Hari Santri, ACT Salurkan 100 Ton Beras ke Pesantren di Indonesia

Selasa, 22 Oktober 2019 - 15:19 WIB
Hari Santri, ACT Salurkan...
Hari Santri, ACT Salurkan 100 Ton Beras ke Pesantren di Indonesia
A A A
JAKARTA - Di Hari Santri Nasional (HSN), Aksi Cepat Tanggap (ACT) melaunching program Beras untuk Santri Indonesia. Adapun tahap awal program itu dilakukan dengan menyalurkan seratus ton beras ke seratus pesantren yang ada di Indonesia.

"Untuk awal di bulan pertama kita salurkan seratus ton beras ke seratus pesantren yang ada di 12 provinsi di Indonesia. Jadi, mulai besok tim di daerah dan cabang sudah siap menyapa pesantren yang sudah di list itu," ujar Director Social Distribution Program (SDP) ACT, Wahyu Novyan pada wartawan di Menara 165, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2019).

Menurutnya, wilayah yang bakal didistribusikan beras di 12 provinsi Indonesia itu, seperti di Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Aceh, Jambi, Jogja, Sumatera Selatan, Riau, dan Kimantan Barat. Pendistribusian beras itu bakal dilakukan secara merata mulai Rabu, 23 Oktober hingga 22 November 2019 mendatang

"Jadi, setiap satu pesantren akan mendapatkan beras satu ton dan itu akan kita salurkan setiap bulannya," terangnya. (Baca Juga: Peringati Hari Santri, NU Gelar 1 Miliar Shalawat Nariyah)

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan, latar belakang diluncurkannya program itu karena di Negara Indonesia ini selalu banyak ujian yang dihadapi, seperti bencana kabut asap, kekeringan, tragedi kemanusiaan di Wamena, dan bencana di Ambon.

"Namun, ada bencana yang lebih besar dari itu semua, yang memapar sebagian bangsa kita, yakni bencana kemiskinan. Sebab, kemiskinan bersifat massal dan laten," tuturnya.

Dia menerangkan, santri sejatinya memiliki positioning penting dan menjadi elemen penting dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Faktanya, dunia santri pun tak lepas dari kemiskinan, tak sedikit pondok pesantren yang menampung kaum duafa dan anak yatim-piatu.

Dia menjelaskan, tak sedikit pondok pesantren yang miskin di banyak provinsi dan tak sedikit santrinya hanya bisa makan satu kali sehari. Maka itu, di HSN ini ACT menyalurkan beras agar membantu mengatasi permasalahan tersebut. (Baca Juga: Tim Kemanusiaan ACT Galang Bantuan 2.000 Ton Beras untuk Rohingya)

"Secara jumlah, tercatat ada 5 juta santri di Indonesia ini, itu belum termasuk yang tak tercatat. Jadi, dengan seratus ton itu, kita berbagi untuk 14 ribu santri dari 5 juta santri," jelasnya.

Pria yang juga sebagai sebagai Presiden Global Islamic Philantropy itu mengungkapkan, alasan ACT memilih beras untuk membantu para santri itu karena beras merupakan kebutuhan pangan utama bagi masyarakat. ACT pun mengajak pada semua lapisan masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memperhatikan para santri Indonesia tersebut.

"Semoga progam ini menjadi stimualsi semua kalangan untuk serius memahami dan memperhatikan dunia Santri Indonesia. Sehingga, di HSN ini, bukan hanya menjadi seremonial (peringatan), tapi juga terlibat dan melakukan aksi," katanya.

Sementara itu, Pendiri Pondok Pesantren Nuu Waar di Bekasi, Ustaz Fadlan Garamatan menambahkan, tanggal 22 Oktober itu dicanangkan sebagai HSN karena Indonesia dibangun oleh para santri pula. Lalu, nama Indonesia pun dibangun dengan awalnya diawali kata Alif dan diakhiri kata Ain, yang berarti Ilmu dan Iman.

Maka itu, paparnya, orang Indonesia harus memiliki ilmu dan iman serta salah satu yang selalu menjaga iman dan ilmunya adalah santri. Maka itu, melalui program yang dilakukan ACT itu tentunya bisa membuka mata semua orang tentang kondisi santri dan menjadi tangga kebaikan saat melakukan wakafnya itu.

"Sehingga, marilah kita berbuat kebaikan karena hidup itu seperti lingkaran. Mulainya dari Allah SWT dan berakhirnya pun kepada Allah STW pula, sehingga hiduplah dengan melakukan kebaikan. Nilai wakaf menurut kita kecil, tapi di mata Allah SWT tentu tidaklah kecil," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)