Tunggu Buruh Tangerang, Ratusan Buruh FSP LEM SPSI Gelar Orasi di Grogol

Selasa, 25 Agustus 2020 - 14:45 WIB
loading...
Tunggu Buruh Tangerang, Ratusan Buruh FSP LEM SPSI Gelar Orasi di Grogol
Ratusan buruh yang tergabung dalam FSP LEM SPSI yang hendak menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI melakukan orasi di depan Universitas Tarumanegara (Untar).Foto/SINDOnews/Yan Yusuf
A A A
JAKARTA - Lalu lintas kawasan Grogol, Jakarta Barat sedikit tersendat, Selasa (25/8/2020) siang tadi. Pasalnya ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) yang hendak menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI melakukan orasi di depan Universitas Tarumanegara (Untar).

Para buruh sempat melakukan pembentangan spanduk dan berorasi yang memakan sebagian bahu jalan. Imbasnya lalu lintas menuju kawasan Tomang dari Grogol tersendat, macet parah sempat terjadi sejak pagi tadi.

Meski demikian, seorang anggota polisi di sana tampak mengatur lalu lintas. Mereka sempat kewalahan mengatur sejumlah kendaraan yang melintas. (Baca: Bubarkan Diri, Aksi Buruh di Gedung DPR RI Tolak RUU Cipta Kerja Berjalan Damai)
Seorang Korlap Aksi, Bendum Riyadi mengatakan, para buruh sudah berhenti di bahu jalan sejak pukul 10.00 WIB."Ada sebanyak 200 buruh yang berencana konvoi ke Gedung DPR RI. Mereka tergabung dari buruh Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kami di sini tengah menunggu kawan-kawan kami dari KSPI Tangerang," ujar Riyadi ditemui di lokasi pada Selasa (25/8/2020).

Rencananya bersama KSPI para buruh yang akan menolak RUU Cipta Kerja . Sebuah spanduk penolakan RUU Cipta Kerja juga sempat dibentangkan di Jalan Letjen S Parman. Riyadi memastikan akan ada 2.000 buruh yang bergabung di depan Gedung DPR RI untuk menolak RUU Cipta Kerja.

Para buruh berharap lewat unjuk rasa tersebut, pemerintah dan DPR RI dapat membatalkan penggodokan RUU Cipta Kerja. Menurutnya RUU itu dirasa akan dapat menyulitkan kehidupan buruh yang sudah terhimpit karena Pandemi Covid-19. "Sebelum RUU Cipta Kerja dibatalkan kami tidak akan berhenti rutin berunjuk rasa," tutup Riyadi.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)