Sejumlah Wilayah di Jakarta Terendam Banjir karena Rob dan Luapan Kali Ciliwung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 16 RT terendam banjir hingga Sabtu (25/5/2024) pukul 06.00 WIB. Belasan RT itu tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
Petugas Pusdatin BPBD DKI Jakarta Yohan mengatakan, selain intensitas hujan terus-menerus, banjir di Jakarta disebabkan air kiriman dari Depok dan Bogor. "BPBD mencatat genangan yang terjadi mengalami kenaikan dari 12 RT menjadi 16 RT yang ada di wilayah Jakarta," ujar Yohan, Sabtu (25/5/2024).
Sebanyak 5 RT di Jakarta Selatan yang terendam yakni empat RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian 160-190 cm karena luapan Kali Ciliwung. Kemudian satu RT di Kelurahan Rawajati mengalami banjir dengan ketinggian 60 cm.
Lalu ada 4 RT di Kelurahan Bidara Cina yang mengalami banjir dengan ketinggian 40-80 cm yang disebabkan luapan Kali Ciliwung.
Banjir 3 RT di Kelurahan Cawang memiliki ketinggian 30 cm dan 1 RT di Kelurahan Balekambang banjir dengan ketinggian 60 cm. Penyebab banjir di dua lokasi ini juga disebabkan luapan Kali Ciliwung.
Tak hanya disebabkan luapan Kali Ciliwung, banjir juga terjadi di pesisir Jakarta Utara.
Sebagaimana peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), banjir rob pada 21-29 Mei 2024 akibat fenomena fase bulan baru pada 21 Mei 2024 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Ada tiga RT yang mengalami rob yakni 2 RT di Kelurahan Pluit dengan ketinggian 15-40 cm dan 1 RT di Kelurahan Penjaringan dengan ketinggian 10 cm.
Petugas Pusdatin BPBD DKI Jakarta Yohan mengatakan, selain intensitas hujan terus-menerus, banjir di Jakarta disebabkan air kiriman dari Depok dan Bogor. "BPBD mencatat genangan yang terjadi mengalami kenaikan dari 12 RT menjadi 16 RT yang ada di wilayah Jakarta," ujar Yohan, Sabtu (25/5/2024).
Sebanyak 5 RT di Jakarta Selatan yang terendam yakni empat RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian 160-190 cm karena luapan Kali Ciliwung. Kemudian satu RT di Kelurahan Rawajati mengalami banjir dengan ketinggian 60 cm.
Lalu ada 4 RT di Kelurahan Bidara Cina yang mengalami banjir dengan ketinggian 40-80 cm yang disebabkan luapan Kali Ciliwung.
Banjir 3 RT di Kelurahan Cawang memiliki ketinggian 30 cm dan 1 RT di Kelurahan Balekambang banjir dengan ketinggian 60 cm. Penyebab banjir di dua lokasi ini juga disebabkan luapan Kali Ciliwung.
Tak hanya disebabkan luapan Kali Ciliwung, banjir juga terjadi di pesisir Jakarta Utara.
Sebagaimana peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), banjir rob pada 21-29 Mei 2024 akibat fenomena fase bulan baru pada 21 Mei 2024 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Ada tiga RT yang mengalami rob yakni 2 RT di Kelurahan Pluit dengan ketinggian 15-40 cm dan 1 RT di Kelurahan Penjaringan dengan ketinggian 10 cm.
(jon)