Tas Digondol Maling Saat Asyik Lari di GBK, Pria Ini Alami Kerugian Rp6 Juta
A
A
A
JAKARTA - Seorang pencuri nekat menggasak tas milik warga yang tengah berolah raga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Akibat ulah si pelaku, korban Gery (29) harus kehilangan sebuah tab, dompet, kartu kredit dan uang cash sebesar Rp2 juta.
Gery menceritakan awalnya ia sedang jogging di kawasan GBK pukul 19.15 WIB beberapa waktu lalu. Ia kaget bukan main saat tas yang ditaruhnya sudah diambil pelaku. Padahal, suasana saat itu tengah ramai orang berolah raga.
"Kejadiannya pas di Gate 5. Di dalam tas saya banyak barang penting seperti dompet isi KTP dan lainnya sama barang elektronik yang kalau ditotalin kerugian bisa Rp6 jutaan," ujar Gery kepada wartawan, Sabtu (29/6/2019).
Mengetahui tasnya raib dibawa maling, Gery langsung melapor ke Control Center GBK. "Disana saya lapor ke petugas keamanan GBK yang ada di Control Center dan di CCTV emang ada seorang pria ambil tas saya," jelasnya.
Si pelaku, lanjut Gery mengenakan pakaian olah raga seperti baru dan sepatu jogging. "Diduga dia pura-pura olah raga. Pelaku ini padahal mencuri," kata Gery.
Karyawan swasta ini melanjutkan, saat dirinya mau merekam di CCTV GBK, petugas malah melarangnya. "Kata petugas karena alasan privasi. Kata dia, kalau saya mau minta hasil rekamannya harus kordinasi kepada pihak kepolisan. Takutnya nanti upload hal itu medsos atau semacamnya," ungkap Gery.
Sayangnya petugas keamanan GBK sama sekali tak mau menelusuri jejak pelaku di sekitar Kompleks GBK. "Dia hanya mengarahkan saya ke Polsek tanah Abang buat dibantu buatkan BAP. Ini saya sayangkan karena mereka sama sekali tak ada itikad baik membantu," sesal Gery.
Singkat cerita, Gery melaporkan hal ini ke Polsek Metro Tanah Abang. Namun, polisi belum bergerak sama sekali menyelidiki kasus ini, padahal sudah dua bulan kejadiannya.
"Mereka bilang belum ada polisi yang datang atau investigasi ke GBK terkait masalah saya. Hal serupa juga saya pernah lakuin di bulan April datang ke GBK," tandasnya.
Ia mengaku kecewa karena polisi dan aparat pengamanan GBK sama sekali tak bertindak membekuk pelaku. Bahkan, cenderung menutup-nutupi.
"Dan sampai saat ini case saya masih belum jelas. Saya cukup sayangkan aja, karena di situ udah ada rekaman cctv dan polisi belum bisa ngusut ini lebih dalam," tambah Gery.
Gery menceritakan awalnya ia sedang jogging di kawasan GBK pukul 19.15 WIB beberapa waktu lalu. Ia kaget bukan main saat tas yang ditaruhnya sudah diambil pelaku. Padahal, suasana saat itu tengah ramai orang berolah raga.
"Kejadiannya pas di Gate 5. Di dalam tas saya banyak barang penting seperti dompet isi KTP dan lainnya sama barang elektronik yang kalau ditotalin kerugian bisa Rp6 jutaan," ujar Gery kepada wartawan, Sabtu (29/6/2019).
Mengetahui tasnya raib dibawa maling, Gery langsung melapor ke Control Center GBK. "Disana saya lapor ke petugas keamanan GBK yang ada di Control Center dan di CCTV emang ada seorang pria ambil tas saya," jelasnya.
Si pelaku, lanjut Gery mengenakan pakaian olah raga seperti baru dan sepatu jogging. "Diduga dia pura-pura olah raga. Pelaku ini padahal mencuri," kata Gery.
Karyawan swasta ini melanjutkan, saat dirinya mau merekam di CCTV GBK, petugas malah melarangnya. "Kata petugas karena alasan privasi. Kata dia, kalau saya mau minta hasil rekamannya harus kordinasi kepada pihak kepolisan. Takutnya nanti upload hal itu medsos atau semacamnya," ungkap Gery.
Sayangnya petugas keamanan GBK sama sekali tak mau menelusuri jejak pelaku di sekitar Kompleks GBK. "Dia hanya mengarahkan saya ke Polsek tanah Abang buat dibantu buatkan BAP. Ini saya sayangkan karena mereka sama sekali tak ada itikad baik membantu," sesal Gery.
Singkat cerita, Gery melaporkan hal ini ke Polsek Metro Tanah Abang. Namun, polisi belum bergerak sama sekali menyelidiki kasus ini, padahal sudah dua bulan kejadiannya.
"Mereka bilang belum ada polisi yang datang atau investigasi ke GBK terkait masalah saya. Hal serupa juga saya pernah lakuin di bulan April datang ke GBK," tandasnya.
Ia mengaku kecewa karena polisi dan aparat pengamanan GBK sama sekali tak bertindak membekuk pelaku. Bahkan, cenderung menutup-nutupi.
"Dan sampai saat ini case saya masih belum jelas. Saya cukup sayangkan aja, karena di situ udah ada rekaman cctv dan polisi belum bisa ngusut ini lebih dalam," tambah Gery.
(kri)