UNHCR Lepas Tanggung Jawab, Pencari Suaka Kembali ke Jalan Kebon Sirih

Selasa, 17 September 2019 - 15:05 WIB
UNHCR Lepas Tanggung Jawab, Pencari Suaka Kembali ke Jalan Kebon Sirih
UNHCR Lepas Tanggung Jawab, Pencari Suaka Kembali ke Jalan Kebon Sirih
A A A
JAKARTA - Para pencari suaka asal Afghanistan dan Sudan kembali menempati trotoar Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat. Mereka mengaku tidak mendapat bantuan dari UNHCR sehingga terpaksa menggelandang di trotoar sejak Jumat 13 September 2019 lalu.

Pantauan SINDOnews, Selasa (17/9/2019), kondisi para pencari suaka kali ini lebih memperihatinkan. Mereka sekarang tidak lagi memiliki bekal berupa uang. Berbeda dari yang sebelumnya, saat ini mereka dilarang pihak pengelola gedung Ravindo untuk berdiam di depan gedung tersebut, maka itu para pengungsi sekarang menempati trotoar di depan Bank Gamon, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Seorang pengungsi asal Afghanistan Ali menuturkan, kembalinya mereka ke trotoar di Jalan Kebon Sirih disebabkan karena pihak UNHCR tidak lagi memberikan bantuan pada mereka, artinya dalam hal ini pihak UNHCR sudah melepaskan tanggung jawab kepada para pengungsi.

"Uang pemberian yang satu juta rupiah itu buat cari tempat tinggal, sisanya mana cukup untuk kita bertahan hidup, sekarang saja kita disini belum makan," kata Ali kepada SINDOnews, di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).

Untuk bertahan hidup para pengungsi sangat mengharapkan uluran bantuan dari para donatur di Indonesia, khususnya para pejalan kaki yang lewat di sekitar trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. "Kami sangat berharap datang bantuan, kami tidak ingin seperti ini, siapapun tolong kami," ucapnya. (Baca Juga: Jadi Tempat "Penampungan" Pencari Suaka, Trotoar di Kebon Sirih Semrawut)

Ali menceritakan dia dan yang lainnya datang kembali ke trotoar Jalan Kebon Sirih menggunakan angkutan umum yakni Tranjakarta, berangkat dari Jalan Bedugul, Jakarta Barat menuju Kebon Sirih.

"Kami naik Transakarta, bayar Rp 3.500 turun disini, karena kami tidak ada kartu jadi bayar di dalam bus," ujarnya.

Sementara itu pencari suaka lainnya, Amir Muhammad asal Afghanistan, menyampaikan harapannya, dia berkeinginan untuk mendapatkan pekerjaan agar bisa hidup normal, tidak seperti sekarang ini.

"Saya tidak ingin seperti ini, ini terjadi karena memang UNHCR sudah melepas tanggung jawab, dan kami terkatung-katung disini," ujar Amir.

Para pencari suaka asal Afghanistan dan Sudan sebagian ada yang sudah berkelurga dan mereka saat ini membutuhkan tempat tinggal yang layak serta bahan makanan untuk bertahan hidup.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6490 seconds (0.1#10.140)