Dukung JILF 2019, Anies: Jakarta Siap Jadi Titik Literasi Dunia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mendukung berbagai kegiatan kebudayaan agar Jakarta dapat menjadi sebuah ekosistem yang sehat bagi pertumbuhan kegiatan kebudayaan. Di mana bibit potensial dapat tumbuh, serta karya yang baik mampu berkembang dan menemukan wahananya.
Dukungan itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam konferensi pers acara Jakarta International Literary Festival (JILF) 2019, di Balai Kota, Senin, 5 Agustus 2019. Anies pun berharap festival ini akan menjadikan Ibu Kota sebagai salah satu titik penting literasi dunia.
“Kami mendukung sekali kegiatan ini. Dan yang tidak kalah penting, ekosistem yang sehat bisa memfasilitasi hadirnya pelaku-pelaku berkaliber dunia untuk hadir, untuk bisa berkembang, bersama-sama. Karena itu, tepat sekali dalam konteks tadi, bila Jakarta kemudian menginisiasi dan memfasilitasi Jakarta Internasional Literary Festival yang akan diselenggarakan pada tanggal 20-24 Agustus di Theater Jakarta dan kompleks Taman Ismail Marzuki,” ujar Anies.
Menurut Anies, perlu kesadaran bersama bahwa Jakarta telah menjadi simpul atau titik dari percakapan penumbuhan budaya Indonesia. Jakarta menjadi tempat di mana sastrawan lintas suku bangsa berkarya dan bersama-sama membangun Indonesia.
Untuk itu, Anies mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan JILF 2019. Sebab, ajang kebudayaan berskala internasional ini akan menghadirkan para pelaku sastra dan penulis dari dalam maupun luar negeri.
“Sudah saatnya Jakarta naik kelas untuk ikut mewarnai percakapan kebudayaan dunia. Festival ini bukan sekadar namanya saja yang internasional, tetapi kenyataannya memang dihadiri oleh para sastrawan dari berbagai negara. Kalau tidak salah, ada dari 24 negara akan hadir. Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa salah satu peran penting dari sebuah kota sebagai pusat kegiatan kebudayaan bisa kita fasilitasi bersama,” imbuhnya.
Di samping itu, Anies berharap JILF kelak bisa menjadi salah satu kegiatan kebudayaan rutin di Jakarta. Sebab ini adalah sebuah festival yang sangat penting. "Harapannya, nanti tahun-tahun ke depan kita bisa tingkatkan lebih besar lagi. Ini kesempatan bagi kita semua untuk mengintensifkan dialog, tukar pikiran, dan tukar gagasan. Insya Allah, Jakarta International Literary Festival ini akan menjadi sebuah milestone baru bagi kegiatan kebudayaan di Jakarta,” tutupnya.
Jakarta International Literary Festival 2019 (JILF) akan hadir pada 20-24 Agustus 2019 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Festival yang digagas oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini rencananya digelar setiap tahun. JILF adalah festival sastra yang pertama kali didukung langsung oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dengan identitas yang menitikberatkan pada pembacaan antarnegara Selatan, JILF memberi kesempatan untuk lebih saling mengenal karya dan penulis di wilayah ini. Lebih dari 60 penulis dan pelaku sastra dari dalam dan luar negeri akan terlibat.
Selama lima hari berturut-turut, JILF 2019 akan menggelar program utama simposium dan bincang-bincang yang menampilkan tema-tema menarik dan penting dalam sastra Selatan.
Simposium akan diadakan dua kali setiap hari yang dilanjutkan oleh perbincangan yang lebih cair mengenai tema-tema tertentu, dan perbincangan khusus dengan penulis terpilih. JILF 2019 juga mengajak pelaku maupun pecinta sastra di Indonesia untuk lebih jauh terlibat dan menikmati program-program utama lainnya yang tak kalah menarik.
Dukungan itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam konferensi pers acara Jakarta International Literary Festival (JILF) 2019, di Balai Kota, Senin, 5 Agustus 2019. Anies pun berharap festival ini akan menjadikan Ibu Kota sebagai salah satu titik penting literasi dunia.
“Kami mendukung sekali kegiatan ini. Dan yang tidak kalah penting, ekosistem yang sehat bisa memfasilitasi hadirnya pelaku-pelaku berkaliber dunia untuk hadir, untuk bisa berkembang, bersama-sama. Karena itu, tepat sekali dalam konteks tadi, bila Jakarta kemudian menginisiasi dan memfasilitasi Jakarta Internasional Literary Festival yang akan diselenggarakan pada tanggal 20-24 Agustus di Theater Jakarta dan kompleks Taman Ismail Marzuki,” ujar Anies.
Menurut Anies, perlu kesadaran bersama bahwa Jakarta telah menjadi simpul atau titik dari percakapan penumbuhan budaya Indonesia. Jakarta menjadi tempat di mana sastrawan lintas suku bangsa berkarya dan bersama-sama membangun Indonesia.
Untuk itu, Anies mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan JILF 2019. Sebab, ajang kebudayaan berskala internasional ini akan menghadirkan para pelaku sastra dan penulis dari dalam maupun luar negeri.
“Sudah saatnya Jakarta naik kelas untuk ikut mewarnai percakapan kebudayaan dunia. Festival ini bukan sekadar namanya saja yang internasional, tetapi kenyataannya memang dihadiri oleh para sastrawan dari berbagai negara. Kalau tidak salah, ada dari 24 negara akan hadir. Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa salah satu peran penting dari sebuah kota sebagai pusat kegiatan kebudayaan bisa kita fasilitasi bersama,” imbuhnya.
Di samping itu, Anies berharap JILF kelak bisa menjadi salah satu kegiatan kebudayaan rutin di Jakarta. Sebab ini adalah sebuah festival yang sangat penting. "Harapannya, nanti tahun-tahun ke depan kita bisa tingkatkan lebih besar lagi. Ini kesempatan bagi kita semua untuk mengintensifkan dialog, tukar pikiran, dan tukar gagasan. Insya Allah, Jakarta International Literary Festival ini akan menjadi sebuah milestone baru bagi kegiatan kebudayaan di Jakarta,” tutupnya.
Jakarta International Literary Festival 2019 (JILF) akan hadir pada 20-24 Agustus 2019 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Festival yang digagas oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini rencananya digelar setiap tahun. JILF adalah festival sastra yang pertama kali didukung langsung oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dengan identitas yang menitikberatkan pada pembacaan antarnegara Selatan, JILF memberi kesempatan untuk lebih saling mengenal karya dan penulis di wilayah ini. Lebih dari 60 penulis dan pelaku sastra dari dalam dan luar negeri akan terlibat.
Selama lima hari berturut-turut, JILF 2019 akan menggelar program utama simposium dan bincang-bincang yang menampilkan tema-tema menarik dan penting dalam sastra Selatan.
Simposium akan diadakan dua kali setiap hari yang dilanjutkan oleh perbincangan yang lebih cair mengenai tema-tema tertentu, dan perbincangan khusus dengan penulis terpilih. JILF 2019 juga mengajak pelaku maupun pecinta sastra di Indonesia untuk lebih jauh terlibat dan menikmati program-program utama lainnya yang tak kalah menarik.
(thm)