Bogor Mulai Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspadai Pohon Tumbang dan Longsor
A
A
A
BOGOR - Dalam dua hari terakhir ini, tepatnya setiap petang Kota/Kabupaten Bogor terus diguyur hujan. Bahkan hujan tersebut kerap disertai angin kencang, maka dari itu masyarakat, khususnya para pengguna jalan untuk mewaspadai pohon tumbang dan bencana longsor.
Bahkan berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, hujan yang terjadi pada Rabu 4 September 2019 sempat membuat pohon tumbang dan menimpa satu unit mobil.
Kepala BPBD Kota Bogor Juniarti Estiningsih menjelaskan sedikitnya ada enam peristiwa akibat hujan deras disertai angin kencang dua hari terakhir ini. Berdasarkan laporan timnya di lapangan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Adapun satu rumah yang ambruk terjadi di Cibuluh, Kelurahan Kedung Badak. Rumah tertimpa pohon di kawasan Margabakti, Kelurahan Kertamaya. Serta empat pohon tumbang di Kelurahan Tanah Baru, Bubulak dan Kelurahan Cilendek Barat," ujarnya kepada wartawan, Jumat (6/9/2019).
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Bogor Hadi Saputra menjelaskan, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi kemarin bermula dari adanya awan konvektif yang tumbuh di sejumlah wilayah Kota Bogor.
"Tak hanya itu, kondisi atmosfer pada saat terjadinya hujan lebat dan angin kencang di Kota Bogor juga sempat ditemukan adanya pengaruh regional, maka dari itu masyarakat diminta tetap waspada, karena pola angin yang mengindikasikan adanya pembentukan awan konvektif akan terus terjadi di Bogor," ujarnya.
Ia juga menjelaskan hal itu juga akibat dari adanya pengumpulan massa udara dan daerah belokan angin, yang mengakibatkan perlambatan massa udara sehingga menyebabkan peningkatan pengangkatan massa udara yang berpotensi menumbuhkan awan konvektif cumulonimbus hingga menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang.
"Faktor konvergen lokal Bogor ditambah dengan topografinya Bogor yang dikelilingi pegunungan, juga mempengaruhi kejadian ini. Tek heran, jika Bogor kerap kali mendapatkan hujan di setiap bulannya," jelasnya.
Bahkan berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, hujan yang terjadi pada Rabu 4 September 2019 sempat membuat pohon tumbang dan menimpa satu unit mobil.
Kepala BPBD Kota Bogor Juniarti Estiningsih menjelaskan sedikitnya ada enam peristiwa akibat hujan deras disertai angin kencang dua hari terakhir ini. Berdasarkan laporan timnya di lapangan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Adapun satu rumah yang ambruk terjadi di Cibuluh, Kelurahan Kedung Badak. Rumah tertimpa pohon di kawasan Margabakti, Kelurahan Kertamaya. Serta empat pohon tumbang di Kelurahan Tanah Baru, Bubulak dan Kelurahan Cilendek Barat," ujarnya kepada wartawan, Jumat (6/9/2019).
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Bogor Hadi Saputra menjelaskan, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi kemarin bermula dari adanya awan konvektif yang tumbuh di sejumlah wilayah Kota Bogor.
"Tak hanya itu, kondisi atmosfer pada saat terjadinya hujan lebat dan angin kencang di Kota Bogor juga sempat ditemukan adanya pengaruh regional, maka dari itu masyarakat diminta tetap waspada, karena pola angin yang mengindikasikan adanya pembentukan awan konvektif akan terus terjadi di Bogor," ujarnya.
Ia juga menjelaskan hal itu juga akibat dari adanya pengumpulan massa udara dan daerah belokan angin, yang mengakibatkan perlambatan massa udara sehingga menyebabkan peningkatan pengangkatan massa udara yang berpotensi menumbuhkan awan konvektif cumulonimbus hingga menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang.
"Faktor konvergen lokal Bogor ditambah dengan topografinya Bogor yang dikelilingi pegunungan, juga mempengaruhi kejadian ini. Tek heran, jika Bogor kerap kali mendapatkan hujan di setiap bulannya," jelasnya.
(ysw)