Peta Kekuatan Pilkada Jakarta setelah Manuver PKS Dukung Sohibul Iman

Senin, 24 Juni 2024 - 15:11 WIB
loading...
Peta Kekuatan Pilkada...
Anies Baswedan dan Mohamad Sohibul Iman. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Mohamad Sohibul Iman sebagai calon gubernur Daerah Khusus Jakarta. Keputusan PKS ini akan berdampak pada peta kekuatan Pilkada Jakarta 2024 .

Menurut pengamat politik Ahmad Khoirul Umam, keputusan DPP PKS mengusung Sohibul Iman sebagai cagub Jakarta mengonfirmasi sikap Presiden PKS Ahmad Syaikhu sebelumnya, yang mengatakan PKS akan mengusung kader terbaiknya.

"Sikap PKS yang mematok standar negosiasi yang tinggi itu wajar mengingat PKS adalah jawara dalam Pileg 2024 di Jakarta. Dengan bekal 18 kursi, PKS bisa menjadi mesin politik yang efektif untuk pemenangan Pilkada Jakarta," ujar Umam kepada SINDOnews, Senin (24/6/2024).

Namun demikian, Umam mengingatkan sejarah pertarungan politik di level Jakarta belum pernah menempatkan PKS sebagai “imam koalisi”. Selama ini, PKS hanya “makmum” di belakang barisan besar.



"Kesiapan dan kesanggupan PKS memimpin pertarungan politik inilah yang masih memunculkan tanda tanya besar, akankah ada partai yang bersedia makmum kepada PKS, dengan segala risiko kekalahan dan potensi kemenangannya? Jika partai-partai seperti Nasdem dan PKB sendiri masih belum yakin, maka hal itu akan memaksa PKS untuk membuka pintu negosiasi dan kompromi dengan kekuatan politik lain dalam pembentukan koalisi," kata Umam.

Terlebih, lanjut Umam, tidak ada partai yang memiliki golden ticket dengan penguasaan 20 persen threshold di Jakarta. Jika Anies Baswedan bisa tetap meyakinkan Nasdem dan PKB untuk mendukungnya, maka PKS besar kemungkinan bersedia menurunkan standarnya di posisi cawagub.

"Artinya, diusungnya Sohibul Iman oleh DPP PKS ini bukan berarti akan menjadi harga mati, dengan mengunci representasi kekuatan politik PKS di Jakarta itu sebagai calon gubernur. Dengan menimbang potensi kemenangan yang lebih besar, bisa saja PKS dipaksa menurunkan standar di posisi cawagub, untuk membuka ruang negosiasi politik dengan kekuatan besar lain di Jakarta," jelasnya.



Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) ini mengatakan, dalam proses negosiasi itu, PKS yang telah memiliki political chemistry yang kuat dengan Anies Baswedan sejak Pilkada Jakarta 2017, bisa saja meletakkan nama Sohibul Iman sebagai cawagub Anies. Terlebih, relasi Anies dan Sohibul Iman sendiri memiliki basis komunikasi inter-personal yang cukup kuat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)