Gelar Unjuk Rasa, Tenaga Kesehatan RSUD Koja Tak Terima Gaji ke-13 Dipotong
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 90 tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja , Jakarta Utara menggelar unjuk rasa. Mereka tidak terima lantaran gaji ke-13 nya dipotong.
"Tadi, yang melakukan demo itu ada petugas medis dan non medis, semua hadir di lobi untuk menyuarakan aspirasinya yang di mana selama ini ada kejanggalan di tunjangan atau remunerasi selama beberapa bulan terakhir ini," ujar perawat RSUD Koja Alimuddin Kamis (27/6/2024).
Alimuddin mengatakan, gaji ke-13 para pekerja RSUD Koja baru saja turun, Rabu, 26 Juni 2024 kemarin. Namun, para pekerja hanya menerima gaji ke-13 dan remon sekitar 70% atau tidak full seperti biasanya.
"Artinya, kalau misal remunerasinya Rp4 juta di bulan Mei berarti potong 30%, dan 70%-nya diberikan ke karyawan, ditambah dengan gaji tiap per bulan. Misalnya, gaji perbulannya Rp4 juta ditambah dengan remun 70%," jelas Alimuddin.
Padahal, kata Alimuddin, para nakes di RSUD lain menerima gaji-13 dan remunerasi secara full. Hal inilah yang mendorong para nakes di RSUD Koja melakukan aksi demo hari ini untuk memperjuangkan hak-haknya.
Meski melakukan aksi demo, nakes di RSUD Koja memastikan pelayanan tidak terganggu dan berjalan lancar. Sampai akhirnya, para pegawai RSUD Koja mendapat penjelasan dari pihak manajemen. "Tadi, kami sudah disosialisasikan dari Ibu Direktur dan bagian keuangan serta SDM itu sudah dijelaskan secara detail untuk pembagiannya seperti apa," kata dia.
Seperti diketahui, unjuk rasa itu digelar sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, aksi mereka tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 10.51 WIB kondisi di depan RSUD Koja justru sudah sepi. Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat juga berjalan normal.
Kapolsek Koja Kompol M. Syahroni juga mengungkapkan, aksi demo itu tidak dilaporkan ke Polsek Koja. "Enggak ada izin dan pemberitahuan giat masyarakat ke polsek," katanya. [Carlos Roy Fajarta]
"Tadi, yang melakukan demo itu ada petugas medis dan non medis, semua hadir di lobi untuk menyuarakan aspirasinya yang di mana selama ini ada kejanggalan di tunjangan atau remunerasi selama beberapa bulan terakhir ini," ujar perawat RSUD Koja Alimuddin Kamis (27/6/2024).
Alimuddin mengatakan, gaji ke-13 para pekerja RSUD Koja baru saja turun, Rabu, 26 Juni 2024 kemarin. Namun, para pekerja hanya menerima gaji ke-13 dan remon sekitar 70% atau tidak full seperti biasanya.
"Artinya, kalau misal remunerasinya Rp4 juta di bulan Mei berarti potong 30%, dan 70%-nya diberikan ke karyawan, ditambah dengan gaji tiap per bulan. Misalnya, gaji perbulannya Rp4 juta ditambah dengan remun 70%," jelas Alimuddin.
Padahal, kata Alimuddin, para nakes di RSUD lain menerima gaji-13 dan remunerasi secara full. Hal inilah yang mendorong para nakes di RSUD Koja melakukan aksi demo hari ini untuk memperjuangkan hak-haknya.
Meski melakukan aksi demo, nakes di RSUD Koja memastikan pelayanan tidak terganggu dan berjalan lancar. Sampai akhirnya, para pegawai RSUD Koja mendapat penjelasan dari pihak manajemen. "Tadi, kami sudah disosialisasikan dari Ibu Direktur dan bagian keuangan serta SDM itu sudah dijelaskan secara detail untuk pembagiannya seperti apa," kata dia.
Seperti diketahui, unjuk rasa itu digelar sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, aksi mereka tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 10.51 WIB kondisi di depan RSUD Koja justru sudah sepi. Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat juga berjalan normal.
Kapolsek Koja Kompol M. Syahroni juga mengungkapkan, aksi demo itu tidak dilaporkan ke Polsek Koja. "Enggak ada izin dan pemberitahuan giat masyarakat ke polsek," katanya. [Carlos Roy Fajarta]
(cip)