Elektabilitas Sendi Fardiansyah Meroket Jelang Pilwakot Bogor
loading...
A
A
A
"Ini data yang goodnews buat Sendi. Tapi badnews buat Dedie. Bayangkan, naik dari 6,1 ke 20,9 persen itu sangat signifikan dalam simulasi 14 calon. Sementara, Dedie Rachim dari dua kali survei, posisinya masih masih belum beranjak jauh, yaitu sekitar 39 sampai 40 an persen," katanya.
Sejumlah kandidat lain yang dipotret, ada Atang (10,0 persen), Raendi Rayendra (9,8 persen) dan yang lainnya di bawah 5 persen seperti Jenal Mutaqin (4,8 persen), Rusly Prihatevy (4,3 ersen) dan lain-lain. Saat dikerucutkan menjadi 6 calon, Sendi naik lagi ke 24,5 persen, Dedie Rachim ke 40,9 persen.
Variabel lain yang harus dilihat dalam membaca peluang, kata Toto, adalah tingginya pemilih yang masih berkategori soft supporter, yaitu gabungan pemilih yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Itulah pemilih cair yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan.
"Soft supporternya masih 49 persen. Ini jumlah pemilih yang masih bisa diperebutkan. Sementara, strong supporternya belum ada yang tembus 30 persen. Pada bagian lain, baru 18,6 persen publik yang sudah menentukan pilihannya dari sekarang. Mayoritas publik, masih menunggu masa kampanye, hari tenang dan saat datang ke TPS," ungkapnya.
Sejumlah kandidat lain yang dipotret, ada Atang (10,0 persen), Raendi Rayendra (9,8 persen) dan yang lainnya di bawah 5 persen seperti Jenal Mutaqin (4,8 persen), Rusly Prihatevy (4,3 ersen) dan lain-lain. Saat dikerucutkan menjadi 6 calon, Sendi naik lagi ke 24,5 persen, Dedie Rachim ke 40,9 persen.
Variabel lain yang harus dilihat dalam membaca peluang, kata Toto, adalah tingginya pemilih yang masih berkategori soft supporter, yaitu gabungan pemilih yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Itulah pemilih cair yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan.
"Soft supporternya masih 49 persen. Ini jumlah pemilih yang masih bisa diperebutkan. Sementara, strong supporternya belum ada yang tembus 30 persen. Pada bagian lain, baru 18,6 persen publik yang sudah menentukan pilihannya dari sekarang. Mayoritas publik, masih menunggu masa kampanye, hari tenang dan saat datang ke TPS," ungkapnya.
(maf)