H+5 Lebaran Jalur Puncak Tetap Dipadati para Wisatawan

Selasa, 11 Juni 2019 - 08:01 WIB
H+5 Lebaran Jalur Puncak Tetap Dipadati para Wisatawan
H+5 Lebaran Jalur Puncak Tetap Dipadati para Wisatawan
A A A
BOGOR - Hari kelima setelah Lebarean (H+5) kemarin arus lalu lintas di jalur Puncak (Ciawi-Megamendung-Cisarua), Bogor, Jawa Barat tetap dipadati para wisatawan. Meski demikian, volume kendaraan sudah menurun dibandingkan hari sebelumnya. Berdasarkan pantauan di lapangan, antrean kendaraan terlihat mengular dari gerbang tol Ciawi hingga Megamendung sejak pukul 06.00 hingga siang hari.

Sehingga arus lalu lintas sempat tersendat, khususnya di Simpang Gadog, Pasir Muncang, Pasir Angin, Tanjakam Selarong, Cipayung Datar hingga Simpang Megamendung. Lantaran sejak siang volume kendaran dari arah Cianjur atau Puncak menuju Jakarta kembali meningkat maka Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor baru memberlakukan sistem one way (satu arah) pada pukul 14.00.

“Proses one way sudah dimulai sejak pukul 13.00 dengan terlebih dahulu melakukan pengurasan kendaraan dari atas ke bawah didorong, khususnya di titik-titik yang mengalami kepadatan,” kata Kasatlantas Polres Bogor AKP M Fadli Amri, kemarin.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa volume kendaraan pada H+5 di dominasi oleh mobil pribadi dan bus pariwisata. Sehingga kepadatan di jalur Puncak kali ini bukan disebabkan adanya arus balik mudik Lebaran. Kasatlantas menyebut bahwa penyebab kepadatan ini karena masih banyak masyarakat yang memanfaatkan hari libur sekolah untuk berwisata ke kawasan Puncak.

“Meski libur Lebaran sudah usai bagi karyawan, tapi anak sekolah masih libur panjang. Sehingga jalur Puncak terus dipadati kendaraan yang hendak berwisata. Maka dari itu, kami akan tetap standbye mengatur arus lalu lintas, khususnya di pusat-pusat keramaian atau objek wisata,” katanya.

Selain memberlakukan one way dengan interval waktu cukup lama, khususnya dari arah Puncak ke Jakarta pada sore hari, pihaknya tetap mengerahkan semua personel ke tempat-tempat yang memang berpotensi terjadi kepadatan. “Alhamdulillah hingga sekarang personel yang bertugas sebanyak 200 orang masih standbye di lokasi-lokasi rawan terjadinya kemacetan untuk mengatur lalu lintas dan menginformasikan kepada pengguna jalan terkait pemberlakuan sistem one way ini,” urainya.

Fadli mengimbau kepada para pengguna jalan untuk selalu mentaati peraturan dan rambu lalu lintas, khususnya saat diberlakukan sistem one way. Sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan. “Bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Puncak, untuk tertib dan selalu update informasi terkait lalu lintas dan pemberlakuan sistem one way, sehingga tak terjebak dalam kepadatan ataupun kemacetan di jalan,” katanya.

Sementara itu kepadatan arus lalu lintas di Kota Bogor, khususnya di sekitar Kebun Raya Bogor atau jalur Sistem Satu Arah (SSA), jalan Juanda, Jalal Harupat, Pajajaran dan Otista, sejak H+2 hingga H+5 terjadi kepadatan yang menimbulkan kemacetan panjang. Tak hanya itu, kepadatan juga terjadi di kawasan Stasiun Bogor, tepatnya Jalan Kapten Muslihat hingga Jalan Veteran.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati menuturkan, kepadatan yang terjadi di pusat kota didominasi kendaraan menuju kawasan wisata dan pusat perbelanjaan. Menurutnya, sejauh ini kepadatan arus lalu lintas di Kota Bogor masih bisa diurai sehingga belum diterapkan rekayasa lalu lintas. “Kami situasional saja, kita lihat dulu kepadatannya seperti apa. Sejauh ini memang padat tetapi masih bisa jalan. Kepadatan memang sudah terjadi sejak hari H Lebaran,” tuturnya.

Agar kepadatan di kawasan wisata berkurang, Dinas Perhubungan Kota Bogor juga meminta para wisatawan untuk memarkirkan kendaraan di kantong-kantong parkir seperti mal, dan kantor-kantor di kawasan seputar tempat wisata. “Kita juga sudah menempatkan 200 petugas gabungan yang mengatur lalu lintas dan kawasan parkir juga selalu ditertibkan agar tidak menimbulkan kemacetan,” katanya.

Pengguna Tol Tangerang-Merak Melonjak

Kendaraan yang melintas di ruas jalan tol Tangerang-Merak saat mudik Lebaran mengalami peningkatan sebesar 18,54%. Tercatat ada 172.768 kendaraan melintas atau meningkat dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang hanya 145.749 kendaraan. Kepala Divisi Hukum dan Humas Astra Tol Tangerang-Merak Indah Permanasari mengatakan, rekor terbaru itu terjadi saat puncak arus mudik di Tol Tangerang-Merak terjadi pada H-7 (29 Mei).

“Ini merupakan pencapaian rekor baru trafik lalu lintas tertinggi sepanjang pencatatan data trafik, sebelumnya pada tanggal 3 Mei 2019 menyentuh 171.775 kendaraan,” katanya, kemarin. Berdasarkan perhitungan, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terdapat peningkatan sebanyak 6,02% atau 162.964 kendaran.

Arus wisata Lebaran kali ini juga mencatatkan peningkatan sebesar 6,99% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau rata-rata sebanyak 125.590 melintas Tol Tangerang-Merak pada hari pertama dan kedua Lebaran. “Kendaraan terlihat ramai pada arah destinasi wisata yaitu di Gerbang Serang Timur, Serang Barat dan Cilegon Timur pada pasca Lebaran,” ujarnya.

Sedangkan lalu lintas arus balik terus pada 9 Juni tercatat mencapai 150.625 kendaraan atau meningkat 21,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data tersebut dapat diasumsikan masih ada 43% kendaraan yang belum kembali. “Hal ini dihitung berdasarkan selisih kendaraan golongan 1 exit Merak dari Cikupa,” katanya.

Dia menambahkan bahwa diskon 15% tarif tol kembali diberlakukan pada arus balik yaitu tanggal 10-12 Juni. Sementara itu, ribuan kendaraan pemudik dari Sumatera yang hendak melakukan arus balik 2019 dari kampung halaman menuju pulau Jawa dan sekitarnya, pada H+5 Lebaran, Senin (10/6), masih tampak memadati Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung.

Arus lalu lintas menuju pelabuhan Bakauheni melalui Tol Trans Sumatera berjalan dengan lancar. Tak ada tumpukan kendaraan di ruas jalan tol tersebut. Akan tetapi, tumpukan kendaraan terjadi di pintu gerbang Pelabuhan Bakauheni. Sejumlah petugas pun tampak mengatur arus lalu lintas yang terus memadat tersebut. Pemudik asal Kota Serang, Wanda mengatakan di pelabuhan Bakauheni tumpukan kendaraan sudah terjadi sejak Minggu (9/6).

Namun untuk saat ini antrean kendaraan sedikit berkurang. “Kendaraan sudah mulai berkurang dibanding kan hari Minggu,” ujarnya. Menurut Wanda, biasanya kendaraan harus menunggu 30 menit hingga 1 jam untuk dapat menyeberang menuju Pelabuhan Merak, Banten. “Setengah jam sekali dua kapal masuk dan baru jalan,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5111 seconds (0.1#10.140)