saluran air yang tersumbat oleh bekuan minyak jelantah.
Materi selanjutnya, pelatihan mengenai Praktik Pemanfaatan Teknologi Penyaringan Minyak Jelantah yang didemokan oleh Julpri Andika. Materi ini menjelaskan mengenai cara penggunaan dan proses penyaringan minyak menggunakan alat penyaringan minyak yang menggunakan compound dan filter paper.
Compound berguna untuk menyerap kandungan asam lemak, peroksida, dan polymer di dalam minyak. Sedangkan filter paper digunakan untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan ukuran > 5 mikron.
Setelah proses penyaringan dilakukan, hasil penyaringan dicampur dengan arang dan didiamkan selama 24 jam. Hal ini bertujuan mengadsorpsi bau minyak jelantah. Tahap selanjutnya disaring untuk memisakan arang pada minyak. Kemudian minyak jelantah dipanaskan dan ditambahkan bleacing earth untuk menjernihkan.
“Proses bleacing earth akan terlihat dalam 24 jam, kemudian endapan bleacing earth dipisahkan dengan minyak yang telah jernih. Minyak jelantah yang telah jernih dan tidak bau ini dapat digunakan menjadi bahan baku produk olahan seperti lilin aroma terapi,” ujar Julpri.
Praktik pembuatan lilin aroma terapi dilaksanakan pada Kamis, 25 Juli 2024 di wilayah dan peserta sama yang dipandu Annisa Hakim Z. Pertama, menyiapkan perlengkapan pembuatan lilin aroma terapi yang terdiri dari parafin, minyak jelantah, cetakan silikon, panci, kompor, thermometer suhu, pewarna, essential oil, sumbu, dan gelas.
Selanjutnya parafin dilelehkan sebanyak 1.000 gram menggunakan panci dan dicampurkan dengan minyak jelantah yang sudah jernih sebanyak 1.000 ml.
Setelah kedua bahan dicampur, tambahkan pewarna dan essensial oil dan tuangkan pada gelas serta cetakan silikon berbentuk bunga daisi dan logo Universitas Mercu Buana. kemudian tunggu hasilnya beberapa jam setelah cetakan lilin dingin, bunga daisi dan logo Universitas Mercu Buana dapat dipindahkan ke dalam cetakan gelas.
Kegiatan ketiga dilaksanakan pada Senin, 26 Agustus 2024 di Auditorium Doktoral Universitas Mercu Buana. Acara ini dihadiri Ibu-ibu PKK RW 02, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Tim Hibah, beserta Mahasiswa/i. Materi yang disampaikan adalah audio visual sekaligus praktik penggunaan kamera sederhana melalui Android yang dipaparkan Rizki Briandana.
Acara ketiga ini merupakan penutupan dari sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Selanjutnya tim Hibah PKM akan mengadakan pendampingan penjualan serta mengevaluasi sampai akhir program kegiatan ini berakhir di bulan Desember 2024.
“Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi tidak hanya memberikan solusi praktis untuk mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang baru untuk kreasi bermanfaat. Dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi, kita tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari pencemaran, namun menciptakan produk yang dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan,” ungkap Rizki.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terdiri dari sosialisasi pemanfaatan limbah minyak jelantah, praktik teknik penyaringan dan penjernihan minyak jelantah, praktik pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi, sosialisasi dan praktik teknik audio-visual dalam pemasaran produk, serta pendampingan dan evaluasi penjualan produk.
Kegiatan pertama dilaksanakan pada Kamis, 4 Juli 2024. Kegiatan ini dihadiri ibu-ibu PKK RW 02 di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Materi pertama menjelaskan mengenai bahaya limbah minyak jelantah terhadap lingkungan yang dijelaskan Syafwan selaku ketua bank sampah wilayah setempat. Hal ini bertujuan memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa dampak yang ditimbulkan masa mendatang dapat berupa banjir karena saluran air yang tersumbat oleh bekuan minyak jelantah.
Materi selanjutnya, pelatihan mengenai Praktik Pemanfaatan Teknologi Penyaringan Minyak Jelantah yang didemokan oleh Julpri Andika. Materi ini menjelaskan mengenai cara penggunaan dan proses penyaringan minyak menggunakan alat penyaringan minyak yang menggunakan compound dan filter paper.
Compound berguna untuk menyerap kandungan asam lemak, peroksida, dan polymer di dalam minyak. Sedangkan filter paper digunakan untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan ukuran > 5 mikron.
Setelah proses penyaringan dilakukan, hasil penyaringan dicampur dengan arang dan didiamkan selama 24 jam. Hal ini bertujuan mengadsorpsi bau minyak jelantah. Tahap selanjutnya disaring untuk memisakan arang pada minyak. Kemudian minyak jelantah dipanaskan dan ditambahkan bleacing earth untuk menjernihkan.
“Proses bleacing earth akan terlihat dalam 24 jam, kemudian endapan bleacing earth dipisahkan dengan minyak yang telah jernih. Minyak jelantah yang telah jernih dan tidak bau ini dapat digunakan menjadi bahan baku produk olahan seperti lilin aroma terapi,” ujar Julpri.
Praktik pembuatan lilin aroma terapi dilaksanakan pada Kamis, 25 Juli 2024 di wilayah dan peserta sama yang dipandu Annisa Hakim Z. Pertama, menyiapkan perlengkapan pembuatan lilin aroma terapi yang terdiri dari parafin, minyak jelantah, cetakan silikon, panci, kompor, thermometer suhu, pewarna, essential oil, sumbu, dan gelas.
Selanjutnya parafin dilelehkan sebanyak 1.000 gram menggunakan panci dan dicampurkan dengan minyak jelantah yang sudah jernih sebanyak 1.000 ml.
Setelah kedua bahan dicampur, tambahkan pewarna dan essensial oil dan tuangkan pada gelas serta cetakan silikon berbentuk bunga daisi dan logo Universitas Mercu Buana. kemudian tunggu hasilnya beberapa jam setelah cetakan lilin dingin, bunga daisi dan logo Universitas Mercu Buana dapat dipindahkan ke dalam cetakan gelas.
Kegiatan ketiga dilaksanakan pada Senin, 26 Agustus 2024 di Auditorium Doktoral Universitas Mercu Buana. Acara ini dihadiri Ibu-ibu PKK RW 02, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Tim Hibah, beserta Mahasiswa/i. Materi yang disampaikan adalah audio visual sekaligus praktik penggunaan kamera sederhana melalui Android yang dipaparkan Rizki Briandana.
Acara ketiga ini merupakan penutupan dari sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Selanjutnya tim Hibah PKM akan mengadakan pendampingan penjualan serta mengevaluasi sampai akhir program kegiatan ini berakhir di bulan Desember 2024.
“Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi tidak hanya memberikan solusi praktis untuk mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang baru untuk kreasi bermanfaat. Dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi, kita tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari pencemaran, namun menciptakan produk yang dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan,” ungkap Rizki.
(jon)