Tangkal Efek Negatif Teknologi, Kampung Alquran Hadir di Pelosok Bogor

Minggu, 21 Oktober 2018 - 20:03 WIB
Tangkal Efek Negatif Teknologi, Kampung Alquran Hadir di Pelosok Bogor
Tangkal Efek Negatif Teknologi, Kampung Alquran Hadir di Pelosok Bogor
A A A
BOGOR - Guna menangkal dampak negatif perkembangan dan kemajuan teknologi terhadap remaja, Pemkab, Polres Bogor dan Yayasan Raudhatul Ulum meluncurkan tiga kampung berbasis pendidikan Alquran, Bahasa Arab dan Inggris di pelosok Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Cibadak, Tanjung Sari, Kabupaten Bogor, kemarin.

Berdiri di atas lahan seluas 15 hektar, peresmian tiga kampung itu dihadiri Anggota Komisi X DPR RI, KH. M Iqbal Romzy, Asisten Daerah I Pemkab Bogor Burhanudin, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika dan sejumlah tokoh ulama setempat, serta Pendiri Yayasan Raudhatul Ulum KH Tol'at Waffa Ahmad.

Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika mengapresiasi dan sangat mendukung keberadaan Kampung Alquran, Kampung Arab dan Kampung Inggris di Kampung Tegal Bintang, Desa Cibadak, Tanjungsari, Kabupaten Bogor ini.

"Pendidikan formal dan informal terpadu seperti yang ada di tiga kampung ini sangatlah dibutuhkan. Apa lagi di era teknologi sekarang ini," katanya.

Maka dari itu, keberadaan kampung yang digagas salah satu yayasan ini, sangat baik untuk menangkal dampak negatif dari perkembangan teknologi, sehingga masyarakat tak mudah menyerap informasi begitu saja.

"Khususnya dikalangan anak-anak yang memang memasuki usia pertumbuhan," ujarnya.

Pihaknya sangat khawatir, dengan pertumbuhan generasi bangsa di era kemajuan teknologi saat ini. Banyak pengaruh negatif yang mudah diterima.

"Untuk itu saya sanggat mendukung bersirinya lembaga pendidikan seperti Raudhatul Ulum yang memberikan pendidikan yang terarah," ujarnya.

Menurutnya, jika disibukan oleh kegiatan pendidikan seperti penguasaan bahasa dan keterampilan di satu kampung seperti ini, selain dapat memajukan daerah juga bisa membuat para peserta didik akan lebih fokus dalam mengisi waktu.

"Sehingga kegiatan negatif seperti tawuran dan bahaya radikalisme bisa ditangkal, karena dipastikan mereka tak sempat membuka content-content negatif yang ada di internet," jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga para pengunjung tamu undangan yang hadir disuguhi beberapa keterampilan santri, seperti Tahfidz Alquran, dan pertunjukan drama para santri serta santriawati dengan menggunakan dialog bahasa Inggris.

Sementara itu, Pendiri Yayasan Raudhatul Ulum, KH, Tol'at Waffa Ahmad menjelaskan, ini merupakan yayasan kedua setelah sebelumnya juga mendirikan ponpes serupa di
Ulum Ogan Komiring Ulu (OKU) Palembang.

"Di Palembang ada 4.000 orang santri dan santriawati. Alumni Yaysan tersebut juga sudah dapat diterima di Perguruan tinggi terbaik seperti AL Azhar dan Madaniah," katanya.

Di tempat yang sama Pengurus Kampung Alquran, Arab, dan Inggris, KH Emnis Anwar, menjelaskan, dengan memiliki luas 15 Hektar dikelilingi pegunungan lembaga pendidikan tiga kampung ini siap menampung ribuan siswa.

"Dengan didukung oleh fasilitas pendidikan dan fasilitas menginap santri yang memadai dan nyaman, untuk menunjang kualitas pendidikan, pihaknya bekerjasama dengan Kampung Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur, yang sudah eksis sejak puluhan tahun dan keberadaannya juga diakui di dunia sebagai Kampung Inggris," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Daerah I Kabupaten Bogor Burhanudin, sangat mendukung keberadaan yayasan di Tanjung Sari yang merupakan ujung bagian timur wilayahnya ini.

"Dengan demikian, keberadaan yayasan ini dapat mendukung kemajuan ujung Kabupaten Bogor ini dan dipastkkan akan cepat maju karena letaknya strategis berbatasan dengan Cianjur yang rencananya akan dibangun Bandara Soekarno Hatta 2," jelasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6036 seconds (0.1#10.140)